Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia, dimana Indonesia dengan jumlah pengguna Internetnya yang besar telah mendorong pertumbuhan perusahaan teknologi asing untuk berpartisipasi di Indonesia. Perusahaan teknologi ini mengumpulkan dan mengolah data yang diambil dari pengguna internet di Indonesia di server data di luar negeri. Sehingga pemanfaatan data pribadi yang memengaruhi keamanan privasi individu.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perlindungan terhadap data yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan dampaknya terhadap vital core dari human security penduduk Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah konsep human security dan keamanan siber untuk menjelaskan potensi ancaman yang ditimbulkan dari kebijakan yang telah dilakukan negara dan dampaknya terhadap vital core penduduk Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Asian Games merupakan acara multi-olahraga kontinental yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh seluruh atlet dari berbagai negara di Asia. Indonesia sudah menjadi tuan rumah sebanyak 2 kali tahun 1962 dan tahun 2018. Indonesia memaksimalkan penyelenggaraan karena Asian Games merupakan event bergengsi bukan sekedar pertandingan olahraga yang menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencetak image baik sebuah negara, mempopulerkan Indonesia di mata dunia serta menjadi ajang dalam mempromosikan wisatanya. Maka dari itu, Indonesia melakukan diplomasi publik melalui rangkaian pelaksanaan Asian Games 2018. Dalam riset ini, periset menganalisis upaya-upaya diplomasi publik Indonesia melalui Asian Games 2018 yang dilakukan pemerintah Indonesia dan INASGOC. Periset menggunakan satu konsep dalam hubungan internasional, yakni konsep tiga lapisan diplomasi publik dengan metode riset berupa metode kualitatif deskriptif. Hasil dari riset ini menunjukan bahwa strategi-strategi yang dijalankan oleh masing-masing aktor dari pemerintah Indonesia dan non pemerintah dapat mencapai tujuan diplomasi publik dalam jangka pendek melebihi ekspektasi di dunia internasional. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para aktor hubungan internasional ini sesuai dengan bentuk tiga lapisan diplomasi publik serta cukup memenuhi konten dari setiap lapisan tersebut, yakni: monolog, dialog serta kolaborasi.
Abstrak Menyumpit adalah sebuah kegiatan yang dilakukan suku Dayak untuk berburu. Di Kalimantan timur terdapat Festival Erau yang betujuan melestarikan budaya kutai. Di ajang perlombaan tersebut para peserta lomba menyumpit kesulitan membawa sumpit yang sangat panjang saat berlomba. Motif Dayak adalah merupakan perpaduan antara suatu pola dasar yang memiliki artinya masing-masing, kemudian dikreasikan dalam berbagai perpaduan beberapa motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian makna yang berarti. Penulis ingin mendesain tas sumpit, yaitu wadah untuk membawa peralatan sumpit tersebut. Metode perancangan yang dilakukan yaitu melakukan pengumpulan data, analisa data, menentukan konsep desain, membuat desain alternatif, mengembangkan desain alternatif, hingga desain akhir. Untuk itu dengan adanya “Desain Sarana Bawa Olahraga Sumpit”, peserta lomba dapat membawa sumpit dengan nyaman dan aman saat berlomba dengan desain yang ergonmis serta estetis, karena sarana bawa ini memiliki motif Dayak Kalimantan Timur. Dilengkapi dengan konfigurasi yang teratur dan rapi, dan mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi peserta lomba. Sehingga semua dapat terakomodir dalam tas. Kata kunci: sumpit, tas, olahraga, dayak Abstract Blowguns are an activity that Dayak tribes do to hunt. In eastern Kalimantan there is the Erau Festival which aims to preserve the culture of Kutai. In contest, the competitors contend with the difficulty of carrying very long Blowguns while competing. Dayak motif is a combination of an archetype that has its own meaning, then creation in various combinations of several basic motives that become a unity meaning meaningful circuit. The author wants to design a Blowgun bag, the container to carry the Blowguns. The design method is to collect data, analyze the data, determine the design concept, create alternative design, develop alternative design, until the final design. For that with the "Design Of Blowgun Sport Bag", users can carry Blowguns comfortably and safely while competing with ergonomic and aesthetic designs, because the vehicle has East Dayak motifs. Equipped with an orderly and neat configuration, and prioritizes comfort and safety for the users. So that all can be accommodated in the bag. Keywords: Blowguns, bags, sports, Dayak
Tulisan ini menganalisis dampak yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 terhadap Belt and Road Initiative yang merupakan bagian dari kebijakan Peaceful Rise yang diterapkan oleh Negara Tiongkok dengan melakukan studi literatur dengan menggunakan perspektif neoliberalisme sebagai dasar analisis. Literatur yang kami gunakan dalam penelitian ini mulai dari buku, jurnal, hingga media elektronik dengan data kualitatif dan kuantitatif. Dengan memperhatikan temuan yang di dapat, kami mengungkap dampak dari pandemik ini terhadap faktor � faktor yang memengaruhi berjalannya kebijakan Peaceful Rise Tiongkok dan secara lebih spesifik lagi kebijakan Belt and Road Initiative. Kesimpulan yang kami dapatkan adalah Belt and Road Initiative yang merupakan usaha Tiongkok menerapkan asas neoliberalisme ini mengalami permasalahan alokasi dana, serta berkurangnya tenaga kerja secara keseluruhan.
The presence of COVID-19 at the beginning of 2020 caused instability in the global economy. This impact was also felt by the United States and China, which were involved as actors in the trade war. New dynamics have emerged amid the COVID-19 pandemic which directly impacts the national economies of the two countries. This paper aims to analyze the efforts of the United States and China in maintaining the economic strength of the two countries through the opportunities and challenges that arise amid the pandemic as a great power country. The discussion is presented through the analytical framework of the concept of struggle of power and zero-sum game in the theory of mercantilism in the study of global political economy. In its preparation, this paper uses qualitative research methods based on descriptive case studies using secondary data collection techniques through literature studies. The results of the study conducted showed that the United States and China have significantly different methods and priority scales in dealing with COVID-19, but have fundamental similarities in the concept of restructuring the country's economy. America's main challenge is still dealing with the country's internal problems, while China's challenge lies in rebuilding its trust and credibility in the eyes of the world. On the other hand, the vulnerability of the global economy in various countries can be an opportunity for great power countries to expand their influence and gain power in the international state system. Where parties who have more influence in the global economy have a higher chance of winning the trade war.Keywords: COVID-19, Trade War, economics, Opportunities, and Challenges
The refugee crisis that occurred in Europe in 2015 has caused various challenges to the EU's asylum and migration policies. Migration flows from refugees have posed the threat of internal crises to pressure on the Freedom of Movement regime, namely the Schengen Agreement. This study discusses the securitization of cross-border refugees carried out by the European Union against the Freedom of Movement regime. The research analysis uses the framework of securitization theory by Buzan through a speech act by the European Union as a securitization actor in the security governance in line with theory proposed by Sperling & Webber. The study used qualitative methods by reviewing documents and interviews with related informants. The findings of this study indicate that the initial speech act by the European Union has failed because of the rejection from member. Thus, the securitization process experienced recursive interactions between the European Union and the member in security governance. This recursive process has changed the speech act process and extraordinary measurement by the European Union, which initially focused on humanitarian discourse, turned into a border security discourse to protect the achievement of the EU's core integration, namely Schengen. Keywords: Refugee Crisis, Securitization, Border Security, European Union Krisis pengungsi yang terjadi di Eropa pada tahun 2015 telah menyebabkan berbagai tantangan terhadap kebijakan suaka dan migrasi Uni Eropa. Arus migrasi dari pengungsi lintas batas telah menimbulkan ancaman krisis internal dan tekanan terhadap rezim Freedom of Movement yaitu Perjanjian Schengen. Penelitian ini membahas mengenai sekuritisasi pengungsi lintas batas yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap rezim Freedom of Movement. Analisis penelitian menggunakan kerangka teori sekuritisasi oleh Buzan et al. (1992) melalui speech act oleh Uni Eropa sebagai aktor sekuritisasi dalam teori tata kelola kemanan yang dikemukakan oleh Sperling & Webber (2018). Penelitian menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dengan penelaahan dokumen dan wawancara kepada informan terkait. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa speech act yang dilakukan oleh Uni Eropa mengalami kegagalan karena tidak diterima anggota sebagai audiens, sehingga proses sekuritisasi mengalami interaksi rekursif antara Uni Eropa dan anggotanya dalam tata kelola kemanan. Proses rekursif ini telah mengubah proses speech act dan tindakan luar biasa oleh Uni Eropa yang pada awalnya fokus pada diskursus kemanusiaan berubah menjadi diskursus keamanan perbatasan untuk melindungi pencapaian integasi inti Uni Eropa yaitu Schengen. Kata-kata Kunci: Krisis Pengungsi, Sekuritisasi, Keamanan Perbatasan, Uni Eropa
This paper aims to analyze EU foreign aid for development and the environment. To achieve this goal, the author describes the EU-Indonesia diplomatic relations in development and the environment and the implications of foreign aid for Indonesia’s environmental policy. This paper uses qualitative research methods by exploring indirect data sources derived from documentation studies and searching data through the internet. The theory used in this paper is Dependency Development Theory and Environmental Security. This paper finds that foreign aid from the European Union poses a dilemma for Indonesia, where on the one hand foreign assistance is needed for environmental development and maintenance, as well as poverty alleviation and socio-political inequality at the current global level. On the other hand, the strengthening of foreign aid in developing countries, especially in Indonesia, has led to Indonesia’s dependence on the European Union. Several foreign aids have been prioritized for the maintenance of Indonesia’s biological resources, which are one of the lungs of the world. This certainly has a positive impact in the midst of other types of impacts that are increasingly massive developments in developed countries which have negative effects on the environment.Keywords: Foreign Aid, Indonesia, Environmental Security, Development, European Union. AbstrakTulisan ini bertujuan untuk menganalisis bantuan asing Uni Eropa bagi pembangunan dan lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis memaparkan mengenai hubungan diplomatik Uni Eropa-Indonesia dalam pembangunan dan lingkungan dan implikasi bantuan asing bagi kebijakan Indonesia di bidang lingkungan. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggali sumber data tidak langsung yang berasal dari studi dokumentasi dan penelusuran data melalui internet. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah Teori Pembangunan Dependensia dan Keamanan Lingkungan. Tulisan ini menemukan bahwa bantuan asing dari Uni Eropa memberikan dilemma bagi Indonesia, dimana pada satu sisi bantuan asing diperlukan bagi pembangunan dan pemeliharaan lingkungan, serta pengentasan kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial-politik di level global saat ini. Namun di sisi lain menguatnya bantuan asing di negara berkembang khususnya di Indonesia menimbulkan ketergantungan Indonesia terhadap Uni Eropa. Beberapa bantuan asing justru diprioritaskan bagi pemeliharaan sumberdaya hayati Indonesia yang menjadi salah satu dari paru-paru dunia. Hal ini tentunya memberikan dampak positif di tengah-tengah jenis dampak lainnya semakin massifnya pembangunan di negara-negara maju yang menimbulkan efek negatif bagi lingkungan.Kata Kunci: Bantuan Asing, Indonesia, Keamanan Lingkungan, Pembangunan, Uni Eropa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.