This study aims to analyse the impact of the implementation of community-based ecotourism on the social and economic conditions of the people of Kampung Blekok. Primary data were obtained from 79 respondents who were selected by purposive sampling. The research method used a descriptive quantitative method. The data used were the characteristics of the people of Kampung Blekok, data on the social and economic conditions of the people of Kampung Blekok before and after the inauguration of the Kampung Blekok Ecotourism. The results show that the group of low and high income showed the decrease of percentage (11.39 and 8.87%, respectively), otherwise the middle and very high-income group presented an increase percentage (8.85 and 11.39%, consecutively). It means people who gained low and high income are reduced and middle and very high-income group are increased. It can conclude that ecotourism activities could affect the social economic of people in kampung Blekok.
Yulia Bahari merupakan salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi ikan asin dengan izin dari kepala desa Rebo. Produksi ikan asin di Desa Rebo, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditentukan oleh ketersediaan bahan baku berupa ikan dan garam. Hal tersebut juga tergantung pada cuaca dan kondisi pasar. Berdasarkan hasil observasi, pendistribusian ikan asin di pasar menghadapi beberapa kendala akibat pandemi corona. Untuk itu, program pemberdayaan bertujuan untuk membantu eksistensi dan peningkatan produksi ikan asin Yulia Bahari. Program pemberdayaan yang dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi telah dilakukan pada Juli 2021. Sosialisasi izin usaha memberikan wawasan kepada pemilik tentang PIRT dan SKP. Hal ini juga memotivasi pemilik untuk memiliki izin yang dapat meningkatkan kualitas produk ikan asin. Selain itu, bantuan penggunaan e-commerce diharapkan dapat mengatasi kendala penjualan di masa pandemi dan memperluas segmen pasar.
Kerang darah hasil budidaya di perairan Desa Sukal, Kabupaten Bangka Barat banyak dijual di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kerang darah tersebut seringkali dijual tanpa ada perlakuan kontrol sanitasi maupun higienitasnya, selama budidaya maupun paska panen. Hal tersebut berpotensi adanya kontaminasi bakteri patogen pada produk kerang darah yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan bakteri pada kerang darah yang berasal dari perairan Desa Sukal dan menganalisis kemampuan depurasi dengan sistem resirkulasi dengan waktu perlakuan 24 dan 48 jam pada kerang darah terhadap kandungan total bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen yang bersifat laboratoris dengan tiga kali ulangan untuk depurasi bakteri pada sampel kerang darah. Perlakuan depurasi sistem resirkulasi dengan menggunakan media air laut dengan salinitas 25 ppm dan temperatur 29 o C yang diberi sinar UV 15 watt dan 150 g kitosan yang berasal dari cangkang udang, dilakukan terhadap sampel kerang darah yang berasal dari perairan Desa Sukal untuk mengeliminasi adanya bakteri di dalamnya. Prinsip pengujian TPC yang digunakan sesuai SNI 01-2332.3-2006, sedangkan baku mutu yang digunakan adalah PerKa BPOM No. 16 tahun 2016. Hasil pengujian kerang darah yang berasal dari stasiun pertama menunjukkan bahwa kandungan TPC melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Uji independent T test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan kandungan TPC sampel kerang darah dengan waktu depurasi 24 jam dengan waktu 48 jam.
Small and medium enterprise was form business which support the economic development of society because it could create the business growth in accordance with market demand and create the job opportunities. Raja AbonMakmur Lestari was one of the SMEs in Pangkal Pinang City,producing egg floss. Strategic architectural design wasneeded to support the growth and development of SMEs. The study aimed to analyze the internal and external factors that affected the development of egg floss business in SME Raja AbonMakmur Lestari; to formulate the strategies that could be implemented by Raja AbonMakmur Lestari; to create an architectural strategydesign for Raja AbonMakmur Lestari. An in-depth interview using questionnaires was held to reveal internal and external factors of Raja AbonMakmur Lestari. Respondentsthis research were the SME owner, one employee in production department, one employee in marketing department, food and agriculture departemet Pangkalpinang city, industry and trade department the province Bangka Belitung Island and thirty consumers. SWOT analysis was used to analyze the internal and external factors of Raja AbonMakmur Lestari. The result of the study showed that Raja AbonMakmur Lestari was in the fifth position of the SWOT quadrant, where there was a great opportunity to develop its business with the support of its internal strength. Raja AbonMakmur Lestari could be managed with a growth strategy and concentrated in horizontal integration by maintaining the existing business and penetrating the market and product development. Strategic architectural design was created to support strategies implementation that have been formulated for 2018-2022.
Limbah cair yang dihasilkan dari industri tahu skala rumah tangga, berpotensi mencemari lingkungan perairan apabila dibuang langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Salah satu cara pengelolaan limbah cair industri tahu adalah dengan teknik fitoremidiasi menggunakan tanaman enceng gondok. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisisis karakteristik limbah cair tahu dan menganalisis keefektifan eceng gondok dalam meningkatkan kualitas limbah cair industri tahu (nitrat, pH, warna dan bau) yang berasal dari salah satu industri tahu skala rumah tangga di Kecamatan Sungailiat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan 50 gram eceng gondok sebagai fitoremidiator sampel limbah cair sebanyak 1 liter, dengan tiga kali ulangan. Pengukuran kandungan nitrat (NH3), pH, warna dan bau dalam limbah cair tahu dilakukan sebelum perlakuan dan selama perlakuan pada hari ke 5, 10 dan 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kandungan nitrat, peningkatan pH, dan perubahan warna dan bau setelah eksperimen fitoremidiasi menggunakan enceng gondok. Karakteristik awal limbah cair tahu melebihi ambang batas baku mutu air kelas IV menurut PP RI No.82 Tahun 2001 (nitrat 444 mg/l, pH 4,15, warna 1831 Pt-Co dan bau menyengat). Efektivitas penurunan nitrat berkisar antara 83%-94%, pH menjadi netral dengan nilai 7 dan warna menjadi lebih jernih tanpa bau pada limbah cair. Kesimpulannya yaitu enceng gondok berpotensi dalam meningkatkan kualitas limbah cair industri tahu. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan jenis tumbuhan air lainnya dan desain yang berbeda, untuk dapat diaplikasikan dalam meningkatkan kualitas limbah cair industri tahu sebelum dibuang ke perairan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.