Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: peningkatan keterampilan bertanya dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 14 Ganting Dodok sebanyak 18 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan tiap siklus terdiri dari atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan keterampilan bertanya dan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II dengan Strategi Group Resume
Guru dituntut berperan dalam mengembangkan bahan ajar yang efektif untuk mendorong kemajuan belajar siswa. Kenyataannya bahan ajar yang ada belum mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu dicari solusi berupa pengembangan bahan ajar tematik terpadu dengan model Discovery Learning di kelas IV Sekolah Dasar.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and development). Rancangan yang telah didesain kemudian divalidasi oleh 3 orang ahli dan 2 orang praktisi yang terdiri dari validasi bahan ajar dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kepraktisan dilihat melalui hasil analisis keterlaksaan RPP, angket respon siswa dan guru. Keefektifan dilihat melalui hasil analisis observasi aktivitas dan hasil belajar siswa.Hasil yang diperoleh, validasi RPP diperoleh rata-rata sebesar 3,68 dengan kategori sangat valid. Validasi bahan ajar diperoleh rata-rata 3,66 dengan kategori sangat valid. Pada tahap praktikalitas, diperoleh hasil bahwa bahan ajar sudah praktis untuk digunakan. Penggunaan bahan ajar tematik terpadu dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 85%. Ini berarti bahan ajar tematik terpadu efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa . Dari hasil penelitian diperoleh bahwa bahan ajar tematik terpadu yang dikembangkan telah valid, praktis dan efektif digunakan sebagai salah satu bahan ajar tematik terpadu di kelas IV sekolah dasar
Artikel ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IV SD. Hal ini terjadi karena siswa secara langsung menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Masalah yang diberikan oleh guru belum berbentuk abstrak sehingga siswa kurang memahami masalah yang diberikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pendekatan realistic mathematics education. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 22 Andalas Padang Tahun Pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas IV.b sebagai kelas eksperimen dan siswa Kelas IV.c sebagai kelas kontrol. Data penelitian diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa serta angket self efficacy. Analisis data dilakukan menggunakan uji Anava dua arah. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan pendekatan konvensional pada siswa kelas IV SD 22 Andalas Padang dengan Fhitung>Ftabel. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self efficacy tinggi tidak memiliki perbedaan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self efficacy rendah dengan Fhitung<Ftabel . Self efficacy, pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dan pendekatan konvensional tidak memiliki interaksi dalam mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan Fhitung<Ftabel . Selain itu, self efficacy memiliki hubungan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan thitung > ttabel.
Penelitian ini dilaksanakan karena banyaknya siswa kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah konstektual dalam pembelajaran maupun dikehidupannya. Salah satu model pembelajaran relavan yang dapat diterapkan sesuai anjuran pemerintah dalam kurikulum 2013 ialah model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 187 Pekanbaru. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pre- exprimental design tipe one group pretest-posttest terhadap pembelajaran tema 8 kelas IV, yakni Daerah Tempat Tinggalku menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes. Hasil analisis data yang diperoleh dengan taraf α = 0,05 ialah thitung= 2,52 dengan ttabel=1,997. Hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.