Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan masa terpenting dalam daur kehidupan manusia. Status gizi pada 1000 HPK akan memengaruhi kualitas kesehatan, intelektual, dan produktivitas pada masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gambaran status gizi pada 1000 HPK di wilayah Kota dan Kabupaten Malang. Penelitian ini menganalisis database dan laporan kegiatan survei gizi (Pre Dietetics Internship, Program Studi Ilmu Gizi-Universitas Brawijaya) di wilayah Kota dan Kabupaten Malang dalam kurun waktu Februari 2012-Februari 2016 dengan sasaran ibu hamil (n 777), ibu menyusui (n 718), bayi (n 638), dan baduta (n 554). Status gizi diukur menggunakan metode antropometri, indikator status gizi ibu hamil: IMT sebelum hamil, LILA dan peningkatan BB/minggu; ibu menyusui: IMT dan LILA; bayi dan baduta: z-score BB/PB, PB/U dan BB/U berdasarkan standar WHO 2005. Asupan zat gizi diperoleh melalui metode recall 24 jam. Pola pemberian ASI, MP ASI dan faktor yang memengaruhi status gizi dikaji menggunakan kuesioner terstruktur. Seluruh data disajikan dalam statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa prevalensi masalah gizi pada subjek ibu hamil, menyusui, bayi, dan baduta masih tergolong tinggi dan sedang. Sebanyak 18,9% ibu hamil kurus dan 30,3% gemuk di awal kehamilan, serta penambahan BB/minggu kurang = 49,3%. Status gizi kurang pada ibu menyusui=8,4%. Kurus dan pendek termasuk kategori "masalah sedang" pada bayi dan baduta (kurus: 7,5% vs. 7,8%; pendek: 21,0% vs. 21,2%). Persentase pemberian ASI termasuk tinggi (94,4%), namun pemberian prelakteal dan MP ASI dini tinggi (52,8% dan 66,5%), dan ASI Eksklusif rendah (28,8%). Masalah gizi di Kota dan Kabupaten Malang masih merupakan tantangan untuk diatasi. Kata Kunci: status gizi, ibu hamil, ibu menyusui, baduta, ASI Eksklusif
Seiring dengan perkembangan zaman angka kejadian overweight dan obesitas remaja semakin meningkat. Remaja dengan obesitas memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi kalori dan rendah serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsumsi junk food dan serat pada remaja putri dengan overweight dan obesitas yang indekos. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di wilayah Sumber Sari dan Kerto, Malang. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling yang terdiri dari 9 orang informan kunci dan 14 orang teman informan kunci sebagai triangulasi untuk menjamin validitas data. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam dan observasi dibantu dengan catatan, tape recorder, dan kamera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi junk food pada informan tergolong tinggi dengan jenis junk food yang sering dikonsumsi fried chicken. Alasan tingginya konsumsi junk food paling utama adalah alasan rasa. Frekuensi konsumsi serat informan juga masih rendah dengan jenis serat yang sering dikonsumsi adalah lalapan. Alasan utama rendahnya konsumsi serat karena keterbatasan ketersediaan makanan sumber serat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi junk food pada remaja putri indekos dengan overweight dan obesitas masih tinggi dan konsumsi serat informan masih begitu rendah.<p> </p>
Selama kehamilan terjadi peningkatan kadar glukosa darah seiring bertambahnya usia kehamilan. Pilihan sumber karbohidrat yang tepat diperlukan agar kadar glukosa darah terkontrol selama kehamilan, sehingga dapat mencegah terjadinya diabetes melitus gestasional. Kacang hijau mengandung serat larut tinggi dan memiliki indeks glikemik rendah. Kandungan tersebut dapat mengurangi penyerapan karbohidrat dalam tubuh, sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kacang hijau terhadap pencegahan peningkatan kadar glukosa darah pada tikus putih Wistar yang bunting. Penelitian ini bersifat true experimental in vivo dengan rancangan post test only with control group design. Sampel yang digunakan adalah tikus Wistar usia 2-3 bulan yang bunting. Tikus dibagi dalam empat kelompok yaitu kelompok normal tidak diberi kacang hijau (P0), perlakuan 1 diberi kacang hijau 0,3 g/hari (P1), perlakuan 2 diberi kacang hijau 0,6 g/hari (P2), dan perlakuan 3 diberi kacang hijau 1,2 g/hari (P3). Diketahui bahwa kacang hijau mampu mencegah peningkatan kadar glukosa darah pada tikus Wistar bunting, meski tidak signifikan (p = 0,494). Dosis efektif kacang hijau adalah 0,6 g/ekor/hariyang mampu mengontrol kadar glukosa darah sebesar 88,60 + 8,17 mg/dl. Kata kunci: Glukosa darah, Kacang hijau, Kehamilan.
AbstrakPenelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kejadian obesitas sentral pada suku Madura lebih tinggi dibandingkan suku Jawa. Obesitas sentral meningkatkan risiko kejadian penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi. Menurut Riskesdas, 2013, prevalensi kurang makan buah dan sayur di Jawa Timur adalah 90,5%. Konsumsi rendah serat memiliki risiko menderita hipertensi 4,5 kali lebih besar dibandingkan dengan sampel yang mengkonsumsi serat cukup. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan asupan serat dengan tekanan darah pada Wanita Usia Subur (WUS) dengan tekanan darah tinggi di Kecamatan Kedungkandang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah WUS usia 19-44 tahun sebanyak 48 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat sampel yang asupan seratnya sesuai dengan anjuran. Hasil uji korelasi Spearman, hubungan antara asupan serat dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik tidak bermakna secara statistik (p=0,787 ; p=0,521). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan secara statistik antara asupan serat dengan tekanan darah, akan tetapi terdapat kecenderungan dimana semakin banyak asupan serat maka semakin rendah tekanan darah sistolik dan diastolik pada WUS dengan pra hipertensi dan hipertensi. Kata kunci : asupan serat, tekanan darah Abstract Previous research conducted in Madurese and Javanese ethnic groups showed that the incidence of central obesity in Madurese ethnic group was higher than that in the Javanese. Central obesity increases the risk of incidence of degenerative diseases such as high blood pressure. According to Riskesdas 2013, the prevalence of low consumption of fruits and vegetables in East Java were about 90.5%. People with low consumption of dietary fiber have a risk of suffering from hypertension, 4.5 times greater than that of one with enough dietary fiber. The purpose of this study was to determine the correlation of dietary fiber intake with blood pressure in WUS with high blood pressure in Kecamatan Kedungkandang. The design of this study was a
ABSTRAK PENDAHULUANObesitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian di seluruh dunia. Satu dari sepuluh anak dan remaja berusia 5-17 tahun mengalami kegemukan atau obesitas.1 Kejadian obesitas tidak hanya terjadi di negara maju namun terjadi pula di negara berkembang. Yang membedakan dengan negara maju, anak dan remaja yang mengalami obesitas di negara berkembang umumnya berasal dari sosial ekonomi menengah ke atas. 2Berdasarkan penelitian Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 prevalensi obesitas pada remaja umur 16 -18 tahun sebanyak 7,3% yang terdiri dari 5,7 % gemuk dan 1,6 % obesitas. Hasil penelitian yang dilakukan Sargowo tahun 2009 didapatkan
______________________________________________________________ AbstrakDiabetes merupakan penyakit metabolik yang prevalensinya terus meningkat. Karakteristik hiperglikemia dan stress oksidatif penderita diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi. Terapi gizi medis dengan makanan indeks glikemik rendah dan sumber antioksidan dapat menurunkan risiko komplikasi. Tepung ampas kedelai merupakan bahan makanan yang mengandung serat pangan, protein dan β-karoten yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh substitusi tepung ampas kedelai pada mie basah terhadap mutu gizi (serat pangan, protein, β-karoten), mutu organoleptik, serta nilai indeks glikemik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 pengulangan. Perlakuan substitusi tepung ampas kedelai adalah P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), dan P3 (30%). Data mutu gizi dan mutu organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Sedangkan data indeks glikemik dianalisis menggunakan uji Paired T-test. Hasil penelitian menunjukkan substitusi tepung ampas kedelai berpengaruh nyata terhadap mutu gizi dan mutu organoleptik. Hasil perlakuan terbaik adalah mie basah P1 dengan nilai indeks glikemik rendah (IG<55). Analisa perbandingan nilai indeks glikemik antara mie basah P1 dan P0 menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (p=0,339). Kesimpulanya adalah substitusi tepung ampas kedelai berpengaruh nyata terhdap mutu gizi dan mutu organoleptik, namun tidak berpengaruh nyata terhadap nilai indeks glikemik. Kata kunci : tepung ampas kedelai, mie basah, mutu gizi, mutu organoleptik, nilai indeks glikemik. Abstract
AbstrakKanker serviks merupakan gangguan yang terjadi pada sel somatik, ketika perubahan materi genetik menyebabkan sel normal berperilaku abnormal. Pada kanker serviks stadium III dilakukan pengobatan standar yaitu kemoradiasi. Respons klinis kemoradiasi dipengaruhi beberapa faktor salah satunya yaitu indeks massa tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan respons klinis kemoradiasi pasien kanker serviks stadium III. Desain penelitian yaitu observasi dengan pendekatan cohort retrospective menggunakan data rekam medis pasien kanker serviks di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Data rekam medis yang digunakan sebanyak 27 pasien. Analisis data dengan uji korelasi Spearman's rho, didapatkan hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh terhadap respons klinis kemoradiasi dengan nilai P = 0,001 (0.001 < α=0.05). Uji hubungan keeratan dengan correlation coefficient didapatkan hasil -0,594, yang berarti bahwa ada hubungan yang kuat namun berkebalikan antara IMT dengan respons klinis.Kata kunci: IMT, kanker serviks, kemoradiasi.
AbstrakType 2 Diabetes Mellitus dihubungkan dengan kerusakan sel pankreas yang mempengaruhi jumlah dan fungsi insulin penderitanya. NF-K merupakan golongan protein dalam faktor transkripsi yang diduga memiliki peran penting dalam pro-apoptosis sel pankreas. NF-K merupakan pemicu pro-dan anti-apotosis sel beta pankreas dengan kecenderungan proapoptosis lebih besar dibandingkan peran anti-apoptosisnya. Vitamin D dari susu sapi bubuk adalah vitamin dengan kemampuan menghambat aktifitas NF-Kβ, melalui proses perbaikan sensitivitas dan produksi insulin, serta peningkatan pertahanan sel pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan efek pemberian susu sapi bubuk terhadap penurunan NF-K pankreas tikus model type 2 diabetes. Selama 90 hari penelitian, tikus dibagi menjadi 5 kelompok, terdiri dari 2 kelompok kontrol (negative = non-diabetic rat dan positive = diabetic rat) dan 3 kelompok perlakuan (P1, P2 dan P3) dengan dosis pemberian tepung susu sapi adalah 0,9 g/hr, 1,8 g/hr dan 2,7 g/hr. Pada akhir penelitian kadar NF-K pankreas tikus diukur menggunakan metode Elisa. Hasil uji Mann Whitney U terhadap kadar NF-K kelompok perlakuan dibandingkan kontrol positif menunjukkan tidak ditemukan perbedaan (p value = 1,000; 0,086; 0,248). Efek penurunan kadar NF-K yang diharapkan dari pemberian susu sapi bubuk pada keadaan diabetes tidak terbukti. Sehingga disimpulkan pemberian susu sapi bubuk tidak dapat digunakan untuk mencegah kerusakan sel pankreas melalui mekanisme penurunan NF-K.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.