Surat menyurat merupakan kegiatan operasional rutin yang mencakup dalam pembuatan surat, pendataan surat masuk dan pendataan surat keluar. Kantor Kelurahan Uma Sima yang terletak di Kabupaten Sumbawa merupakan tempat untuk melayani masyarakat dalam memenuhi administrasi surat menyurat. Penelitian ini bertujuan untuk membantu memudahkan pegawai dalam pembuatan surat keterangan, pendataan surat masuk, pendataan surat keluar, pendataan warga, dan pendataan disposisi. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem informasi yang berbasis web, sistem informasi administrasi surat menyurat di Kantor Kelurahan Uma Sima. Sistem ini bangun menggunakan visual studio code dengan bahasa pemrogramman PHP dan menggunakan MySql sebagai database. Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan waterfall Model. Pengujian perangkat lunak dilakukan melalui pengujian black-box. Instrumen Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem informasi administrasi surat menyurat yang berguna untuk membantu dalam pembuatan surat serta pengolahan data surat masuk dan surat keluar.
Permasalahan gizi dan kesehatan anak masih menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya kebutuhan gizi pada anak sangatlah penting, karena status gizi akan sangat mempengaruhi potensi pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Pemantauan tumbuh kembang secara berkala harus dimulai sejak usia dini sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Usia dini yang dimaksud adalah 5 tahun pertama kehidupan seorang anak yang dikenal dengan masa keemasan (Golden Periode). Pendeteksian gangguan perkembangan sejak dini sangat diperlukan guna memberikan stimulasi yang tepat selain peranan dari pemberian nutrisi secara optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak 0 – 5 tahun dengan mengunakan instrument KPSP dan penyuluhan kepada ibu guna memberikan nutrisi yang tepat pada anak. Metode penyuluhan dengan ceramah dan deteksi tumbuh kembang menggunakan instrument KPSP. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2018 di Desa Ketuan Jaya Kecamatan Muara Beliti Lubuklinggau. Deteksi dini tumbuh kembang dilakukan pada 20 orang balita. Hasil Deteksi dini tumbuh kembang yang diperoleh yaitu mayoritas status gizi balita (BB/PB) dengan kategori normal 16 orang (80%), 17 anak (85%) sesuai dengan usia perkembangan, 3 anak (15%) meragukan, dan tidak ada anak yang mengalami gangguan pendengaran. Setelah penyuluhan ibu memiliki kesadaran yang lebih baik untuk memberikan nutrisi dan stimulasi sebagai upaya optimalisasi perkembangan anak. Penilaian menggunakan instrument KPSP dapat diintegrasikan dalam kegiatan posyandu rutin, sehingga tumbuh kembang balita dapat terpantau dan pemberian intervensi dapat lebih dini jika ditemukan penyimpangan.
ABSTRAKOmicron adalah varian baru virus corona. Varian omicron memiliki kecepatan penularan bisa sampai lima kali lipat dari sebelumnya. Masyarakat terkhusus siswa SLBN Kota Lubuklinggau memiliki peran penting dalam memutus rantai Omicron dengan cara vaksinasi dan penerapan ketat protokol kesehatan. Salah satu media menarik dan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penularan omicron pada anak berkebutuhan khusus adalah menggunakan puzzle.Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada anak berkebutuhan khusus SLBN Kota Lubuklinggau dalam pemahaman tentang pencegahan penularan omicron.Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan terapi bermain puzzle. Kegiatan dilakukan pada tanggal 10 Maret 2022 di Ruang Pertemuan SLBN Kota Lubuklinggau. Jumlah peserta yang berasal dari siswa sebanyak 21 orang. Pengetahuan peserta dievaluasi menggunakan kuesioner mengenai pencegahan omicron. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu terjadinya kenaikan rata-rata pengetahuan peserta pengabdian dari 44,3 menjadi 80,8 dengan skor maksimal 100. Kegiatan berlangsung lancar dan semoga ke depannya ada pembentukan satgas (satuan petugas) pencegahan omicron di sekolah. Kata kunci:omicron; pengetahuan; puzzle ABSTRACTOmicron is a new variant of the corona virus. The omicron variant has a transmission speed of up to five times the previous one. The community, especially the Lubuklinggau City SLBN students, have an important role in breaking the Omicron chain by vaccination and strict application of health protocols. One of the interesting media that can improve fine motor skills in health education about preventing transmission of omicron in children with special needs is using puzzles. counseling and puzzle play therapy. The activity was carried out on March 10, 2022 in the Lubuklinggau City SLBN Meeting Room. The number of participants who came from students as many as 21 people. Participants' knowledge was evaluated using a questionnaire on omicron prevention. The results of this community service activity were an increase in the average knowledge of service participants from 44.3 to 80.8 with a maximum score of 100. The activity went smoothly and it is hoped that in the future there will be the formation of a task force (unit of officer) to prevent Omicron in schools. Keywords: omicron; knowledge; puzzle
Kemampuan ekonomi masyarakat menurun akibat gelombang global krisis Covid-19. Masyarakat umumnya ingin mengkhitankan anaknya, namun selama masa pandemi banyak menunda kegiatan ini. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program khitan massal gratis secara door to door dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini bertujuan sebagai wujud kegiatan kepedulian terhadap sesama untuk memfasilitasi masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dan meningkatan pengetahuan pencegahan penyakit. Khitan dapat menurunkan kejadian infeksi saluran kemih pada laki-laki. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Lubuklinggau. Jumlah peserta sebanyak 38 orang dari semua wilayah kecamatan Kota Lubuklinggau dengan status siswa aktif sekolah dasar. Metode khitan yang digunakan adalah konvensional, couter estetika, smart clamp, dan FNI (free needle injection). Tim pengabdi juga menerapkan intervensi keperawatan mandiri untuk meminimalkan nyeri selama proses khitan seperti slow deep breathing, distraksi, dan hipnoterapi. Hasil evaluasi kegiatan berlangsung baik dan lancar, tidak ada komplikasi berat setelah 3 hari evaluasi. Mayoritas skala nyeri ringan_sedang selama proses khitan. Kegiatan khitan massal gratis ini ke depannya dapat dilakukan secara kontinyu dengan cakupan peserta yang lebih banyak dan menggunakan metode khitan dengan lebih praktis dengan tingkat nyeri minimal.
Asma merupakan masalah kesehatan dunia yang serius dan dapat mempengaruhi semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Gejala Asma pada anak dapat dikendalikan dengan pengelolaan yang dilakukan secara lengkap, tidak hanya dengan pemberian terapi farmakologis tetapi juga menggunakan terapi nonfarmakologis Terapi nonfarmakologis dapat membantu mengontrol serangan asma yaitu melalui latihan pernapasan. Latihan pernapasan dapat dilakukan dengan pursed lip breathing melalui terapi bermain meniup balon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan penerapan teknik pursed lip breathing meniup balon terhadap status oksigenasi anak dengan asma. Desain penelitian adalah pre_posttest group design. Status oksigenasi berupa frekuensi pernapasan, nadi, saturasi oksigen yang diukur sebelum dan sesudah terapi pursed lip breathing. Pursed Lip Breathing dilakukan selama 15 menit dengan tiupan insipirasi 4 kali hitungan dan ekspirasi 7 kali hitungan, jeda antar siklus 2 detik. Sampel penelitian berjumlah 25 anak diambil secara purposive sampling. Tempat penelitian adalah di Desa Maur Baru dan Maur Lama Kabupaten Muara Rupit Kecamatan Musi Rawas Utara. Analisis menggunakan uji Wilcoxon pada frekuensi pernapasan, dan saturasi oksigen. Uji statistis dependent t-test digunakan pada variabel frekuensi nadi. Ada perbedaan signifikan status oksigenasi sebelum dan sesudah dilakukan pursed lip breathing dengan meniup balon. Teknik pernapasan pursed lip breathing terbukti efektif sebagai terapi nonfarmakologis yang dapat diterapkan secara rutin untuk meningkatkan status oksigenasi pada anak dengan asma, sehingga dapat mengoptimalkan fungsi mekanik paru
Diabetes mellitus is a disorder of carbohydrate, fat and protein metabolism caused by abnormal performance of insulin in the body, causing hyperglycemia. Diabetes causes various complications in the body. The most common complication in DM sufferers is diabetic ulcers which end in amputation (30%). This study aims to provide an overview of the level of knowledge about wound prevention in DM sufferers in Tegalharjo Village. The research design used a quantitative descriptive method with a total sampling technique adjusted for the exclusion and inclusion criteria. Respondents in this study amounted to 45 people. Data collection was carried out by means of a questionnaire that had been tested by previous researchers. The results showed that the majority of DM sufferers in Tegalharjo Village had enough knowledge with 21 respondents (46.7%), 15 respondents (33.3%) had good knowledge, and 9 respondents (20%) lacked knowledge. Data analysis in this study used univariate analysis because it only wanted to describe 1 variable, namely the level of knowledge about wound prevention. Knowledge possessed by DM sufferers can be a domain in behavior. However, the application of knowledge also requires education and family support so that DM sufferers are able to implement proper wound prevention.
ABSTRAK Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular merupakan beban ganda kesehatan saat ini. Sekolah dapat menjadi ancaman penularan bibit penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko tinggi terserang penyakit. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan anak tentang kesehatan dalam hal ini penyakit menular dan tidak menular. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan bermain sambil belajar dengan menggunakan permainan kartu flash kuartet (Quarted Flash Card). Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa kelas VI SD IT An-Nida Kota Lubuklinggau berjumlah 25 anak. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan rerata pengetahuan penyakit menular dan tidak menular nilai pre dan posttest yaitu 42,40 menjadi 80,40. Kategori nilai pretest mayoritas kurang baik 80%, meningkat menjadi baik 72%. Terbentuknya duta sanitasi cilik sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah. Kartu kuartet dapat dijadikan sebagai media pembelajaran inovatif selama di sekolah. Kata kunci: Kartu Flash Kuartet , Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular ABSTRACT The high rate of morbidity and mortality due to communicable and non-communicable diseases is a double burden on health today. Schools can be a threat of disease transmission if they are not managed properly. School-age children are a high risk group for disease. The purpose of this community service is to increase children's knowledge about health in this case infectious and non-communicable diseases. The method used is health education playing with learning sauce using a quartet flash card game (Quarted Flash Card). The target in this activity is the class VI SD IT An-Nida Lubuklinggau City totaling 25 children. The result of this community service activity is an increase in the average knowledge of communicable and non-communicable diseases, the pre and posttest values are 42.40 to 80.40. The category of majority pretest score is not good 80%, increased to good 72%. The formation of a child sanitation ambassador as an agent of change in the school environment. Quartet cards can be used as innovative learning media while at school. Keywords : Quarted Flash Card, Infectious Diseases, Non-Communicable Diseases
Pandemi COVID-19 telah memaksa lembaga pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi mengubah metode pembelajaran dari tatap muka (offline) menjadi dalam jaringan/daring (online). Sistem pembelajaran daring ini, peran guru atau dosen digantikan oleh orang tua. Hal ini tentu menimbulkan berbagai hambatan kultural di tengah masyarakat. Hambatan-hambatan tersebut tentu harus dicarikan solusinya, mengingat pandemi COVID-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Adaptasi model pembelajaran harus terus dilakukan oleh satuan pendidikan. Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan mengenai bagaimana meminimalkan dampak penggunaan perangkat lunak komputer atau hand phone selama pembelajaran daring perlu disosialisasikan sejak dini terutama pada mahasiswa baru yang memasuki dunia pendidikan perguruan tinggi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan gambaran bagi mahasiswa baru dalam mengenal strategi metode pembelajaran daring selama masa adaptasi kehidupan baru dan meminimalkan dampaknya. Metode dilakukan secara virtual dihadiri oleh calon mahasiswa baru Prodi Keperawatan Lubuklinggau berjumlah 76 orang, orang tua mahasiswa, dan dosen. Adanya peningkatan nilai rerata pre dan posttest setelah diberikan sosialissasi materi yaitu 13,12 menjadi 18,28. Institusi pendidikan hendaknya memodifikasi metode pembelajaran selama masa pandemi dengan tetap memperhatikan capaian mata kuliah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.