The purpose of this research was to determine the level of volcano eruption risk and compile a disaster risk mitigation model for the Sinabung volcano eruption. Analysis technique of volcano eruption disaster risk of Sinabung uses scoring techniques for all indicators. The volcano eruption disaster risk of Sinabung refers to eruption hazard level, vulnerability level, and disaster prevention capacity index. The level of volcano eruption hazard and vulnerability of Sinabung volcano was analyzed by GIS approach using ArcGIS 10.1 software, based on units of sub-district administration. The capacity index was analyzed based on the Hyogo Framework for Action-HFA 2005-2015. While the disaster mitigation and policy model of adaptation of volcano eruption Sinabung were analyzed with FGD and AHP. The level of volcano eruption disaster risk of Sinabung is high > 49 (614). As for the mitigation model of the eruption risk of Sinabung volcano and model of adaptation policy based on alternative priorities for disaster risk reduction has 4 main priorities, i.e: 1) Relocation for identify, assess and monitor of disaster risk and implement an early warning system; 2) Utilize of knowledge, innovation and education to build a culture of safety and resilience at all levels; 3) Make of disaster risk reduction a priority of national and region implemented through strong institutions; and 4) the reducing of underlying factors that increase disaster risk.
The purpose of this research are to reveal social symbols of money, identify the symbolic meaning of money, and explain the social impact of money among boarding students, as well as disclosed by Weber (1978) seeing money is the most perfect means for economic and social transactions. Various studies relating to the meaning of money that has been done previously did not elaborate in depth about it. This researh used mixed method by using interview technique conducted with 79 college boarding house student, boarding owner, societies, local official goverment as informants of this study, the quetionaries shared for 69 of college boarding students and observation. The result of this research: social symbol of money are life style, clothes, community, boarding house, university, hangout, vehicle, food, and crisis month. The symbolic meaning of money are there is money there is friend, there are no problem cannot be solved by money, money is instrument; (money is an instrument to join a community, to have fun, and to doing mobility), money is god, money is a goal, money is life. Positive impact of money are to make easy to do mobility and to fullfil life necessaries. Negatif impacts of money are having fake friend, causing debt, and conflict. Financial management are saving money on ATM, avoiding buyin unnecessary things, deposite to the owner of boarding house, and scheduling remittances.
Dalam materi sosiologi di SMA terdapat Kompetensi Dasar tentang pemberdayaan masyarakat dan kearifan kokal, salah aspek yang dibahas adalah tentang kearifan lokal dalam bencana alam. Tulisan ini berangkat dari hasil penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan materi ajat tentang mitigasi bencana, karena materi ajar yang ada pada buku paket Sosiologi di SMA masih bersifat tektual dan belum kontekstual dengan kondisi sosio-budaya masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kota Padang, dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan infoman dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan terstruktur, observasi partisipasi pasif, Focus Group Discussion, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini; Sebagai strategi untuk mengembangkan materi ajar tersebut dengan studi kasus nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau dapat dilakukan dengan cara melalui aktivitas (1) mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang terkait dengan materi ajar sikap, pengetahuan dan keterampilan, (2) mengintegrasikan dengan RPP, bahan ajar, LKS, dan modul
Keywords: Minangkabau Women and transformatian A. PendahuluanSalah satu dari permasalahan besar yang dihadapi orang Minang dewasa ini adalah kehilangan dari yang paling berharga dari dirinya itu sendiri, yaitu jati diri (citra diri). Jika jati diri betul yang sudah hilang maka yang lain-lain akan merosot dan melorot sendirinya. Orang lain pun tidak akan memandang pada mereka. Kalaupun akan dipandang hanyalah dengan sebelah mata dan orang lain pun mulai melihat rendah padanya.Persoalan ini sebenarnya ada dalam segala sisi hidup orang Minang termasuk pada wanita, mengguatnya peranan wanita menimbulkan berbagai masalah. Masalah yang timbul tidak hanya dalam mekanisme penerapan sistem matrilineal itu tetapi juga menyangkut gerak langkah atau action wanita itu selanjutnya. Dampak yang dapat kita lihat dalam berbagai kasus hari ini adalah, wanita semakin tidak terkendali oleh ninik-mamaknya sendiri. Kasus-kasus itu semakin meningkat dan beragam bersamaan dengan semakin susutnya peranan ninik mamak, kawin lari, kawin dengan laki-laki
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti melihat mahasiswa UNP PLK non Muslim menjalankan Program Praktek Lapangan Kependidikan (PPLK) selama empat bulan di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Strategi Adaptasi Mahasiswa non Muslim dalam kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan pada sekolah di Kota Padang. Hasil temuan dianalisis dengan teori Struktural Fungsiona oleh Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini mengungkapkan yang menjadi strategi adaptasi mahasiswa UNP PLK non Muslim dalam kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan adalah; (1) adaptasi berpakaian muslimah menggunakan jilbab, (2) adaptasi dengan lingkungan sekolah,(3) adaptasi dengan kegiatan sekolah Kata Kunci: Mahasiswa PLK non Muslim, Adaptasi, Strategi AbstractThe background of this study was the interest of researcher to examine non-Muslim UNP PLK students during the four months of the Education Field Pratice Program (PPPLK) at schools. The purpose of this studywas to determine the Adaptation Strategy of non -Muslim UNP students in Educational Field Pratice activities at schools in Padang city. The findings were analyzed by using the theory of Functional Structures proposed by Talcott Parsons. This study used a qualitative approach as the type was case study research. The results of this study revealed that the adaptation strategy of non-Muslim UNP PLK students in the Educational Field Pratice activities were:(1) adaptation to Muslim clothing using hijab, (2) adaptation to the school environment and (3) adaptation to the school activities
This article discusses the labeling in Minangkabau society, in a society labeling is considered to be part of a local term that can be understood by the local community. The labelling of the society’s behavior is assumed to be different in each village in West Sumatra because of the Minangkabau people have different customs in each region in West Sumatra including the ‘darek’ (plateau) and pasisie (coastal) regions, because the Minangkabau is known for its unique custom ‘adat Salingka nagari'. Minangkabau cultural distinctiveness on the labeling of perpetrators of deviance is very interesting to be elaborated deeper, thus the researcher wrote this article.Keywords: label, committer, social deviation
AbstrakArtikel ini membahas tentang makna cantik dikalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNP Angkatan 2015. Penelitian ini dilatarbelakangi karena keingintahuan penulis akan bagaimana makna cantik bagi mahasiswa. Karena diketahui dari hasil pengamatan penulis ditemukan adanya perbedaan persepsi dalam hal memaknai cantik yang cenderung dilihat dari penampilan sehingga mahasiswa berusaha tampil cantik dengan memakai riasan ke kampus sehingga cantik menjadi sebuah kebutuhan akan pengakuan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori Fenomenologi oleh Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian studi fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat berbagai persepsi cantik bagi setiap mahasiswa dalam berpenampilan ke kampus. Mahasiswa memaknai cantik lebih kepada makna objektif yang dilihat dari segi: (1) berkulit putih, (2) berpenampilan menarik, (3) wajah (4) sikap dan perilaku daripada makna subjektif yang dilihat dari segi hati, jiwa dan berpikiran positif. Para mahasiwa yang ingin terlihat cantik menganggap jika mereka merias diri dan mengikuti trend maka mereka akan diterima dalam lingkungan sosial. AbstractThis abstract discusses the meaning of beauty among the students of the faculty of Social Sciences UNP Class 2015. This research is motivated by the author's curiosity about how beautiful is meant for students. Because it is known from the observations of the authors found that there are differences in perceptions in terms of interpreting the beautiful tend to be seen from the appearance so that students try to look beautiful by wearing makeup to campus so that beautiful becomes a need for social recognition, appreciation and self-actualization. Therefore, this study was analyzed using Phenomenology theory by Alfred Schutz. This study uses a qualitative research approach with a type of phenomenological study research. The results showed that the results showed that there were various beautiful perceptions for each student in performing on campus. Students interpret the beauty more to the objective meaning seen in terms of: (1) white, (2) attractive appearance, (3) face (4) attitude and behavior rather than subjective meaning which is seen in terms of heart, soul and positive thinking. Students who want to look beautiful assume that if they make up and follow the trend, they will be accepted in a social environment.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna stylish di kalangan mahasiswa Universitas Negeri Padang yang memeiliki berbagai kriteria penampilan stylish ketika ke kampus. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini ialah teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer yaitu interaksi individu menggunakan simbol-simbol dan memiliki makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus serta teknik pemilihan informan purposive sampling. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menemukan bahwa makna stylish di kalangan mahasiswa UNP terdapat 3 makna yaitu, (1). Makna percaya diri; (2). Makana keren dan; (3). Makna daya tarik. Kriteria stylish yang sering digunakan mahasiswa UNP adalah pakaian dengan style casual.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.