ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran dalam bentuk video tutorial menggunakan aplikasi Camtasia Studio 8.5 pada mata kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini adalah: (1)tahap pendahuluan, (2) tahap perancangan media video tutorial, (3) tahap pembuatan media video tutorial, (4) tahap validasi media, (5) tahap pengujian media video tutorial, dan (6)tahap evaluasi media. Hasil penelitian menunjukkan Hasil uji kelayakan dari segi materi pada pengembangan video tutorial menggunakan Camtasia Studio 8.5 pada matakuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) dikategorikan sangat layak untuk digunakan dengan catatan perlu dilakukan revisi. Sedangkan hasil uji kelayakan dari segi media dikategorikan cukup layak digunakan dengan beberapa revisi, diantaranya: penambahan teks dan tulisan, musik, detail petunjuk tombol, dan lain sebagainya. Hasil respon mahasiswa mengenai pengembangan video tutorial menggunakan Camtasia Studio 8.5 pada matakuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan video sudah bagus dan mendapatkan respon positif dari mahasiswa. Kata kunci: pembelajaran, media , Camtasia Studio, SIG ABSTRACT This study aims to produce instructional media in the form of video tutorial using Camtasia Studio 8.5 application in Geography Information System (GIS) course in Geography Education Department Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan. The steps in this development research are: (1) preliminary stage, (2) video tutorial design stage, (3) video media tutorial development stage, (4) media validation stage, (5) video media tutorial testing stage, and (6) stage of media evaluation. The results showed that the results of the material feasibility test on the development of video tutorials using Camtasia Studio 8.5 in the Geography Information System (GIS) course are considered very appropriate to be used with the need to revise. While the feasibility test results in terms of media categorized quite feasible to use with some revisions, including: the addition of text and writing, music, detail buttons, and so forth. The result of student's response about video tutorial development using Camtasia Studio 8.5 on Geography Information System (GIS) course in good category. This shows that video development is good and get positive response from students. Keywords: learning, media, Camtasia Studio, GIS
Abstrak Daerah penelitian adalah sub Daerah Aliran Sungai Babura yang mempunyai luas 4921,88 Ha. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis besarnya koefisien aliran permukaan menggunakan metode Bransby-William di Sub Daerah Aliran Sungai Babura, 2) menganalisis distribusi nilai koefisien aliran di Sub Daerah Sungai Babura. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey baik survey instansional maupun lapangan. Survei instansional digunakan untuk memperoleh data curah hujan dan penutup lahan sedangkan survey lapangan digunakan untuk mendapatkan data tekstur tanah dan kemiringan lereng. Selanjutnya hasil dianalisis dengan menggunakan analsis deskriptif dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien aliran di Sub Daerah Aliran Sungai Babura berkisar 0,4 – 0,55 dengan rata-rata 0,475. Dengan mendasarkan pada nilai koefisien aliran tersebut dapat dikatakan bahwa sub DAS Babura masih dalam kondisi baik. Besarnya koefisien aliran di SubDAS Babura bervariasi dimana pada daerah hulu nilai koefisien aliran permukaan berkisar antara 0,4 – 0,45 sedangkan di daerah hilir sungai pada kisaran nilai 0,5 – 0,55. Kata kunci : koefisien aliran, Bransby-William, sub Daerah Aliran Sungai, Babura Abstract The research located in Babura watershed which has wide of 4921.88 Ha. The purposes of this research are 1) to analyze runoff coefficient using Bransby-Williams method, 2) to analyze the distribution of runoff coefficient in Babura river basin. In this research, data were collected using survey methods both the institutional and field surveys. Institutional surveys were used to obtain rainfall and land use data meanwhile field surveys were used to gain soil texture data and slope. The results of this study were analyzed using descriptive and spatial analysis. The results showed that the runoff coefficient in the Babura watershed was from 0.4 to 0.55 with an average of 0.475. This means that the Babura watershed is still in good condition. Furthermore, runoff coefficient in upstream was 0.4 – 0.45 while in downstream the runoff coefficient was 0.5 – 0.55. Key words: runoff coefficient, Bransby-Williams, Watershed, Babura
One of the most attractive ecosystems to be used as tourist destinations is coral reefs. The coral reef ecosystem on Weh Island, Aceh, Indonesia is one of the coastal ecosystems that have a strategic role in ecological and economic development. One of the ecological and economic development efforts can be done through marine tourism. This study aims to analyze the distribution of coral reefs to develop marine tourism in Weh Island. This study uses Landsat 8 OLI image data and field observations. The technique used in this research is the image data analysis technique using multispectral classification. The results showed that the coral reefs on Weh Island in 2020 amounted to 13,136,000 Ha. Therefore, the development of marine tourism must create tourism zones to maintain the sustainability of coral reef ecosystems.
Mangroves are one of the most productive ecosystems for human life, marine ecosystems, and coastal areas. Mangrove distribution is a distribution based on specific geographical or administrative boundaries. Kota Langsa is one of the areas that has a good representation of the distribution of mangroves. Therefore, researchers studied the Kota Langsa area because Kota Langsa is one of the areas with the largest and most diverse mangrove ecosystem in Aceh Province. This study examines the mapping of mangrove distribution using Sentinel-2A multispectral imagery with composite images of Red, Green, and Blue. This research uses SNAP software. The research stages consist of radiometric correction, atmospheric correction, and multispectral image classification. The method used in image classification is the maximum likelihood algorithm. The use of the maximum likelihood algorithm is because the maximum likelihood algorithm gives the best results among other algorithms. The development of the research is the distribution of mangroves in Langsa City, covering an area of 4727.35 ha, which is divided into three sub-districts and eleven gampong (kelurahan). The sub-districts that have mangrove distribution are East Langsa District covering an area of 3240.25 Ha (68.55%), Langsa Barat District covering an area of 1486.47 Ha (31.45%), and Langsa Lama District covering an area of 0.63 Ha (0.013).
Pembelajaran case method dan team-based merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 3/M/2021. Pembalajaran case method dan team-based adalah pembelajaran yang dibebankan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) mahasiswa, memecahkan masalah, mencari solusi, dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pembelajaran ini juga bermanfaat untuk dosen sebagai tenaga pengajar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian penerapan case method dan team-based project dalam pembelajaran berdasarkan kebijakan Jurusan. Penelitian ini menggunakan merupakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi angkatan 2020-2022 berjumlah 454 dan sampe penelitian sebenyak 215 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan kuisioner (angket) yang disebarkan kepada mahasiswa melalui google form. Hasil penelitian yaitu implementasi case method dan team-based di Jurusan Pendidikan Geografi masih belum berjalan secara maksimal, hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu kurangnya pemahaman mahasiswa dalam tujuan penerapan penugasan case method dan team-based, langkah-langkah penugasan case method dan team-based yang dilampirkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) masih belum jelas, dan kurangnya partisipasi mahasiswa dalam penugasan case method dan team-based. Kebijakan Jurusan dalam penerapan case mmethod dan team-based project masih belum efektif dikarenakan mahasiswa masih belum mengetahui tujuan dan manfaat dalam penerapan case method dan team-based project.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kepesisiran Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting, mengetahui indeks keanekaragaman, dan mengetahui agihan ekosistem mangrove yang tumbuh di wilayah kepesisiran Kecamatan Pantai Labu. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data dengan sampling serta metode analisisnya secara kualitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ekosistem mangrove yang terdapat di daerah penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling untuk penentuan transek garis dan petak contoh (transect line plot). Teknik pengumpulan data meliputi analisis data sekunder, observasi, dan perhitungan langsung di lapangan. Variabel penelitian ini meliputi kerapatan (densitas), kekerapan (frekuensi), luas penutupan (coverage), indeks nilai penting (importance value index), indeks dominasi (index of dominance), dan indeks keanekaragaman (diversity). Teknik analisis hasil menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi eksisting ekosistem mangrove yang terdapat di Kecamatan Pantai Labu berdasarkan hasil interpretasi visual citra Google Earth Tahun 2015 sebesar 517,95 ha. Keanekaragaman vegetasi mangrove di Kecamatan Pantai Labu memiliki indeks keanekaragaman H’ < 1,0. Artinya keanekaragaman mangrove di Kecamatan Pantai Labu masih rendah, miskin, produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan yang berat, dan ekosistem tidak stabil. Spesies mangrove yang terdapat di Kecamatan Pantai Labu meliputi Avicennia sp (api-api), Rhizophora sp (bakau), Sonneratia sp (pedada), Bruguira sp, dan Xylocerpus sp (nyirih). Persebaran dan agihan ekosistem mangrove di Kecamatan Pantai Labu berada di sepanjang tepi pesisir yang meliputi Desa Sungai Tuan dengan luas 128,58 ha, Desa Bagan Serdang dengan luas 78,75 ha, Desa Regemuk dengan luas 33,50 ha, Desa Pantai Labu Pekan dengan luas 15,85 ha, Desa Paluh Sebaji dengan luas 73,48 ha, dan Desa Denai Kuala dengan luas 187,79 ha.Kata Kunci: ekosistem mangrove, wilayah kepesisiran, Google Earth
Mangroves are vegetation that has the most crucial role both for coastal ecosystems and human life. However, as the vegetation with the highest productivity globally, mangroves also experience distribution problems caused by anthropogenic activities. The problem of mangrove distribution occurs not only in the world but also in Langsa City, Aceh. Therefore, the distribution of mangroves must be regularly recorded for sustainable management and utilization. One of the uses of technology currently developing for monitoring the distribution of mangroves is remote sensing (mapping). This study aims to map the distribution of mangroves in Langsa City in 2021 so that further studies can be carried out on the management and utilization carried out by stakeholders in Langsa City. The method used in this research is mapping and descriptive analysis. This study uses Landsat 8 OLI image data recorded in 2021. This study provides results (1) the distribution of mangroves in Langsa City based on the administrative boundaries of the city, sub-district, and kelurahan, (2) sustainable and sustainable management and utilization policies of mangroves by stakeholders both for tourist attractions and other activities, to maintain the mangrove ecosystem. The results of this study are the distribution of mangroves in Langsa City of 4,538.44 Ha. The distribution of mangroves is divided into two sub-districts and eight villages. Management and utilization must be carried out by making policies and having clear objectives, so that the sustainability of mangrove distribution will be maintained.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.