Pregnant women tend to experience depression during pregnancy. This can affect mothers and babies’ health widely. Previous research has found that mindfulness and self-compassion can reduce depression in pregnant women in abroad, but it still no specific research on it in Indonesia. Therefore, the purpose of this study was to see the relationship and also the role of mindfulness and self-compassion toward depression in pregnant women. Participants in this study were 121 pregnant women who lived in the area of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. This study used Five Facets of Mindfulness Questionnaire (FFMQ) to measure mindfulness, Self-Compassion Scale (SCS) to measure self-compassion, and Postnatal Depression Scale (EPDS) to measure depression in pregnant women. The results of this study showed that three dimensions of mindfulness (describing, acting with awareness, and non-judging) and self-compassion as a whole had a significant relationship with depression. Then the results of multiple regression tests conducted to get results that describing dimensions of mindfulness and self-compassion have a role to depression in pregnant women.
Kehamilan risiko tinggi (risti) adalah suatu kehamilan yang memiliki ancaman lebih besar dari biasanya seperti terjadi penyakit atau kecacatan bahkan kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Kondisi kehamilan dengan risiko membuat penderita lebih rentan mengalami gangguan psikologis salah satunya adalah depresi. Hal tersebut terjadi karena berbagai hal seperti, kekhawatiran akan keselamatan janin, ancaman kematian yang lebih besar dan keterbatasan dalam beraktivitas. Tantangan yang lebih besar saat menjalani kehamilan juga dapat mempengaruhi kualitas hidup yaitu, persepsi individu mengenai keberfungsian mereka dalam kehidupan. Salah satu faktor yang menyebabkan individu memiliki kualias hidup yang buruk yaitu ketika individu mengalami gangguan psikologis berupa depresi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan depresi dengan kualitas hidup pada ibu hamil berisiko tinggi. Subjek dalam penelitian ini adalah 105 orang ibu hamil berisiko tinggi yang berada di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan alat ukur <em>Center for</em> <em>Epidemiologic Studies Depression Scale</em> (CESD-R) dan <em>World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF)</em> yang sudah diadaptasi oleh peneliti. Uji hipotesis menunjukkan bahwa depresi berhubungan secara signifikan pada setiap dimensi kualitas hidup.
Abstract. Communication between doctors and patients on one occasion is not always PENDAHULUANKomunikasi yang efektif antara dokter dan pasien merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting dan harus dikuasai oleh dokter. Kompetensi komunikasi menentukan keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan pasien. Komunikasi yang efektif dapat mengurangi keraguan pasien, serta menambah kepatuhan dari pasien. Dokter dan pasien sama-sama memperoleh manfaat dari saling berbagi dalam hubungan yang erat. Setiap pihak merasa dimengerti. Pasien merasa aman dan terlindungi jika dokter yang menanganinya melakukan yang terbaik untuk pasiennya. Ketika saling terhubung, sang dokter dapat mengerti dan bereaksi lebih baik pada perubahan perilaku dan perhatiannya pada pasien setiap saat. Komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien sangatlah diperlukan untuk memperoleh hasil yang optimal, berupa masalah kesehatan yang dapat diselesaikan dan kesembuhan pasien. (Rusmana, 2009; Hardjodisastro, 2010).Hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa komunikasi antara dokter dan pasien di Indonesia belum menjadi urusan utama. Selama ini kompetensi komunikasi cenderung terabaikan. Banyak tuduhan bahwa dokter melakukan malpraktek. Juga terdapat fenomena pasien berbondong-bondong berobat ke luar negeri (Rusmana, 2009; Hardjodisastro, 2010). Berdasarkan hasil konsil kedokteran Indonesia, diketahui bahwa sebagian dokter di Indonesia merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk berbincang-bincang dengan pasiennya, sehingga hanya bertanya seperlunya. Akibatnya, dokter sangat mungkin tidak mendapatkan keterangan yang cukup untuk menegakkan diagnosis dan menentukan perencanaan dan tindakan 2 lebih lanjut. selain itu, pada pasien umumnya merasa berada dalam posisi yang lebih rendah di hadapan dokter, sehingga takut bertanya dan hanya menjawab sesuai pertanyaan dokter. Tidak mudah bagi dokter untuk menggali keterangan dari pasien karena pemahaman menyeluruh memang tidak diperoleh dalam waktu yang singkat. (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006).Menurut Yusa (2006), komunikasi efektif mampu mempengaruhi emosi pasien dalam pengambilan keputusan tentang rencana tindakan selanjutnya, sedangkan komunikasi tidak efektif akan mengundang masalah. Perlu dibangun komunikasi efektif yang dilandasi keterbukaan, kejujuran dan pengertian akan kebutuhan, harapan, maupun kepentingan masingmasing. Dengan terbangunnya komunikasi yang efektif, pasien akan memberikan keterangan yang benar dan lengkap sehingga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit pasien secarabaik dan memberi obat yang tepat bagi pasien. Komunikasi yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara sangat diperlukan agar pasien mau dan dapat menceritakan sakit serta keluhanyang dialaminya secara jujur dan jelas.Menurut Rusmana (2009), empat keinginan pasien yang harus dipenuhi untuk membangun hubungan yang baik antara dokter dan pasien adalah: 1. Merasa ada jalinan dengan dokter dan mengetahui bahwa pasien memperoleh perhatian penuh dari dokter 2. Mengetahui bahwa dokter da...
This study aims to investigate the relationship between depression and spiritual well-being among women with a high-risk pregnancy. A quantitative method with correlational design was employed. Eighty-five participants were recruited for this study using accidental sampling technique. All participants were pregnant women with a high-risk pregnancy (between 24 and 36 weeks of gestation). Data were collected using two instruments, namely an adapted CESD-R (Center for Epidemiological Studies-Depression Scale Revised) to measure depression and an adapted Gomez & Fisher’s SWBQ (Spiritual Well-Being Questionnaire) to measure spiritual well-being. Results shows that there is a significant negative relationship between depression and spiritual well-being (r = -0,422 in the significance level of 0.01). It can be concluded from the result that the low level of depression correlates with the high spiritual well-being. Key words: Depression, spiritual well-being, high-risk pregnancyAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat depresi dan kesejahteraan spiritual pada ibu hamil risiko tinggi. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Dalam penelitian ini depresi dan kesejahteraan spiritual diukur dengan alat ukur yang telah diadaptasi, depresi diukur dengan Center For Epidemiological Studies - Depression Scale Revised (CESD-R) sedangkan kesejahteraan spiritual diukur dengan Spiritual Well-being Questionnaire (SWBQ). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling dan sebanyak 89 ibu hamil risiko tinggi dengan usia kehamilan diatas 6 bulan (24 – 36 minggu) menjadi partisipan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan bernilai negatif antara depresi dengan kesejahteraan spiritual sebesar r= - 0,422 (hubungan sedang) dengan signifikansi 0,01. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tingkat depresi yang rendah memiliki hubungan dengan kesejahteraan spiritual yang tinggi.
Depresi merupakan gangguan mental yang umum terjadi di dunia, namun tetap menjadi suatu faktor kontribusi pada penurunan kecepatan penyembuhan berbagai penyakit lain. Prevalensi gangguan depresif mayor merupakan salah satu yang tertinggi dan angka tersebut terus meningkat sepanjang sepuluh tahun belakangan ini. Beberapa faktor yang berperan terhadap penurunan depresi banyak dilakukan. Salah satu penelitian di Amerika menunjukkan bahwa individu yang mengalami depresi atau simtom depresi cenderung memiliki tingkat mindfulness yang rendah, dibuktikan dengan aktivitas neural yang bertolak belakang pada individu yang depresi dan individu yang memiliki tingkat mindfulness yang tinggi. Mindfulness merupakan kemampuan seorang individu untuk sadar dan memerhatikan setiap detil kejadian yang sedang terjadi saat itu. Dengan kemampuan disposisional untuk mindful, individu dapat menerima setiap pengalaman yang terjadi dengan reseptif dan terbuka, sehingga kecil kemungkinan individu untuk melakukan ruminasi. Individu dengan kemampuan mindfulness yang tinggi cenderung memiliki tingkat depresi yang rendah, sebaliknya individu yang dengan tingkat depresi tinggi diketahui memiliki tingkat mindfulness yang rendah. Hanya sedikit publikasi yang telah mendiskusikan depresi pada remaja secara menyeluruh, meskipun beberapa penelitian telah menemukan bahwa awal kemunculan depresi dimulai sejak awal periode kehidupan tersebut. Mengetahui hubungan antara mindfulness dan depresi pada remaja di Indonesia diperlukan sebagai landasan awal untuk penelitian selanjutnya dan memberikan panduan untuk terapi mindfulness dalam mengatasi depresi pada remaja di Indonesia. Menggunakan metode kuantitatif dan desain korelasional, Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ) dan kuesioner depresi yaitu BDI, disebarkan kepada 200 remaja. Dari hasil analisis menggunakan korelasi Spearman, diketahui bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara mindfulness dan depresi, terutama pada dimensi acting with awareness dan non judging of inner experience. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi skor mindfulness pada dimensi acting with awareness dan non judging of inner experience, maka semakin rendah skor depresi yang dimiliki remaja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.