Abstrak: Terbukanya sumber belajar yang luas bagi siswa memberikan ruang kepada guru untuk beralih dari teacher centered learning menuju student centered learning. Hal ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran berbasis blended learning menggunakan model flipped classroom yang memadukan pembelajaran online di rumah dan tatap muka di kelas. Dengan adanya internet yang menyediakan berbagai learning management system seperti Google Classroom, guru dapat membuat kelas virtual untuk melaksanakan pembelajaran online di rumah agar siswa terlatih bertindak aktif dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran blended learning, menilai hasil belajar siswa, mengetahui perbedaan hasil belajar siswa laki-laki dengan perempuan, dan menilai tanggapan siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif mengambil subjek siswa kelas VII A SMP Negeri 9 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan kuesioner. Teknik analisis data berupa statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik, hasil belajar siswa berada pada kategori cukup, terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki dengan perempuan, dan tanggapan siswa berada pada kategori sangat tinggi. Kata kunci: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom Abstract: The opening of extensive learning resources for students provides space for teachers to switch from teacher centered learning to student centered learning. This can be implemented in blended learning using a flipped classroom model that combines online learning at home and face to face in class. With the internet that provides various learning management systems such as Google Classroom, teachers can create virtual classes to carry out online learning at home so that trained students act actively and independently in learning. This research is aimed to describe the blended learning process, assess student learning outcomes, know differences in learning outcomes between male and female students, and assess student responses. This study used a descriptive method taking the subject of students grade VII A in SMP Negeri 9 Banjarmasin in the school year 2018/2019 totaling 36 students. Data collection techniques in the form of observations, tests, and questionnaires. The data analysis techniques were descriptive and inferential statistics. The results showed that the learning process was in a very good category, student learning outcomes were in a sufficient category, there were differences in learning outcomes between male and female students, and student responses were in the very high category. Keywords: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan pada siswa di setiap jenjang pendidikan mulai SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi. Salah satu aspek yang perlu mendapat sorotan dari pelajaran matematika di sekolah adalah pemecahan masalah (problem solving). Hal tersebut dikarenakan pemecahan masalah merupakan bagian yang sudah terintegrasi dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat untuk melatih siswa agar terbiasa memecahkan soal-soal pemecahan masalah. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru matematika dan siswa diketahui bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah disebabkan karena kurangnya intensitas siswa melakukan latihan mengerjakan soal-soal matematika sehingga berdampak kepada hasil belajar siswa. Metode drill adalah salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada banyaknya latihan. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui penerapan metode pembelajaran drill. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII H SMPN 5 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 orang. Objek penelitian adalah keseluruhan proses dan hasil pembelajaran matematika dengan menerapkan metode drill untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari mean dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualifikasi persentase rata-rata nilai akhir kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan kualifikasi kurang pada siklus I menjadi kualifikasi baik sekali pada siklus II. Selain itu, juga terjadi peningkatan rata-rata nilai akhir untuk semua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble adalah model pembelajaran yang membawa siswa mendapatkan jawaban serta memecahkan masalah yaitu dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban beserta beberapa pilihan jawaban yang tersedia, sehingga mengharuskan siswa berbagi tugas, aktif dan bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Model ini sangat berpotensi untuk membina tanggung jawab dan disiplin siswa dalam belajar. Tujuan penelitian ini ialah: (1) membina karakter tanggung jawab siswa kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (2) membina karakter disiplin siswa kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (3) mengetahui hasil belajar siswa di kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (4) mengetahui apakah terdapat hubungan karakter tanggung jawab dan disiplin terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain penelitian Time Series Design sebanyak enam kali pertemuan. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Banjarmasin, sedangkan sampel penelitian adalah X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin yang dipilih berdasarkan teknik Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Data yang didapat dianalisis dengan persentase, mean, uji korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) penerapan model Scramble mampu membina karakter tanggung jawab, (2) penerapan model Scramble mampu membina karakter disiplin, (3) hasil belajar siswa menggunakan model Scramble mengalami peningkatan, (4) terdapat hubungan yang cukup antara karakter tanggung jawab dan disiplin dengan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Scramble, tanggung jawab, disiplin, hasil belajar
This research aims to describe the communication skills of students in class XI MAN 1 Banjarmasin in mathematics learning using discovery learning model at 2018/2019 academic year. The method used in this research is quantitative descriptive. The object of study is to find students’ mathematical communication skills using discovery learning model. Data collection techniques used were test techniques. The instrument used was a written test in the form of description to measure students’ mathematical communication skills in mathematics learning using the discovery learning model. The results showed that students’ mathematical communication skills in learning mathematics using the discovery learning model in class XI MAN 1 Banjarmasin 2018/2019 academic year were in good qualifications. Therefore, the mathematics teacher can implement discovery learning to improve students’ mathematical communication skills in mathematics learning.
Matematika merupakan mata pelajaran wajib untuk diajarkan di sekolah. Hingga saat ini matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Hal ini dialami oleh siswa SMK Negeri 4 Banjarmasin terutama jika siswa menemui masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih cenderung lemah. Untuk mengatasinya, diperlukan strategi pembelajaran matematika yang mengarahkan siswa pada kemampuan pemecahan masalah matematis. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran strategi REACT, mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan menggunakan strategi REACT, dan mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar menggunakan strategi REACT dibandingkan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan populasi seluruh siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarmasin yang berjumlah 10 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan random sampling, sehingga diperoleh kelas X Busana 2 sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan strategi REACT dan kelas X Busana 1 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian ini adalah aktivitas siswa selama proses pembelajaran strategi REACT berada pada kualifikasi cukup baik hingga sangat baik, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar menggunakan strategi REACT berada pada kualifikasi baik, dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar menggunakan strategi REACT lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional. Kata kunci: pemecahan masalah matematis, strategi REACT.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.