AbstrakTindakan pembedahan dapat menimbulkan nyeri dan perubahan tanda-tanda vital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan efektivitas terapi musik dan terapi murottal terhadap penururunan tingkat nyeri dan kestabilan tanda-tanda vital pada pasien pascabedah. Penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan Pretest-Posttest Control Group ini melibatkan 36 responden. Pengukuran tingkat nyeri menggunakan Numerik Rating Scale. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan antara terapi murottal dan terapi musik pada penurunan tingkat nyeri. Rerata penurunan nyeri pada kelompok terapi murottal lebih besar dibandingkan dengan penurunan nyeri dengan pada kelompok terapi musik. Akan tetapi, penelitian ini tidak menemukan perbedaan pada kestabilan tanda-tanda vital antara kelompok yang diberikan terapi murottal dan terapi musik. Terapi murottal dapat menjadi pertimbangan sebagai terapi non farmakologis untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien muslim setelah tindakan pembedahan.
Maraknya perilaku bullying di sekolah menengah pertama menjadi masalah bagi remaja dalam menjalani aktivitasnya di sekolah. terlebih lagi bullying di kalangan remaja bisa berdampak buruk bagi korban, pelaku ataupun orang yang menyaksikan. Salah satunya bisa mempengaruhi pembentukan konsep diri pada remaja. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bullying dengan konsep diri di SMP Negeri 5 Garut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional dengan jumlah responden 100 siswa/siswi kelas VII dan VIII. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar remaja di SMP Negeri 5 Garut pernah mengalami bullying yaitu 53% dan sebagian besar remaja memiliki konsep diri positif yaitu 57%. Dari hasil uji statistik diperoleh ( p-value = 0,020) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara bullying dengan konsep diri remaja Maka dari itu, guru harus memberikan pengetahuan tentang bullying serta mengawasi siswa agar tidak terjadi bullying yang akan berakibat pada konsep diri remaja.
Hypertension is caused by two factors, namely factors that can be controlled or controlled and factors that cannot be controlled or cannot be controlled. Factors that can be controlled or can be controlled are lifestyle factors, wrong diet, and excessive weight. While the factors that cannot be controlled or cannot be controlled are genetics, age, gender, and ethnicity (Susilo, 2013). Based on a preliminary study that has been carried out by researchers by interviewing 12 hypertensive patients at the LPK Lentera Jagat cupping therapy center, they have taken every means to lower their blood pressure, starting from taking traditional medicines, medicinal plants, and hypertension exercise, 8 people said there had been no significant change. significant reduction in blood pressure. The purpose of this study was to determine the effect of cupping therapy on blood pressure in hypertensive patients. This study used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design approach. The sample used was 25 respondents. d. There was an effect of cupping therapy on blood pressure in hypertensive patients at the LPK Lentera Jagat Cupping Therapy Center which was statistically significant (p = 0.000 <0.05). This study found that cupping therapy given to hypertensive patients experienced a change, namely a decrease in blood pressure in systolic and diastolic. Cupping can be used as an alternative treatment for people who have hypertension to use cupping therapy on a regular basis
Hypertension is commonly a problem because of the blood pressure are above the normal. Signs of symptoms felt by patients with hypertension are headache, dizziness, weakness, fatigue, shortness of breath, nausea and vomiting, pain in the neck. A warm compress on the neck is one of the non-pharmacological ways to reduce or eliminate neck pain. Patients with hypertension will feel a warm or hot sensation in the nape area after applying warm compresses. This study was to determine whether warm compresses influence reducing blood pressure in hypertensive patients. This research was conducted in Kp Kostarea 2 RT 02 RW 03 Mekarluyu Village, Sukawening District, Garut, West Java. This study used a pre-experimental design with the type of one-group pretest-posttest design (one group pretest-posttest). A total of 15 respondents were involved in the study which were taken by purposive sampling. The result showed that most of the respondents were female amount 11 (73.3%). Overall respondents experienced a decrease in pain scale and systolic and or diastolic blood pressure. The results of the Wilcoxon test showed that there was an effect of using warm compresses on reducing the pain scale of patients with hypertension Asymp.Sig. (2-tailed) = 0.000 <0.05. Warm compresses can be used as independent therapy for nurses in patients with neck pain with hypertension.
Vaksinasi Covid-19 pada anak 6-11 tahun menjadi persyaratan utama pada saat ini untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah serta betujuan agar anak terlindungi dari penyebaran Covid-19. Dukungan keluarga menjadi kunci dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi khususnya pada anak, keluarga berfungsi untuk menjelaskan dan mendamping,anak-anak nya untuk di vaksin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan keikutsertaan vaksin Covid-19. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel Multistage Random Sampling dengan memilih sampel berdasarkan pembagian suatu daerah secara bertingkat dan ambil secara acak untuk tiap daerah pada keluarga anak usia 6-11 tahun yang belum di vaksin di Desa Jayabakti Puskesmas Banjarwangi. Uji analisis pada penelitian ini menggunakan Chi Square lebih dari setengah responden keluarga mendukung terhadap vaksin Covid-19 yaitu 66 (72.5%) dan lebih dari setengah seluruh responden 65 (71.4%) sudah mengikuti vaksin Covid-19. Hasil Uji Chi square antara variabel dukungan keluarga dengan keikutsertaan vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun di dapatkan hasi p value = 0.015 (p value < 0.05). Sebagian besar responden mendukung dengan kategori tinggi dan ikut melaksanakn vaksin Covid-19 dosis II pada anak. Dukungan keluarga menunjukan hasil adanya hubungan yang signifikan dengan keikutsertaan vaksin Covid-19 dosis II pada anak usia 6-11 tahun.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.