Hubungan Bullying Dengan Konsep Diri Remaja di SMP Negeri 5 Garut Tahun 2017

Abstract

Maraknya perilaku bullying di sekolah menengah pertama menjadi masalah bagi remaja dalam menjalani aktivitasnya di sekolah. terlebih lagi bullying di kalangan remaja bisa berdampak buruk bagi korban, pelaku ataupun orang yang menyaksikan. Salah satunya bisa mempengaruhi pembentukan konsep diri pada remaja. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bullying dengan konsep diri di SMP Negeri 5 Garut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional dengan jumlah responden 100 siswa/siswi kelas VII dan VIII. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar remaja di SMP Negeri 5 Garut pernah mengalami bullying yaitu 53% dan sebagian besar remaja memiliki konsep diri positif yaitu 57%. Dari hasil uji statistik diperoleh ( p-value = 0,020) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara bullying dengan konsep diri remaja Maka dari itu, guru harus memberikan pengetahuan tentang bullying serta mengawasi siswa agar tidak terjadi bullying yang akan berakibat pada konsep diri remaja.

Hubungan Perlakuan Body Shaming dengan Konsep Diri Pada Mahasiswa

“…Seseorang dengan konsep diri positif mengetahui dan memahami dirinya sendiri, menerima dirinya dengan apa adanya, menghargai kelemahan dan kelebihannya, serta memiliki cita-cita dan harapan yang lebih masuk akal. Orang dengan konsep diri negatif tidak dapat memahami dirinya sendiri, cenderung tidak menerima apa yang dimilikinya, sehingga membuat dirinya kecewa dengan kekurangan dan merasa rendah diri (Rilla, 2018).…”

The Relationship Between Body Shaming and Stress Levels of the Ninth-Grade Students at SMPN 4 Bojonegoro

“…From these facts, it shows that almost all students experience body shaming behavior. Rilla (2018) states that the characteristics of people who can experience bullying are weak, difficult to get along with others, not confident, not beautiful/handsome, physically deficient, different from others, and so on. During adolescence, bullying often occurs, such as body shaming (Hasibuan & Wulandari, 2015).…”

“…Some of the factors that influence it are peers. Some teenagers tend to do body shaming because they feel they are greater (Rilla, 2018).…”

Konsep Diri pada Remaja yang Mengalami Bullying

“…Konsep diri juga mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian individu, konsep diri pada individu menjadikannya makhluk yang berbeda dan unik, dimana masing-masing individu memiliki pemahaman terhadap dirinya sendiri yang diyakini sebagai bagian dari dirinya. Remaja korban bullying cenderung memiliki konsep diri yang negatif, hal ini mengakibatkan korban bullying cenderung bersikap tidak menyukai dan tidak menerima keadaan dirinya sehingga rasa percaya diri, dan harga diri akan berkurang serta dapat menghambat interaksi sosial (Rilla, 2018). Permasalahan pada remaja tersebut tentu memerlukan penanganan yang menyeluruh dan terintegrasi dengan melibatkan semua unsur (Sartika et al, 2021).…”