ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan Macromedia Director pada materi usaha dan energi kelas X, (2) mendeskripsikan kelayakan pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan Macromedia Director pada materi usaha dan energi kelas X. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) level 1 yang dilaksanakan dalam lima tahap yaitu potensi dan masalah, studi literatur dan pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, dan desain teruji. Validasi desain menggunakan angket dan dilakukan oleh ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dihasilkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang berada dalam katergori sangat valid yaitu didapatkan penilaian pada aspek materi dengan presentase 89,58% dinyatakan pada tingkat yang valid, kemudian pada aspek media dengan presentase 84,37% dinyatakan pada tingkat yang valid, dan aspek bahasa dengan presentase 93,33% dinyatakan pada tingkat yang valid. Sehingga didapat bahwa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan Macromedia Director pada materi usaha dan energi kelas X dikategorikan valid dengan nilai rata-rata 89%.Kata Kunci: Macromedia Director, Multimedia Interaktif, Penelitian Pengembangan ABSTRACT This research was aimed to (1) produce learning media based on interactive multimedia that using macromedia Director on business and energy material at the grade X, (2) describe properness of developing interactive based multimedia learning that using macromedia director in effort and energy material of tenth grade. The type of this research was level 1 of research and development (R&D) was done in five stages namely, potential and problems, literature study and information gathering, product design, design validation, and proven design. Design validation used questionnaires for expert. The result of this research showed that learning media based on interactive multimedia was categoried in valid category for material aspect assessment in percentage 89,58% and then on the media aspect in 84,37% was categoried in valid level, dan language aspect in percentage 93,33% was categoried in valid level. So that it was found that interactive multimedia based learning media using Macromedia Director on business material and energy class X was categorized as valid with an average value of 89%.Keywords: Macromedia Director, Interactive Mutimedia, Research and Development
ABSTRAK Dilakukan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan penerapan model Project Based Learning (PjBL) di Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020 pada mata kuliah IPA-3. Penelitian ini secara umum bertujuan meningkatkan literasi sains mahasiswa calon guru IPA. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran dengan Project Based Learning (PjBL) berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang dilengkapi instrumen tes literasi sains (2) mendeskripsikan peningkatan literasi sains mahasiswa dengan Pembelajaran Berbasis Proyek (3) mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan Pembelajaran Berbasis Proyek. Penelitian ini merupakan penelitian Classroom Action Research (penelitian tindakan kelas/PTK) dengan 4 siklus yaitu perencanaan (planning), Tindakan (Acting), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap perencanaan (planning), dilakukan beberapa kegiatan sebagai perancangan produk awal, yaitu: (1) pengembangan perangkat pembelajaran yaitu (a) RPP (b) bahan ajar (c) LKPD (d) Instrumen tes Literasi Sains. (2) Validasi ahli (content validity) perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran valid. (a) aktivitas mahasiswa menunjukkan peningkatan yakni dari 3,62 pada siklus I menjadi 3,74 pada siklus II. (b) Literasi sains mahasiswa menunjukkan bahwa rata-rata persentase kemampuan literasi sains mahasiswa baik pada 3 aspek literasi sains yaitu aspek konten (53,80%), aspek proses (44,038%) dan aspek konteks (35,088%). Kata Kunci : Model Project Based Learning, Literasi Sains ABSTRACT Classroom Action Research was carried out by applying the Project Based Learning (PjBL) model in the Science Education Study Program FKIP Bengkulu University in 2020 in the IPA-3 course. This research generally aimed to improve the science literacy of science teacher student candidates. While the specific objectives were (1) to produce learning tools with Project Based Learning (PjBL) in the form of a learning implementation plan (RPP) and student activity sheets (LKPD) equipped with scientific literacy test instruments (2) to describe the increase in student scientific literacy with Project Based Learning (PjBL). (3) describes an increase in student learning activities with Project Based Learning (PjBL). This research was a Classroom Action Research (classroom action research / CAR) with 4 cycles, namely planning (planning), action (acting), observation (observation), and reflection (reflection). At the planning stage, several activities were carried out as the initial product design, namely: (1) developing learning tools, namely (a) RPP (b) teaching materials (c) LKPD (d) Scientific Literacy test instruments. (2) Expert validation (content validity) of learning tools. The results showed that the learning device was valid. Student activity showed an increase, from 3.62 in the first cycle to 3.74 in the second cycle. Student science literacy showed that the average percentage of students' scientific literacy skills was good in 3 aspects of scientific literacy, namely the content aspect (53.80%), the process aspect (44.038%) and the context aspect (35.088%). Keywords : Project Based Learning, Science Literacy
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM) terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dan peningkatan sikap ilmiah siswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua jenis disain penelitian yang berbeda, yaitu Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design untuk melihat pengaruh model PBM terhadap kemampuan pemecahan masalah dan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design untuk melihat pengaruh model PBM terhadap peningkatan sikap ilmiah. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kelas X MIPA C sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA D sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes uraian untuk kemampuan pemecahan masalah dan angket untuk mengukur sikap ilmiah. Analisis pengaruh model PBM terhadap kemampuan pemecahan masalah dilakukan dengan perhitungan gain yaitu pengurangan rata-rata posttest dengan pretest, diperoleh hasil pengurangan sebesar 27,09, sedangkan analisis pengaruh model PBM terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa dilakukan dengan uji-t dua sampel independen, dilihat dari skor rata-rata N-gain sikap ilmiah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,47 > 2,00 pada taraf signifikan (α=0,05). Maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh model PBM terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dan sikap ilmiah siswa di SMAN 2 Kota Bengkulu. Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, dan SikapIlmiah. ABSTRACTThe aims of this study were to examine the effect of problem based learning (PBL) model to physics problem solving ability and improvement of students' scientific attitudes. This study was conducted by using two different types of research designs, namely Pre-Experimental Design with the form of One Group Pretest-Posttest Design to see the effect of PBL model to problem solving ability and Quasi Experimental Design with the form of Nonequivalent Control Group Design to see effect of PBL model on improving the students' scientific attitudes. Sampels were taken using purposive sampling technique with class X MIPA C as experiment class and class X MIPA D as control class. Data collection technique used to essay test physics problem solving ability and questionnaire to measure the students' scientific attitudes. Analysis of the effect of PBL model on the ability of physics problem solving done with the gain calculation is the average posttest reduction with pretest, then get the reduction result by 27,09, while analysis of the effect of PBL model was to improvement of students' scientific attitudes done with two independent samples t-test, seen by average score N-gain students' scientific attitudes in experiment class and control class get result t greater than t table is 3,47 > 2,00 at significant level (α=0,05). Therefore, that was the result of this study concluded there is the effect of PBL model to physics problem solving ability and students' scie...
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelajaran yang menggunakan model Problem Solving Fisika (PSF) terhadap hasil belajar pada ranah kognitif dan kemampuan pemecahan masalah fisika. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua jenis disain penelitian yang berbeda, yaitu Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dan Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Analisis pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dilakukan dengan uji-t dan uji lanjut dengan Cohen's d menggunakan Microsoft Excel 2010. Hasil analisis diperoleh bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan model PSF terhadap hasil belajar kognitif siswa yaitu sebesar 0,72 yang berada dalam kategori sedang. Analisis pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dilakukan dengan perhitungan gain yaitu pengurangan rata-rata posttest dengan pretest dan uji lanjut. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa model PSF memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebesar 1,80 yang berada dalam kategori kuat. ABSTRACTThis aims of this study was to examine the effect of learning using the Problem Solving Fisika model (PSF) to the learning outcomes in the cognitive domain and physics problem solving skill. The research was conducted using two different types of research designs, namely Quasi Experimental Design with the Nonequivalent Control Group Design form to see the effect of PSF model on cognitive learning outcomes and Pre-Experimental Design with the form of One Group Pretest-Posttest Group Design to see the effect of PSF model on physics problem solving skill. Samples were taken using purposive sampling technique with class XI IPA 2 as experiment class and class XI IPA 3 as control class. Analysis of the effect of PSF model on cognitive learning outcomes was done with ttest and further test with Cohen's d using Microsoft Excel 2010. The result of analysis obtained that there is effect of learning using PSF model to cognitive learning result of student that is 0,72 which is in medium category. Analysis of the effect of PSF model on the skill of physics problem solving done with the gain calculation is the average posttest reduction with pretest and further test. Based on the calculation results obtained that the PSF model gives effect to the student's skill of physics problem solving that is 1,80 which is in the high category.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Solving Fisika terhadap kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X MIPA pada konsep momentum dan impuls. Penelitian ini menggunakan dua desain yaitu nonequivalent control group dan one group pretest-posttest. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan penguasaan konsep (TKPK) dan tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM). Berdasarkan analisis data menggunakan uji-T dua sampel independen diperoleh rata-rata posttest kedua kelas berbeda secara signifikan dengan nilai thitung > ttabel (2,03 > 2,00) dengan effect size sebesar 0,52, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Problem Solving Fisika terhadap kemampuan penguasaan konsep siswa dengan kategori sedang. Pada penelitian ini pengaruh model Problem Solving Fisika terhadap kemampuan pemecahan masalah diketahui dengan adanya selisih antara skor rata-rata posttest dan skor rata-rata pretest siswa kelas eksperimen (O2 – O1) yaitu 38,04 dengan effect size sebesar 2,89, sehingga besar pengaruh model Problem Solving Fisika terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dikategorikan tinggi.Kata kunci: Model Problem Solving Fisika, Kemampuan Penguasaan Konsep, Kemampuan Pemecahan Masalah
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar pengetahuan peserta didik. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 2 SMAN 10 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 Orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I adalah sebesar 26,5 dalam kategori cukup, siklus II sebesar 30,5 dalam kategori baik, dan siklus III sebesar 34,5 dalam kategori baik. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada siklus I diperoleh sebesar 68,18, siklus II sebesar 76,94 dan siklus III sebesar 87,04. Hasil belajar diperoleh daya serap sebesar 67,12% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 54,54%, meningkat pada siklus II yaitu daya serap sebesar 75,15% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 81,81%, kemudian untuk siklus III, dan meningkat lagi untuk siklus III daya serap sebesar 84,85% dan ketuntasan belajar sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan metode Cooperative Problem Solving pada konsep usaha dan energi di kelas X IPA 2 dapat meningkatkan aktivitas belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar peserta didik. Kata Kunci : Metode Cooperative Problem Solving, aktivitas belajar peserta didik, kemampuan pemecahan masalah peserta didik, hasil belajar peserta didik. ABSTRACTThis research aimed to describe the learning activity enhancement, problem solving skills and student learning outcomes. Subject in this research was 33 students of X IPA 2 SMAN 10, Bengkulu City. The result showed that the students learning activity average on cycle I was equal to 26,5 in sufficient category. Cycle II was 30,5 in good category and cycle III was 34,5 in good category. Students problem solving skills on cycle I was obtained 68,18 in , cycle II was 76,94 and cycle III was 87,04. Knowledge learning outcomes on cycle I was obtained the comprehensibility 67,12% and classical study mastery was 54,54%, increased on cycle II with the comprehensibility was 75,15% and classical study mastery was 81,81%, then increased more on cycle III, the comprehensibility was 84,84% and classical study mastery was 100%. Based on the research can be concluded that the application of cooperative problem solving method on effort and energy concepts in X IPA 2 can improve the learning activity, problem solving skills and student learning outcome.Keyword : Cooperative Problem Solving Method, learning activity enhancement, problem solving skills student learning outcomes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Solving terhadap kemampuan penalaran dan hasil belajar fisika fluida statis di kelas XI MAN 1 Kepahiang. Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dan jenis disain yang digunakan adalah nonequivalent control design dengan dua kelas sampel yakni 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Pengukuran menggunakan pretest dan posttest. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial dan dilanjutkan dengan uji-t dua sampel independen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh model Problem Solving terhadap kemampuan penalaran di MAN 1 Kepahiang, yakni thitung 2,4 > ttabel 2,02, dan terdapat pengaruh signifikan model Problem Solving terhadap hasil belajar fisika di MAN 1 Kepahiang yang ditunjukkan dengan thitung 4,41 > ttabel 2,02. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model Problem Solving terhadap kemampuan penalaran dan hasil belajar fisika fluida statis di kelas XI MAN 1 Kepahiang.Kata Kunci : Problem Solving, Kemampuan Penalaran, Hasil Belajar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.