ABSTRAKPola asuh adalah gambaran yang dipakai oleh orang tua untuk mengasuh anak. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Tujuan penelitian menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan bahasa anak prasekolah (usia 3-6 tahun). Rancangan penelitian cross sectional, teknik total sampling. Hasilnya pola asuh demokratis 40 ibu (90,9%), pola asuh otoriter 4 ibu (9,1%). Sebanyak 34 anak (77,3%) memiliki perkembangan bahasa sesuai, 10 anak (22,7%) perkembangan bahasa meragukan. Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan bahasa anak prasekolah (usia 3-6 tahun) (p= 0,032). Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak, hal ini dikarenakan komunikasi dan interaks iantara anak dengan orang tua memiliki peran penting agar anak memiliki kemampuan bahasa yang sesuai dengan tahapan usia anak.Kata-kata kunci: pola asuh, perkembangan bahasa, pra sekolah. ABSTRACTParenting style is a description used by parents for child care. Parenting style is one of the factors that affect language development in children. The study was aimed to identify the correlation between parenting style and language development of pre-school children. The study used cross sectional approach, total sampling. 40 mothers (90.9%) using democratic parenting style, 4 mothers (22,7%) authoritarian parenting style. The development of children's language is found 34 children’s (77.3%) appropriate, 10 children’s (22.7%) with the result of doubtful. Show a correlation between parenting style and language development of pre-school children (age of 3-6 years old) (p= 0,032). The parenting style is one of the factors that influence the language development of children; it is because the communication and interaction between children and parents have an important role so that children have language skills in accordance with the stages of the children's age. Keywords: parenting style, language development, pre-school.
ABSTRAKDukungan keluarga sangat diperlukan oleh penderita gangguan jiwa dalam memotivasi mereka selama perawatan dan pengobatan. Hal yang dapat memicu kekambuhan dan memperpanjang proses perawatan gangguan jiwa antara lain penderita tidak minum obat secara teratur. Tujuan untuk menganalisis dan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa. Metode penelitian korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Responden berjumlah 35 orang, instrumen yang digunakan berupa kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan minum obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa 42,86% memberikan dukungan keluarga baik, 37,14% memberikan dukungan keluarga cukup, dan 20%memberikan dukungan keluarga kurang. Kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa yang patuh 24 responden (68,57%) dan pasien yang tidak patuh 11 responden (31,43%). Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman dengan nilai p value 0,000 yang berarti p ˂ 0,05, sehingga terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru dengan nilai r= 0,748 yang berarti kekuatan hubungan kuat dan mempunyai arah positif. Diharapkan keluarga memberikan dukungan keluarga yang baik kepada pasien gangguan jiwa agar pasien patuh minum obat untuk kesembuhan dan mencegah kekambuhan.Kata-kata kunci: dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, gangguan jiwa.ABSTRACTFamily support is needed by people with mental disorders in motivating them for care and treatment. Things that can trigger a recurrence and prolong the treatment of other psychiatric disorders among patients not taking medication regularly.Objective this research aims to analyze and determine the relationship of family support with drink medicine obediently of mental disorder patient. Methods of this research was correlational with cross-sectional study design. Respondents were 35 patient, instruments used in the form of family support questionnaire and drink medicine obediently questionnaire. Results this research showed that 42.86% gave good family support, 37.14% providing sufficient family support and 20% provide less support. Medication adherence in patients with mental disorders who dutifully 24 respondents (68.57%) and non-adherent patients 11 respondents (31.43%). Analysis of the research data usingspearman correlation test with p value of 0.000, which means p ˂ 0.05, so there was a significant relationship between family support with medication adherence in patients with mental disorders in Puskesmas Banjarbaru with r = 0.748, which means strength strong relationships and have a positive direction. The family was expected to gave a good family support to patients with mental disorders that adherent patients taking medication to cure and prevent recurrence.Keywords: family support, compliance drinking drugs, mental disorder.
Pada masa remaja terjadi peningkatan kepedulian terhadap gambaran tubuh. Mayoritas remaja putri berpendapat bahwa tubuh kurus, langsing dan kecil merupakan suatu bentuk yang sempurna. Adanya perubahan berupa peningkatan lemak tubuh pada masa pubertas menyebabkan remaja putri sering merasa kurang puas dan mengakibatkan remaja melakukan pengontrolan berat badan untuk mencapai konsep bentuk tubuh ideal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh (body image) dengan gangguan makan (eating disorder) pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional yang mengikutsertakan 80 siswi SMK Borneo Lestari. Subjek dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner Multidimensional Body Self Relations Questionnaire Appearance Scale (MBSRQ-AS) dan kuesioner Eating Attitude Test (EAT) yang telah dimodifikasi. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden memiliki citra tubuh positif (81,9%) dan memiliki risiko gangguan makan ringan (56,3%). Uji korelasi spearman menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara citra tubuh dengan gangguan makan pada remaja putri pn=0,717 (α>0,05). Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi skor total citra tubuh seseorang maka akan semakin tinggi pula skor total gangguan makan, yang berarti semakin positif citra tubuh maka akan berisiko gangguan makan ringan.
ABSTRAKDukungan keluarga adalah bantuan yang diberikan oleh anggota keluarga yang lain sehingga akan memberikan kenyamanan. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh lansia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru. Penelitian observasional dengan menggunakan desain pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 50 orang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kualitas hidup WHOQOL-OLD. Penelitian menunjukan bahwa lansia yang memiliki tingkat dukungan keluarga kurang berjumlah 23 orang (46%), dukungan keluarga cukup berjumlah 12 orang (24%), dukungan keluarga baik berjumlah 12 orang (24%), dan dukungan keluarga sangat baik berjumlah 3 orang (6%). Lansia yang memiliki tingkat kualitas hidup rendah berjumlah 3 orang (6%), kualitas hidup sedang 36 orang (72%), dan kualitas hidup tinggi berjumlah 11 orang (22%). Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji Spearmen Rank didapatkan nilai p value 0,001(p ˂ 0,05) yang berarti terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru dengan nilai r=0,884 yang berarti kekuatan hubungan kuat dan mempunyai arah positif. Dukungan yang diberikan keluarga yang baik kepada lansia akan meningkatkan kualitas hidup lansia.Kata-kata kunci: dukungan keluarga, kualitas hidup, lansia, PSTW.ABSTRACTFamily support is the assistance given by other family members that will provide comfort. Family support is needed by the elderly to improve their quality of life. To determine the relationship of family support with the quality of life of the elderly in PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru. Observational study using cross sectional design. Respondents totaled 50 elderly with research instruments such as questionnaires family support and quality of life questionnaire WHOQOLOLD. Research showed that elderly people who had high levels of support for poor families totaling 23 people (46%), family support sufficient amounts to 12 people (24%), family support both numbering 12 people (24%) and family support is very good amount to 3 people (6% ). Elderly people who had a low level of quality of life totaled 3 (6%), quality of life was 36 (72%) and a high quality of life for a total of 11 people (22%). Analysis of data from this study used Spearman Rank test obtained p value of 0.001 (p ˂ 0.05) which shall mean there was a significant relationship between family support with the quality of life of the elderly in PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru with r = 0.884, which means the power of strong relationships and has a positive direction. The support given to the elderly a good family will improved the quality of life of the elderly.Keywords: family support, quality of life, elderly, PSTW.
Latar Belakang: Kanker payudara adalah keganasan sel yang menyerang payudara dan merupakan penyebab kematian kedua pada wanita. Frekuensi kemoterapi menimbulkan gangguan pada fungsi dan gejala kanker payudara yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Kualitas hidup merupakan keadaan yang menyatakan kepuasan batin dan kenyamanan hidup seseorang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani kemoterapi dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di RSUD Ulin Banjarmasin Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan accidental sampling didapatkan 47 responden, penilaian kualitas hidup menggunakan European Organization of Research and Treatment of Cancer (EORTC) BR23. Uji Analisa menggunakan korelasi spearman. Hasil: Hasil rata-rata lama penderita menjalani kemoterapi sebanyak 4,53 kali dan rata-rata kualitas hidup penderita kanker payudara berada di 65, 5% . Kesimpulan: dari Hasil analisis didapatkan ada hubungan antara lama menjalani kemoterapi dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di RSUD Ulin Banjarmasin (P Value=0,000,01) dengan arah hubungan positif yakni semakin lama menjalani kemoterapi semakin tinggi nilai kualitas hidup penderita kanker payudara. Kualitas hidup yang paling tinggi dilihat dari function scale adalah sexs enjoyment yakni 72,0 sedangkan dari symptom scale adalah side effect dengan skor 582,6 Kata kunci : kanker payudara, kemoterapi, kualitas hidup.Long Relationship Undergo Chemotherapy with Quality of Life of Breast Cancer Patients in Ulin Hospital BanjarmasinAbstractBackground: Breast cancer is a malignancy cells that attack breast and it is also the second leading cause of death among women. Frequency of chemotherapy may have detrimental function and symptom can make affect for patient’s quality of life. Quality of life is defined as condition to which individual reports inner satisfaction and comfort in life. Aim:The study to identify correlation between duration of chemotherapy and quality of life in patients with breast cancer RSUD Ulin Banjarmasin Method: This Research use Analitic Method with design was cross sectional and involved 47 patients, all of whom were selected through accidental sampling. European Organization of Research and Treatment of Cancer (EORTC) BR23 was applied to measure patient’s quality of life. Anlyssis test using spearman correlation. Result: The mean of chemotherapy duration among participants was 4.53 times and the mean of QoL of patients with breast cancer was 73.31%. Conclusion: The analysis revealed a significant correlation between duration of chemotherapy and quality of life in patients with breast cancer in Ulin public hospital of Banjarmasin (p value = 0.000.01) with positive direction of association indicating that the longer the duration of make increase the score life quality of patients with breast cancer. The highest quality of life seen from the function scale is sex enjoyment, namely 72.0 while the symptom scale is a side effect with a score of 582.6. Key words: breast cancer, chemotherapy, quality of life
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.