ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk tahap perumusan kebutuhan bersama, pembentukan landasan bersama dan vis misi, penyusunan agenda kegiatan, penyampaian rencana aksi dan evaluasi kemitraan, dan penyusunan strategi penghentian kemitraan. Metode yang digunakan adalah deskiptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber data. Berdasarkan penelitian, proses awal adalah dengan merumuskan kebutuhan bersama melalui social mapping, mengatasi perbedaan latar belakang kedua pihak dan mengadakan pelatihan. Tahap kedua adalah mengadakan pertemuan tertutup membahas landasan bersama, visi misi, kemudian menyatukan informasi tentang kebutuhan dengan visi misi untuk merencanakan agenda kegiatan. Selanjutnya, kedua pihak menyusun agenda kegiatan lewat road map dan Balanced BussinesPlan, serta merencanakan struktur kerja formal. Tahap selanjutnya adalah penyampaian rencana aksi berupa pemberian layanan atau jasa pada implentasi program CSR, menjaga keterlibatan pihak bermitra, serta evaluasi kemitraan. Tahap penyusunan exit strategy dilakukan dengan langkah perencanaan dan persiapan, perencanaan tindakan lanjut, serta persiapan generasi selanjutnya. Saran pada penelitian ini adalah agar pihak perusahaan banyak mengadakan pelatihan khususnya mengenai pengelolaan CSR. Perusahaan sebaiknya menggunakan metode audit komunikasi sebagai salah saru cara mengevaluasi kemitraan ini. PKM sebaiknya mengkuantifikasikan ukuran tindakan yang mereka usulkan untuk di lakukan dengan tabel kuantifikasi kebutuha. PKM sebaiknya lebih ulet merencanakan program CSR walau sederhana. Pemerintah sebaiknya mendukung praktik comdev seperti ini dengan memberikan kemudahan birokrasi saat pelaksanaan CSR
Humas di lembaga pemerintahan berperan penting dalam pengelolaan komunikasi publik. Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan komunikasi publik saat ini adalah perkembangan teknologi komunikasi dan derasnya arus informasi yang ada di masyarakat. Lembaga-lembaga pemerintah pusat maupun daerah dituntut untuk mengoptimalkan berbagai bentuk kemajuan teknologi komunikasi dalam pengelolaan komunikasi publik agar kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai kebijakan dan program pemerintah bisa disampaikan dengan baik sehingga pada akhirnya dapat memperoleh dukungan yang positif dari masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan komunikasi publik pada lembaga pemerintah dengan mengoptimalkan teknologi komunikasi sesuai dengan standar yang tertulis pada Instruksi Presiden No 9 Tahun 2015 tentang pengelolaan komunikasi publik. Penelitian ini menggunakan mix method dengan memadukan data kuantitatif dan kualitatif. Penggunaan mix method dalam penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data yang diperlukan secara holistik agar diperoleh gambaran pengelolaan komunikasi publik di Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas responden yang terdiri dari tenaga humas Kementerian, Lembaga dan Dinas Kominfo tingkat Provinsi telah melakukan pengelolaan komunikasi publik dengan mengoptimalkan teknologi komunikasi dalam bentuk penyebaran narasi tunggal dan program prioritas pemerintah melalui media online dan media sosial serta melakukan media monitoring dan audit komunikasi sebagai bentuk controlling dan evaluasi. Selain itu, telah dilakukan koordinasi antarlembaga pemerintah dalam pengelolaan komunikasi publik. Rekomendasi yang diberikan oleh peneliti adalah ditingkatkannya kualitas dan kuantitas SDM, infrastuktur komunikasi, melakukan perencanaan strategik yang mengutamakan pada komunikasi interpersonal pada pengelolaan komunikasi publik serta perlu dilakukan penguatan kelembagaan di Lembaga, Kementerian, dan Dinas Komunikasi dan Informatika.
Sejak adanya pandemi COVID-19 pada saat ini, beberapa pengusaha mulai mencari jalan untuk menjual produk mereka dikarenakan beberapa lini bisnis tidak dapat beroperasi secara maksimal jika secara offline. Maka mereka melakukan bisnis digital, hal ini merupakan salah satu hal yang paling diminati di bidang ekonomi yang dilakukan untuk memperluas market share perusahaan dalam bisnis mereka secara online. Dari beberapa kategori bisnis di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau (UMKM) merupakan salah satu kategori bisnis yang mendapatkan dampak paling besar dari pandemi COVID-19, dikarenakan keuangan dari pelaku bisnis kategori UMKM beberapa bahkan belum stabil sebelum adanya pandemi COVID-19 dan makin diperparah dengan adanya pandemi tersebut. Maka dari itu kami membantu salah satu UMKM di Bandung yaitu Coffeestrip, melalui pengurusan media sosial dengan merencanakan konten, foto produk, desain feeds Instagram, menulis caption, dan mengunggah konten. Semuanya dilakukan pada media sosial instagram Coffeestrip. Selain itu dilakukan juga pembuatan media platform marketplace (Shopee) dan on-demand multi-service platform (Gojek) untuk meningkatkan penjualan dari bisnis UMKM tersebut
Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui dan kemudian menjabarkan perilaku penggunaan media informasi di kalangan remaja dalam mencari informasi tentang kesehatan reproduksi; serta (b) perilaku penggunaan internetnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan populasi remaja tahun pertama hingga keempat dengan rentang umur 18 hingga 24 tahun yang berada di Jawa Barat. Penggumpulan data akan dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan obyek dan fenomena yang berkaitan dengan komunikasi kesehatan, khususnya seputar informasi kesehatan reproduksi di kalangan remaja dengan tujuan untuk memetakan pola, prilaku penggunaan media informasi di kalangan remaja di Jawa Barat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa platform media informasi yang banyak diakses di kalangan remaja adalah melalui media sosial, paling tinggi instagram dan twitter sedangkan paling rendah koran kemudian diikuti radio. Metode penyampaian pesan dengan infografis dan meme dirasa paling efektif disampaikan melalui media sosial, ini menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan dalam mengemas pesan-pesan kesehatan reproduksi untuk remaja, baik oleh BKKBN, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
The title of this research is “Corporate Branding Coworking Space in Bandung” with the subtitle is “Descriptive Study of Corporate Branding Coworking Space in Bandung to Create Product Differentiation”. The high demand for economical workspace makes business coworking space growing. The growth happen in Bandung and make the level of competition coworking space in Bandung is quite high, especially with the uniformity of the product offered each coworking space. Seeing these growth, researchers interested in conducting research on how corporate branding coworking space in Bandung to create product differentiation.The purpose of this study is to discover how company create the vision, implemented vision to their corporate culture, and the compability between their vision and image of Bandung Digital Valley, Freenovation, and Ruang Reka that stakeholder created. The method used in this research is descriptive method with qualitative data and Hatch & Schultz’s concept of corporate branding. The data collection techniques used in interviews, observation, and documentation study.The result of this study indicate that Bandung Digital Valley, Freenovation, and Ruang Reka focus to introduce the company to their target market. Started from create the vision of the company by founder based on their experiences and business opportunity. Then, the application of corporate vision to corporate culture. Non of Bandung Digital Valley, Freenovation, or Ruang Reka implement the vision into corporate culture. Last, Bandung Digital Valley, Freenovation, and Ruang Reka think it is not a right time to create corporate image because they need to improve the quality of their facility first. Keywords : corporate branding, product differentiation, Bandung Digital Valley, Freenovation, Ruang RekaJudul penelitian yang diangkat adalah “Corporate Branding Coworking Space di Bandung” dengan sub judul Studi Deskriptif mengenai Corporate Branding Coworking Space di Bandung dalam Melakukan Diferensiasi Produk”. Tingginya kebutuhan akan ruang kerja yang ekonomis membuat bisnis coworking space semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi di Bandung dan membuat tingkat persaingan coworking space di Bandung cukup tinggi, terlebih dengan keseragaman produk yang ditawarkan tiap coworking space. Melihat perkembangan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana corporate branding coworking space di Bandung dalam melakukan diferensiasi produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembentukan visi perusahaan, pengimplementasian visi ke dalam budaya, dan kesesuaian citra dengan visi Bandung Digital Valley, Freenovation, dan Ruang Reka yang dihasilkan oleh stakeholder. Mengacu kepada konsep Corporate Branding dari Hatch dan Schultz. Metode penelitian yaitu metode deskriptif dengan data kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Setelah melakukan penelitian hasil yang didapat menunjukkan bahwa Corporate branding Bandung Digital Valley, Freenovation, dan Ruang Reka diakui fokus pada pengenalan perusahaan ke target pasarnya. Dimulai dengan pembentukan visi oleh pendiri melihat dari pengalaman dan peluang yang dimiliki. Lalu, penerapan visi pada setiap aspek perusahaan, salah satunya budaya perusahaan tidak dilakukan oleh seluruh coworking space. Terakhir, pembentukan citra kepada stakeholder dirasa belum saatnya karena masih perlu meningkatkan kualitas internal namun sudah ada usaha kesana yang tidak disadari oleh Bandung Digital Valley, Freenovation, dan Ruang Reka.Kata Kunci : pembentukan merek perusahaan, diferensiasi produk, Bandung Digital Valley, Freenovation, Ruang Reka.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.