A community health clinic catchment area in the eastern part of Bandung City, Indonesia. To evaluate the feasibility of two different screening interventions using community health workers (CHWs) in detecting tuberculosis (TB) cases. This was a feasibility study of 1) house-to-house TB symptom screening of five randomly selected 'neighbourhoods' in the catchment area, and 2) selected screening of household contacts of TB index patients and their neighbouring households. Acceptability was assessed through focus group discussions with key stakeholders. Of 5100 individuals screened in randomly selected neighbourhoods, 48 (0.9%) reported symptoms, of whom 38 provided sputum samples; no positive TB was found. No TB cases were found among the 88 household contacts or the 423 neighbourhood contacts. With training, regular support and supervision from research staff and local community health centre staff, CHWs were able to undertake screening effectively, and almost all householders were willing to participate. The use of CHWs for TB screening could be integrated into routine practice relatively easily in Indonesia. The effectiveness of this would need further exploration, particularly with the use of improved diagnostics such as chest X-ray and sputum culture.
FACTORS RELATING TO BEHAVIOR RISK IN TEENS Background: Physical and psychological development can lead adolescence to do risky behaviors, such as having premarital sex and using drugs. These behaviours are influenced by sociodemographic factor, knowledge, family function, and source of information on adolescent reproductive health.Objective: This study aimed to investigate risk factors associated with risky behaviors in adolescents (15-24 years old and unmarried) in West Java Province.Methods: Factors investigated in this study are: predisposing factor, such as age, sex, and knowledge; enabling factor, such as place of residency, economic status, and access to information; reinforcing factor, such as family. Secondary data from Survey of Population Performance and Accountability, Family Planning, and Family Development 2018 is used in this study. Data is analysed using descriptive and inferential statistics (bivariate and multivariate logistic regression). Results: Older adolescent, being male, live in urban area, whose mother is ≥ 60 years are more exposed to risky behavior. Adolescents who have higher educational level, more awareness in adolescent reproductive health, and whose parents are well informed towards adolescent reproductive health are associated with reduction of risky behavior. Conslusion: Factors related to risky behaviour in adolescents are age, sex, adolescent’s level of education, mother’s age, and exposure to adolescent reproductive health.Suggestion the government needs to initiate and improve programs related to KRR Keywords: Adolescent, Risk behavior, Premarital sex, Drugs, Adolescent reproductive health ABSTRAK Latar belakang: Perkembangan fisik dan psikis dapat memicu remaja untuk melakukan perilaku berisiko seperti melakukan seks pranikah dan mengonsumsi narkoba. Perilaku ini dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi, pengetahuan remaja, fungsi keluarga, dan sumber informasi tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko pada remaja, usia 15-24 tahun, dan belum menikah di Jawa Barat.Metode: Faktor-faktor yang diteliti terdiri dari: faktor yang berasal dari diri remaja (predisposisi), misalnya, usia, jenis kelamin, dan pengetahuan; faktor pendorong (enabling), contohnya tempat tinggal, status ekonomi, dan akses informasi; faktor penguat (reinforcing), yaitu keluarga. Penelitian ini menggunakan data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga tahun 2018. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan bivariat dan multivariat regresi logistik.Hasil: Profil remaja yang lebih tua, berjenis kelamin laki-laki, tinggal di perkotaan, memiliki ibu yang berusia ≥ 60 tahun lebih rentan terhadap perilaku berisiko. Sedangkan remaja berpendidikan menengah tinggi, pengetahuan KRR yang lebih baik, dan memiliki orang tua yang lebih banyak terpapar informasi KRR berpengaruh signifikan terhadap penurunan perilaku berisiko.Kesimpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko pada remaja adalah umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan remaja, usia ibu, dan paparan pengetahuan KRR.Saran pemerintah perlu menginisiasi dan memperbaiki program yang berkaitan dengan KRR Kata kunci: Remaja, perilaku berisiko, Seks pranikah, Narkoba, Kesehatan reproduksi remaja
Interaksi antara manusia dengan hewan telah terjadi selama puluhan ribu tahun yang lalu. Interaksi manusia dengan hewan memiliki berbagai efek yang positif terhadap manusia, terutama dalam aspek kognitif dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi manusia dan hewan, hubungan, serta kuatnya hubungan prestasi akademik mahasiswa kedokteran hewan dengan nilai keterikatan interaksi manusia dan hewan menggunakan instrument Pet Attachment and Life Impact Scale (PALS). Subjek dalam penelitian merupakan mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH) Universitas Padjadjaran yang memiliki hewan peliharaan dan tinggal bersama atau pernah tinggal bersama hewan peliharaan. Metode penelitian menggunakan teknik survei dengan instrument kuesioner PALS. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat Korelasi positif antara prestasi akademik mahasiswa PSKH Unpad dengan nilai keterikatan interaksi manusia dan hewan dengan kekuatan hubungan sebesar r = 0,26 dan p-value = < 0,001. Kuatnya hubungan tersebut menunjukkan bahwa adanya interaksi manusia dan hewan dapat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa PSKH Unpad.
Kesadaran masyarakat terhadap kualitas dan keamanan pangan asal hewan meningkat saat masa pandemi Covid-19, mulai dari daging dan telur ayam, daging sapi, dan daging ikan yang termasuk ke dalam pangan asal hewan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan keamanan pangan di Indonesia adalah dengan menerapkan pola pangan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, halal), yaitu pangan yang bebas dari kontaminasi berbahaya (kontaminasi fisik, kimia atau biologis), memiliki nilai gizi yang tinggi, tidak tercampur bahan lain, dan diolah berdasarkan syariat Islam sehingga halal untuk dikonsumsi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terintregasi, dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait kontaminasi berbahaya pada pangan asal hewan, sosialisasi konsep Pangan ASUH serta mengurangi angka keracunan makanan khususnya di sekolah dasar dan menambah pengetahuan bagi anak-anak agar mengetahui jajanan yang sehat. Kegiatan edukasi dilaksanakan kepada masayarakat, pedagang di pasar tradisional Pasar Resik dan Pasar Cileunyi, siswa sekolah dasar SD Negri Mekarsari, 15 pedagang produk olahan asal hewan, dan disosilisasikan lebih jauh melalui platform media sosial youtube dan Instagram. Konten yang disebarkan telah menjangkau 9.181 akun instagram dengan 78,8%nya berada di rentang umur 25-34 berdasarkan insight akun instagram.
Vaccination is a strategy to control the COVID-19 pandemic and holds a crucial impact on global health. A better understanding of factors associated with vaccination is needed to establish a good vaccination program in a population. The purpose of this study is to analyze COVID-19 vaccination program data based on regional status and day type in the West Java Province of Indonesia and contribute to discovering other characteristics of the COVID-19 vaccination program. This study is a cross-sectional study using secondary data (N = 7922) from West Java’s COVID-19 Information and Coordination Center (PIKOBAR) from January to November 2021. Independent t-test with an alternative non-parametric Mann–Whitney U test (p-value < 0.05) is used as a statistical test in this study. The result reported significant differences in vaccination coverage between the city area and the regency area (p < 0.001). Significant differences in vaccination on working day and holiday were also found in both settings (p < 0.001). Vaccination was confirmed to be higher in the city compared to the regency and decreased on holiday compared to the working day. In conclusion, factors linked to regional status and day type must be considered as important factors for developing and accelerating vaccination programs.
The habits of today's society, which are influenced by economic growth and globalization have brought new lifestyles, especially those related to diet, resulting in minimal physical activity accompanied by a high calorie intake. This energy imbalance can lead to the metabolic syndrome, including obesity, which is still a burden on the world today. Some plants in Indonesia are believed to help lose weight, such as Aloe vera, Cinnamomum zeylanicum, Curcuma longa, Garcinia cambogia, and Garcinia mangostana. This literature review was conducted to determine the effects of Aloe vera, Cinnamomum zeylanicum, Curcuma longa, Garcinia cambogia, and Garcinia mangostana on weight loss and preventing obesity. The review of twelve relevant articles concluded that Aloe vera, Cinnamomum zeylanicum, Curcuma longa, Garcinia cambogia, and Garcinia mangostana have the potential to prevent and treat obesity but further research is required.
Saat ini dunia telah memasuki era baru, di mana banyak terdapat penggunaan dan penerapan teknologi informasi dalam seluruh sendi kehidupan. Salah satu bidang yang banyak mengguakan teknologi ini adalah pemasaran digital. Penggunaan metode ini memungkinkan pemasaran produk barang dan jasa tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Namun penguasaan teknologi baru ini terbatas pada daerah dengan literasi digital yang baik seperti di perkotaan. Desa Pangadegan adalah salah satu desa di Kabupaten Sumedang yang belum terpapar dengan baik oleh metode pemasaran baru ini. Oleh karena itu, pengabdian ini ditujukan untuk melatih Usaha Mikro, Kecil dan, Menengah (UMKM) setempat agar dapat melakukan pemasaran digital. Metode: para pelaku UMKM akan mendapatkan pelatihan serta simulasi terkait pemasaran digital melalui platform “Shopee” dan “Bukalapak” juga mendapatkan pendampingan selama satu bulan. Pada akhir sesi pengabdian, seluruh pelaku UMKM telah berhasil membuat akun “digital marketing” serta antusias dan bersemangat untuk memasarkan produknya secara daring.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.