Exocoetidae have valid name 71 species, in Indonesia we found 18 species Makassar Strait is a potential area for catching flying fish. The purpose of this study was to determine the composition and distribution of flying fish species captured by gillnet. Flying fish data collection is conducted from March to May 2019. There are six species of flying fish collected. The results showed that in Makassar Strait, the species could be an identified of morphologic of flying fish is Hirundichthys oxycephalus, Cypselurus poecilopterus, Cheilopogon abeia, Cheilopogon spilopterus. Flyingfish was obtaining at latitude 117045’-118030’ ‘BT and 4030’BT - 3005’ LS during the study. There are expected to be reference literature as primary data for the management and sustainable use of flying fish in the Makassar Strait.
B (40 mg mL ), C (60 mg mL ), D (80 mg mL ). Hasil uji fitokimia secara kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak bawang hutan buton mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, quinon, steroid dan triterpenoid. Uji daya hambat terbesar terdapat pada perlakuan D, sedangkan daya hambat minimum terdapat pada perlakuan A. Perlakuan terbaik dari uji kultur bersama juga ditemukan pada perlakuan D. Ekstrak bawang hutan buton pada penelitian ini dapat menghambat pertumbuhan V. harveyi.
Diversifikasi komoditas perikanan non ekonomi merupakan inovasi penting di bidang pengolahan hasil perikanan yang secara signifikan dapat meningkatkan pendapatan keluarga nelayan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 23-25 Agustus 2019 di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertajuk Pengolahan Hasil Perikanan (Mpek Mpek Ikan Laut Non Ekonomis) ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1) Mendukung program pembangunan desa pesisir, dan 2) Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga nelayan dalam mengolah hasil laut menjadi bahan pangan varian baru. Cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi yaitu pembekalan pengetahuan tentang teknik pembuatan masakan ikan yang higienis dan ramah lingkungan, selain itu juga diberikan pelatihan tentang cara pengemasan produk yang benar dan cara memasarkannya. dia. Dengan beberapa metode yang diperkenalkan diharapkan mampu memberikan kontribusi sosial yaitu membuka wawasan dan cara berpikir ibu-ibu rumah tangga nelayan untuk memanfaatkan bahan baku hasil laut seefektif mungkin dan menciptakan lapangan pekerjaan di Desa Puasana dan kemampuan ibu rumah tangga nelayan untuk berwirausaha secara mandiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga dan membantu pembangunan desa pesisir.
Cluster Kolono Konawe South, Southeast Sulawesi Province is an area that has the potential of the sea to be developed by seaweed cultivation activities Kappahycus alvarezii, with the benefit of creating regional economic improvement. So far, the development of commercial seaweed cultivation is still lacking so that people's income and local revenue are not optimal. One of the causes is the absence of strategic planning and policy in the development of seaweed cultivation. As a first step, it is necessary to determine the priorities for the development of cultivation K. alvarezii in the Kolono cluster area. The method applied in collecting research data is observation, interviews, and questionnaires. Policy priority scale analysis is determined by the Analytical Hierarchy Process (PHA). The results of the study showed that the cultivation activities of K. alvarezii in the Kolono cluster area, South Konawe District required improvements in several factors, namely the availability of human resources, improvement of the capital system, and the detection of an appropriate aquatic environment. To maintain/sustain the aquaculture business K. alvarezii, some strategic policies are needed. The practical alternative policy that can be done in the short term by the South Konawe District government in the Klater Kolono area is to conduct training and demonstration of cultivation K. alvarezii which includes cultivation design, site selection, planter preparation, seed preparation, maintenance, harvest and post-harvest techniques, processes sales and profit value and capital flow.
Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan produk baku yang memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan pada daerah-daerah berkembang di masa depan, khususnya wilayah yang masuk kawasan perairan Selat Tiworo utara yakni klaster tinanggea. Untuk mendapatkan hasil produksi rumput laut E. cottonii yang optimal di lokasi pembudidayaan, maka perlu diketahui kekuatan daya dukung kimia perairannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oseanografi kimia terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii di wilayah perairan Selat Tiworo utara klaster tinanggea. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi titik-titik lokasi pengukuran dan pengambilan peubah air. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa karakterist ik oseanografi kimia wilayah perairan Kecamatan Tinanggea dan Kecamatan Palangga Selatan sesuai untuk dilakukan kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii.
Abstract. Indrayani I, Findra MN, Jufri A, Hidayat H, Pariakan A. 2021. Genetic variations of Cheilopogon nigricans in the Makassar Strait, Indonesia. Indo Pac J Ocean Life 5: 22-28. This study reports DNA Barcoding results (sequencing of cox 1 mitochondrial gene fragments) of four Makassar Strait flying fish species belonging to the Exocoetidae family. Sampling was collected from around the Makassar Strait waters in West Sulawesi. This research was carried out by molecular identification using DNA barcoding of the cytochrome oxidase 1 (COI) gene, the Wizard Promega CO1 primer kit. The molecular identification results showed that the collected fish had 100% and 99.10% genetic similarities with the species Cheilopogon nigricans from the South China Sea. The genetic variations of flying fish in the Makassar Strait are in the same group as flying fish originating from the South China Sea.
Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan produk baku yang memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan pada daerah-daerah berkembang di masa depan, khususnya wilayah yang masuk kawasan perairan Selat Tiworo utara yakni klaster tinanggea. Untuk mendapatkan hasil produksi rumput laut E. cottonii yang optimal di lokasi pembudidayaan, maka perlu diketahui kekuatan daya dukung kimia perairannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oseanografi kimia terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii di wilayah perairan Selat Tiworo utara klaster tinanggea. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi titik-titik lokasi pengukuran dan pengambilan peubah air. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa karakterist ik oseanografi kimia wilayah perairan Kecamatan Tinanggea dan Kecamatan Palangga Selatan sesuai untuk dilakukan kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.