Lansia di daerah urban dinilai tidak produktif karena kurangnya aktivitas pada lansia, hal ini menyebabkan penurunan fungsional dan performa fisik. Faktor yang di duga mempengaruhi kualitas hidup pada lanisa di daerah urban adalah kecemasan akan jatuh dan depresi yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecemasan akan jatuh dan depresi terhadap kualitas hidup lansia di daerah urban kota Surakarta serta mencari faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup lansia di daerah urban kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study dengan subjek penelitian adalah lansia berumur 60 tahun keatas. Teknik pengambilan sampel dengan quota sampling dengan jumlah sampel 94 orang. Terdapat pengaruh kecemasan akan jatuh terhadap kualitas hidup lansia sebesar 26.8% dan tidak terdapat pengaruh depresi terhadap kualitas hidup lansia. Kecemasan akan jatuh merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup lansia (OR -0.971,p=0.048, 95% CI: -1.933 – -0.009). Kecemasan akan jatuh merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia yang tinggal di urban.
Osteoarthritis merupakan penyakit degeratif dan progresif, penyakit ini mampu menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas bagi pasien serta menurunkan kualitas kehidupannya. Terapi bagi osteoarthritis tidak bisa melakukan pengembalian fungsi sendi yang terkenai, dan sekadar untuk membuat ringan rasa nyeri serta melakukan perbaikan fungsi. Pada lansia di posyandu abadi 1 gonilan, berdasarkan observasi kami pada ketua komunitas posyandu lansia yang berada daerah Gonilan khususnya posyandu abadi 1 gonilan, sukoharjo, 7 dari 10 menderita nyeri lutut yang dikarenakan faktor usia. Kami berinisiatif untuk memberikan penyuluhan terkait nyeri lutut pada lansia yang berada di posyandu abadi 1 gonilan, sukoharjo dan juga disupport dengan pemberian leaflet, pre-test, post-test guna melakukan pengukuran tingkatan pengetahuan serta penambahan wawasan responden terhadap nyeri lutut baik gejala, faktor berisiko, cara mencegah dan menangani dengan mandiri dan juga medis., agar kedepannya para lansia menambah pengetahuan perihal osteoarhritis lutut serta bisa mengimplementasikan pola hidup sehat guna menghindari penyakit ini. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner pre- test dan post-test yang kami berikan, pengetahuan lansia tentang nyeri lutut meningkat dari yang awalnya belum mengerti perbedaan nyeri lutut biasa dengan osteoarthritis menjadi paham, dan adanya peningkatan pengetahuan akan tanda dan gejala osteosrthritis
Latar belakang Duduk dengan waktu yang lama dapat meningkatkan ketegangan pada otot punggung serta pinggul dan menimbulkan ketegangan pada persendian dalam posisi statis untuk waktu yang lama. Otot punggung mengalami kontraksi yang berlebihan, kemudian untuk menahan dan mempertahankan posisi duduk, otot menjadi spasm atau tightness. Nyeri pada punggung bawah adalah kondisi musculoskeletal yang paling umum ditemukan. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk meriview artikel penelitian terdahulu tentang hubungan aktivitas duduk lama dengan keluhan musculoskeletal pada punggung bawah. Metode Metode penelitian menggunakan critical review dan pencarian data dilakukan untuk mengidentifikasi metode cross sectional observational menggunakan mesin pencarian literatur seperti pubmed central (PMC) dan google scholar, kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi jenis quartile (Q1-4) menggunakan mesin pencarian scimago journal and country rank (SJR) dan penilaian dengan quality assessment tool for observational cohort and cross-sectional study. Hasil Didapatkan hasil sebanyak 9 artikel yang digunakan sebagai landasan penelitian yang disesuaikan dari kriteria inklusi, dilakukan review artikel, disesuaikan dengan kaidah what, who, where, when hingga dinilai dengan quality assessment tool for observational cohort and cross-sectional study. Kesimpulan Penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada aktivitas duduk lama dengan keluhan musculoskeletal pada punggung bawah.Kata Kunci Aktivitas duduk lama, gangguan muskuloskeletal, nyeri punggung bawah.
Latar Belakang: Kualitas hidup lanjut usia di rural mempunyai peran penting dalam kebijakan pembangunan pedesaan. Penurunan fungsi pada lansia menurunkan performa fisik yang akan meningkatkan kecemasan lansia akan jatuh. Depresi pada lansia di duga menjadi faktor psikologi tertinggi yang menurunkan kualitas hidup lansia. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh depresi dan kecemasan akan jatuh terhadap kualitas hidup lansia di daerah rural kota Surakarta serta mencari faktor dominan apa saja yang mempengaruhi kualitas hidup lansia di daerah rural kota Surakarta. Metode: study cross sectional dengan teknik pengambilan sampel quota sampling, jumlah responden sebanyak 94 lansia. Falls Efficacy Scale International (FES-I), Geriatric Depression Scale 15 (GDS-15), WHOQOL BREF-Ina digunakan untuk mengukur kecemasan akan jatuh, depresi dan kualitas hidup. Hasil: Terdapat pengaruh antara kecemasan akan jatuh terhadap kualitas hidu lansi sebesar 0.304 (30.4%). Depresi dan kualitas hidup lansia tidak saling mempengaruhi koefisein determinasi sebesar 0,080 (8%). Faktor dominan yang paling mempengaruhi kualitas hidup lansia yaitu status perkawinan [OR -1.537, 95% CI: (-3,015) – (-0.058), P=0.042)] Body Mass Index [OR 0.366, 95% CI: 0.011-0.721, P= 0.043] dan kecemasan akan jatuh [OR -0.322, 95% CI: (-0.565)-(-0.079), P=0.010] Kesimpulan: Variabel yang paling dominan mempengaruhi kualitas hidup lansia di daerah rural adalah status perkawinan, Body Mass Index dan kecemasan akan jatuh.
Latar belakang: Seiring dengan peningkatan jumlah populasi lansia, maka kualitas hidup lansia juga perlu diperhatikan. Lansia merupakan seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun. Lansia mengalami perubahan pada strukur di berbagai sistem organ serta perubahan-perubahan tersebut akan berpengaruh pada keseimbangan tubuh, kebugaran fisik, serta kualitas hidup pada lanjut usia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan keseimbangan tubuh dan kebugaran fisik dengan kualitas hidup lansia di desa Bendosari, Sukoharjo serta mencari faktor dominan apa saja yang mempengaruhi kualitas hidup lansia di desa Bendosari, Sukoharjo. Metode: Studi cross sectional dilakukan pada 94 lansia didesa Bendosari pada bulan Desember 2021. Instrumen yang digunakan adalah Modified Clinical Test of Sensory Interaction in Balance (mCTSIB), Timed Up and Go test (TUG), Two Minutes Walking Test (2MWT) serta WHOQOL-BREF versi Ina. Hasil: Terdapat hubungan antara keseimbangan dinamik dan kebugaran fisik terhadap kualitas hidup dengan koefisien korelasi masing-masing yaitu -0,299 dan 0,240. Keseimbangan dinamik sebagai variabel yang mempengaruhi kualitas hidup dengan [OR -0,401, 95% CI: (-0,707) – (-0,095), P=0,011] dan Body Mass Index menjadi faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup dengan [OR 0,379, (95% CI: 0,022 – 0,736, P=0,038]. Kesimpulan: Variabel yang paling dominan mempengaruhi kualitas hidup lansia di desa Bendosari adalah keseimbangan dinamik serta Body Mass Index.Â
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.