Blood transfusion is the process of distributing blood from donors to patients with the aim of replacing blood lost due to bleeding, surgery, shock and malfunctioning of the blood-forming organs that require replacement blood in the form of whole blood or blood components. Blood is stored with the First in First Out (FIFO) system, which is a system that regulates the expulsion of blood in which the first blood that enters will be removed first. The storage period of blood will experience changes in blood components, especially erythrocytes will experience significant changes in shape over the length of time blood storage. The purpose of this study was to determine the difference in hemoglobin levels of donor blood before and after storage for 7 days. This research was conducted at the Blood Transfusion Unit of PMI Kudus Regency. The number of samples used as many as 15 samples. The results showed that there were differences in hemoglobin levels before storage and after storage for 7 days (0.000). The average value before storage was 14.7 g/dl, after storage for 7 days 18.2 g/dl, the highest hemoglobin before storage was 15.4 g/dl, the highest after storage was 18.2 g/dl, while the lowest hemoglobin was before storage. storage 14.0 gr/dl and after storage 17.3 gr/dl. The conclusion is there is a significant difference between hemoglobin levels before storage and after storage for 7 days.
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang hati dapat bersifat akut dan kronik. Transfusi darah merupakan salah satu jalur penularan VHB secara horizontal yang sering terjadi. Pada pendonor yang menderita penyakit hepatitis B atau menjadi karier hepatitits B, maka darah yang mengandung virus hepatitis B tersebut dapat ditularkan kepada resipien melalui transfusi darah. Beberapa tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis yaitu dengan adanya pemeriksaan HBsAg. Apabila HBsAg positif maka pendonor tidak diperbolehkan untuk mendonor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gambaran hasil pemeriksaan HBsAg pada pendonor di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Kudus selama Tahun 2020. Pendonor di Unit Transfusi Darah Kabupaten Kudus selama Tahun 2020. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2021 bertempat di Unit Transfusi Darah Kabupaten Kudus. Uji diagnostik dilakukan dengan menggunakan Distribusi Frekuensi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jumlah pendonor reaktif sebanyak 96 (0.60%) pendonor dari jumlah total 16.081 pendonor. Jumlah pendonor reaktif lebih banyak pada laki yaitu 78 (81.25%) dari total pendonor yang reaktif, sedangkan pada perempuan 18 (18.75%). Kasus HbsAg reaktif dengan pendonor terbanyak yaitu pada bulan februari 2020 dan kasus terendah pada bulan november 2020. Hpatitis B lebih banyak mengenai laki-laki daripada perempuan. Hal ini disebabkan oleh karena laki-laki umumnya lebih aktif dari pada perempuan sedangkan penularan hepatitis adalah melalui transmisi cairan tubuh yang mungkin bisa terjadi karena aktivitas, misalnya melalui luka yang didapat sewaktu bekerja atau saat bercukur.
Kehamilan merupakan metamorphosis atau proses perkembangan pada kehidupan. Sekitar 4-16% kematian ibu disebabkan oleh anemia. Dampak anemia selama kehamilan termasuk perdarahan postpartum, berat badan lahir rendah. status gizi dengan tingkat kejadian Anemia pada ibu hamil terutama trimester ketiga. Penelitian ini dengan pendekatan cross sectional dan metode observasional analitik. Lokasi penelitian dilakukan pada Faskes Tingkat 1 Kabupaten Kudus selama bulan juli tahun 2022. Pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian secara langsung dan dilakukan pengukuran LILA menggunakan pita LILA dan kadar Hb menggunakan easy touch. Adapun teknik yang digunakan sebagai penentuan sampel adalah teknik total sampling sebanyak 32 ibu hamil trimester III sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang dibuat oleh peneliti. Analisis data yang digunakan yaitu dengan uji chi square melalui software SPSS ver 23 dengan sig. p<0,05. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkanlah hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dan LILA dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Walaupun demikian, skrinning status gizi dengan cara pengukuran LILA dan pemeriksaan kadar hemoglobin berperan penting dalam mencegah anemia terutama pada ibu hamil. Berdasarkah hasil penelitian yang didapatkan, penulis berharap pentingnya memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang peranan gizi seimbang sesuai dengan porsi dan mengkonkumsi tablet Fe (zat besi) guna memenuhi kebutuhan janin dan menyempurnakan perkembangan serta meningkatkan kesehatan ibu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.