Tujuan: mengetahui gambaran disfungsi seksual wanita pada tenaga medis usia reproduksi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) Metode: penelitian ini adalah studi deskriptif observasional dengan pendekatan potong silang menggunakan data primer kuisioner Female Sexual Function Index (FSFI) berbahasa Indonesia dengan responden tenaga medis (perawat dan bidan). Karakteristik subjek meliputi usia, pendidikan, tempat tinggal, usia pasangan, paritas, lama menikah, pasca melahirkan dalam 6 bulan, riwayat trauma perineum, dan diabetes melitus. Apabila hasil FSFI ≤26,5, disimpulkan adanya disfungsi seksual. Dilakukan analisis menggunakan uji chi-square, Exact Fisher, dan Uji Kolmogorov smirnov. Nilai P <0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil: dari total 239 responden, terdapat 100 orang mengalami disfungsi seksual (41,8%) Karakteristik dominan dari tiap-tiap kategori sebagai berikut: berusia 25-30 tahun (33,1 %), Pendidikan terakhir D3 (59%), profesi perawat (80,8%), unit kerja ruangan (64,4%), tinggal di rumah milik sendiri (74,9%), usia pasangan 35-40 tahun (25,1%), jumlah anak 2 atau lebih (63,2%), lama menikah <10 tahun (51,9%). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-masing karakteristik terhadap angka kejadian disfungsi seksual wanita. (P>0,05). Kesimpulan: prevalensi disfungsi seksual wanita pada tenaga medis usia reproduktif di RSHS cukup tinggi mencapai 41,8%. Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna baik dari berbagai sisi demografik pasien terhadap angka kejadian disfungsi seksual. Female Sexual Dysfunction among Reproductive Health Practitioners at Dr. Hasan Sadikin General Hospital Abstract Objective: to investigate female sexual dysfunction among reproductive-aged health practitioners at Dr. Hasan Sadikin General Hospital. Method: This was a descriptive cross-sectional study using primary data gained from validated Indonesian version of Female Sexual Function Index (FSFI) questionnaire, and filled by nurses and midwives. Subject characteristics include age, educational background, address, partner’s age, parity, marriage duration, having given birth in last 6 months, perineal trauma history and diabetes mellitus. If the FSFI score was ≤26,5, sexual dysfunction was present. An analysis involving each characteristic was performed using chi-squared test, Fisher’s Exact test and Kolmogorov-Smirnov test. P<0.05 was statistically significant. Results: Of 239 respondents, 100/239 had sexual dysfunction (41.8%). The dominant characteristics were the following: aged 25-30 y.o (33.1%); having a diploma (59%); being a nurse (80.8%), working in the wards (64.4%); living in one’s own house (74.9%), partner’s age of 35-40 years old (25.1%), having at least 2 children (63.2%), having been married <10 years (51.9%). There was no significant difference between each characteritic (p>0.05). Conclusion: There was a high prevalence of female sexual dysfunction among health practitioners at Dr. Hasan Sadikin Hospital amounting to 41.8%. There was no statistically significant difference between various demographic aspects and female sexual dysfunction. Key words: Sexual Dysfunction, Health Practitioners, FSFI
Seiring dengan pertumbuhan penduduk, jumlah kendaraan dan aktivitas di Kota Bandar Lampung khusus nya di Kecamatan Rajabasa pada ruas jalan H.Komarudin menimbulkan masalah sosial dan ekonomi yang tergantung sangat pada transportasi jalan raya. Masalah ini muncul karena adanya ketidak seimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan. Masalah-masalah yang akan timbul antara lain adalah kemacetan lalu lintas, hambatan samping, peningkatan waktu tempuh, meningkatnya angka kecelakaan dan kerusakan lingkungan hidup, pemborosan bahan bakar kebisingan dan polusi udara. Ruas jalan H. Komarudin di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung khususnya di lokasi yang menimbulkan kemacetan yaitu di sepanjang ruas jalan yang lebar badan jalan nya hanya sekitar 4,5 meter dengan bahu jalan 0,5 meter serta hambatan samping yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : kendaraan parkir, pejalan kaki, kendaraan lambat, kendaraan keluar - masuk , pedagang kaki lima, kendaraan melakukan berbalik arah , dan kendaraan berhenti di badan jalan. Kemacetan ini terjadi di waktu puncak yaitu pagi, siang dan sore hari. Setelah dilakukan analisis dan perhitungan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei di lapangan dapat disimpulkan: Lama penutupan pintu lintasan kereta api maksimum terjadi pada hari Senin dengan lama penutupan 198 detik.Tundaan (delay) maksimum terjadi pada hari senin dengan tundaan 193 detik. dari hasil survei volume lalu lintas didapatkan tertinggi pada hari senin 11 Februari 2019 antara pukul 06.30 – 07.30 dengan besaran volume sebesar 483 kendaraan/jam atau 353 smp/jam yang didominasi oleh sepeda motor. Panjang antrian maksimum terjadi pada hari senin sebesar 90 meter. Untuk hubungan antara lama penutupan dengan tundaan didapatkan persamaan regrersi Y = – 5,515 + 1,002 X dengan R2 = 0,998. Tundaan yang dihitung adalah tundaan untuk kendaraan pertama yang berhenti.
Vulva tumors are generally a rare disease encountered in gynecological clinical practice, especially at a young age. Vulvar tumors, more common in the labia major and rarely in the labia minor, clitoris, vestibulum, and posterior comicura. The most common vulvar benign tumors are fibroma, papilloma, lipoma, angioma, and others. A 39-year-old woman, at RSCM Urogynecology Jakarta clinic with chief complain mass or swelling in right labia minor. Size of mass increases in period of one year. Mass began to grow at 8 months of pregnancy. By 2014, patients have same mass in the right and left labia minor, and tumor excision has been performed. Conclusions of the specimens sent for pathological assessment are fibroepithelial papillomas. Gynecological and palpation examinations show 2 solid papilloma masses, in right labia minor, 8x4x2 cm and 3x2x2cm, painless, and firmly defined. In mons pubis area, skin looks coarse, thickened, hyperkeratotic. Speculum examination showed no abnormality. Patient diagnosed as a recurrent minor armored labia tumor. On December 5, 2017 an excision and reconstruction operation was conducted. Obtained pathological exam on December 20, 2017 with results stromal fibroepithelial polyps. Among all tumors in the vulva, tumors in labia minor appear less frequently. Biopsy should be performed for histologic examination to exclude malignant allegations. Furthermore, because of the location and size of the tumor, it can cause severe interference symptoms in the patient and therefore early diagnosis and treatment is essential.
Background: Infertility can be caused by prolonged use of paracetamol that leads to a decrease in the sperm concentration, motility, and morphology. Dates (Phoenix Dactilyfera L) have natural antioxidant effects through several mechanisms, such as neutralizing free radicals, against NO, OH, and H2O2, and also preventing lipid peroxidation. This study aimed to investigate the effect of dates on sperm concentration, motility, and morphology. Methods: An experimental study was conducted in the
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.