This study was conducted due to the lack of teachers’ Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). It examined the effects of teaching experience, training, facilities and infrastructure, self-efficacy, as well as motivation on teachers’ TPACK. The descriptive and explanatory methods with quantitative approaches were employed. The population of this study included 472 economics teachers in the Greater Bandung area, while the respondents were 217 economics teachers selected using the proportional probability sampling technique. The instrument used to collect the data was tried out to forty economics teachers. The instrument validity was measured using the CVR formula, and the instrument reliability was tested using construct reliability. The data were collected by means of questionnaires and then analyzed using descriptive analysis and Structural Equation Modeling (SEM). The results show that the teachers’ experience, training, facilities and infrastructure, self-efficacy, as well as motivation are at a low level. Likewise, the teachers’ TPACK seems to be low. Moreover, it is found that teaching experience, training, facilities and infrastructure, self-efficacy, as well as motivation have positive effects on teachers’ TPACK.
This study aims to analyze the impact of the COVID-19 pandemic on changes in handsanitizer prices in Indonesia. This study is motivated by the increasing demand for handsanitizers which has had an impact on price ratings. The method used is an explanatory survey with an exponential form approach for the demand function and Linear Cobweb Form for the supply function. The structure of the hand sanitizer market is assumed to be a perfectly competitive market. The results of the study indicate that despite changes in prices, the numerical analysis shows that prices are stable. The entry and exit of companies in the market does not affect price stability. This finding implies that after the pandemic the prices of handsanitizers will return to normal, so producers and consumers must remain rational.
Kemunculan sebuah organisasi usaha baru disebabkan oleh faktor sumber daya manusia dan keputusan untuk berwirausaha ditentukan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi seseorang untuk menjadi wirausaha. Minat peserta didik untuk berwirausaha masih rendah sehingga masih perlu penelitian yang lebih lanjut guna meningkatkan minat peserta didik khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk dapat menjadi wirausaha. Hal tesebut diperlukan guna untuk meningkatkan jumlah wirausaha sebagai salah satu penentu perkembangan suatu daerah maupun Negara. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha peserta didik SMK di Kabupaten Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey dimana teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara, dan observasi langsung. Lingkungan keluarga dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha peserta didik SMK di Kabupaten Subang dengan skor 0.000-0.043. Penelitian ini memiliki reliabilitas yang tinggi dengan skor mencapai 0.703. Kata Kunci: Minat Berwirausaha, Lingkungan Keluarga, Pesert didik SMK A. LATAR BELAKANG PEELITIAN Berdasarkan data Global Enterpreneur Indeks (GEI) tahun 2015 Negara yang maju baik dari sektor ekonomi dan industri ditunjukkan dengan indeks pertumbuhan entrepreneurship, sedangkan menurut data dari GEI Indonesia menempati posisi 120 dari 130 dengan skor 21,0 menempati posisi 10 terendah sehingga perlu kesadaran penduduk Indonesia untuk dapat memiliki jiwa wirausaha dan melahirkan usaha baru (Mandiri, Dan, Lestari, Hasiolan, & Minarsih, 2016). Jumlah lulusan dari berbagai bidang ilmu dari tahun ke tahun semakin bertambah, di satu sisi kondisi ini tidak diimbangi dengan jumlah penyerapan tenaga kerja baik di dunia industri maupun di pemerintahan, sehingga menyebabkan jumlah angka pengangguran tinggi (Kusumawati, 2016). Urutan kewirausahaan Indonesia berdasarkan data yang diperoleh dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM) Tahun 2015-1016 Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan Negara lain khususnya diantara anggota ASIA lainnya.
The purpose of this study is to analyze the effect of innovation on SME business performance, which is motivated by the important role of SMEs in national economic growth should be accompanied by a significant increase in business performance. But in reality SME competitiveness is still low in the global market due to low innovation. This study uses an explanatory quantitative survey method. There are 231,181 SMEs in the manufacturing industry sector in West Java, Indonesia as a population with a sample of 346 respondents. Data collection uses a Likert scale 1-5 questionnaire. Data analysis using SEM. The analysis shows that innovation has a positive and significant effect on business performance. The implication of this research is that the performance of SME businesses can be improved through increased product innovation, process innovation, and distribution innovation.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa di Indonesia khususnya Kabupaten Cianjur. Hal ini ditunjukan dengan hasil Ujian Tengah Semester (UTS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran online dan tatap muka pada mata pelajaran ekonomi yang memiliki karakteristik yang sama (guru, waktu belajar dan penilaian akhir). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Adapun teknik pengumpulan data menyebar kuesioner secara online melalui Google-Form. Populasi dalam penelitian ini siswa Madrasah Aliyah Swasta Bojongjati yang berjumlah 160 siswa dengan sample 110 siswa dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Tingkat efektivitas diukur melalui satu indikator objektif yaitu nilai UTS dan tiga indikator subjektif (kahadiran, keaktifan dan kepuasan). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran online kurang efektif daripada pembelajaran tatap muka (face to face).
Penelitian ini mengkaji dari studi primer yang telah diteliti sebelumnya tentang blended learning terhadap hasil belajar. Hal ini menarik peneliti untuk mengkaji secara meta-analisis dengan 28 studi primer dari 40 studi sebab di era COVID-19 ini, pembelajaran secara tatap muka tidak mungkin dilaksanakan sehinggu perlu kombinasi pembelajaran secara online atau disebut blended learning. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan karena korelasi rerata sebesar 1,63 yang kemudian kesalahan pengambilan sampel yang menunjukkan angka presentase yang kecil sebesar 12%. Selanjutnya, dampak kesalahan pengukuran atau variasi reliabilitas dalam studi meta-analisis ini sebesar 1,4%. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif antara blended learning terhadap hasil belajar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.