Instalasi Gawat Darurat bertanggungjawab terhadap tatalaksana kasus kegawatdaruratan sehingga diperlukan pertolongan yang cepat dan tepat sesuai standar. Standar waktu tunggu pasien di IGD hingga ditempatkan di ruang rawat inap tidak lebih dari 8 jam. Tujuan penelitian: untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dengan waktu tunggu rawat inap di IGD RSUD Cengkareng. Metode penelitian: merupakan penelitian kuantitatif terapan dengan dengan disain Cross Sectional Study. Populasi penelitian adalah rerata pasien berobat di IGD semester I tahun 2022. Sampel berdasarkan rumus Slovin (margin error 7%). Diambil secara accidental sampling sebanyak 210 responden, lebih banyak 12,2% dari perhitungan. Hasil penelitian: Nilai KMO MSA 0,957 > 0,5 dan nilai Barlett’s Test 0,00 < p value 0,05 maka penggunaan analisis faktor sudah tepat. Analisis dengan pearson korelasi menunjukkan terdapat korelasi positif antara kepuasan pasien dengan dimensi kualitas pelayanan (kehandalan, daya tanggap, jaminan, bukti fisik dan empati) dengan sig. (tailed ) 0,00 < p value 0,05. Tidak berkorelasi waktu tunggu dengan kepuasan pasien dengan sig.(tailed) 0,775> p value 0,05. Analisis dengan regresi linier berganda menghasilkan R Square 0,733 dengan sig.Fchange 0,00< p value 0,00,menunjukkan kepuasan pasien dipengaruhi oleh variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, bukti fisik, empati sebesar 73,3%, dan dipengaruhi paling besar oleh variabel empati (67,5%). Kesimpulan: seluruh dimensi kualitas pelayanan berkorelasi positif terhadap kepuasan pasien. Waktu tunggu rawat inap tidak berkorelasi dengan kepuasan pasien. Diharapkan manajemen rumah sakit meningkatkan dimensi kualitas pelayanan karena semakin meningkatnya kualitas pelayanan dapat meningkatkan kepuasan pasien.Kata kunci: kepuasan pasien, service quality
Perawatan yang berkualitas tinggi sangat penting bagi ibu hamil dan bayinya di masa-masa kehamilan maupun saat persalinan. Meskipun akses rumah sakit, bidan, dan klinik bersalin telah tersebar luas, namun angka kematian ibu hamil masih belum turun secara signifikan. Tren penurunan jumlah pasien di RSAU dr. Esnawan Antariksa tidak lepas dari pengaruh masa pandemi Covid-19 sampai saat ini masih belum berakhir. Bauran pemasaran meliputi 7P yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bangunan fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran pemasaran dan karakteristik pasien terhadap minat untuk menggunakan jasa persalinan di RSAU dr. Esnawan Antariksa pada pasien Antenatal Care (ANC). Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan design cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSAU dr. Esnawan Antariksa pada bulan Juli - Agustus 2021. Instrumen dipergunakan yaitu berupa kuisioner yang meliputi pertanyaan tertutup dan pertanyaan skala respon dengan pasien memilih jawaban yang disediakan (memberi checklist). Pada penelitian ini didapatkan 93% subyek penelitian berusia 20-35 tahun dimana 56,1% dari subyek penelitian merupakan lulusan pendidikan tinggi. Selain itu, 56,1% subyek penelitian tidak memiliki penghasilan dengan 56,1% subyek penelitian mengaku tidak memiliki pekerjaan. Berdasarkan paritas, subyek penelitian didominasi primigravida (45,6%). Selain itu, dari penelitian ini juga didapatkan proporsi terbesar bauran yang kurang baik dari bauran pemasaran produk (56,1%), harga (54,4%), promosi (59,6%), tempat (57,9%), orang (54,4%), proses (61,4%), dan bukti fisik (52,6%) dengan 54,4% subyek tidak berminat melahirkan di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Dari analisis bivariat didapatkan hasil tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara karakteristik subyek dengan minat melahirkan, namun didapatkan hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran produk, harga, orang, tempat, proses, promosi, dan bukti fisik terhadap minat melahirkan. Berdasarkan analisis multivariat dengan pemodelan regresi logistik terlihat bahwa variabel yang secara signifikan berhubungan dengan minat melahirkan adalah faktor bauran pemasaran orang. Pada penelitian ini dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran produk, harga, orang, tempat, proses, promosi, dan bukti fisik terhadap minat melahirkan dengan faktor bauran pemasaran orang sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap minat melahirkan di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Kata kunci : Bauran Pemasaran, Karakteristik pasien, Minat Melahirkan
Perilaku keselamatan telah menjadi isu global di berbagai bidang dan lintas institusi termasuk rumah sakit. Kecelakaan kerja dan sakit di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan industri lainnya. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dengan safety behavior perawat di ruang rawat inap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan safety behavior perawat, tingkat stres, dan komitmen Rumah Sakit Mitra Keluarga. Metode penelitian kuantitatif yaitu cross sectional. Hasil penelitian jenis kelamin perempuan 88,5%, usia lebih besar 40 tahun 45,8%, Pendidikan Perawat 45,8%, lama bekerja lebih dari 5 tahun 83,3%, safety training 54,2%. Rata-rata jawaban baik (skor 4) terjadi pada komitmen organisasi, komitmen manajemen, motivasi, gaya kepemimpinan. Analisis korelasi bivariat faktor yang bermakna nilai p adalah stres kerja, insentif, komunikasi, gaya kepemimpinan, motivasi, pelatihan, komitmen manajemen, komitmen organisasi, motivasi perawat baik, tetapi jika stres perawat tinggi maka safety behavior tidak optimal. Studi ini menemukan bahwa diantara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan perawat seperti komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, pelatihan dan nilai-nilai, faktor yang paling mengkhawatirkan adalah stres kerja yang tinggi di kalangan perawat yaitu 58%. Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode kualitatif tentang stres kerja di kalangan perawat dan pengaruhnya akan memberikan pemahaman baru tentang faktor-faktor penyebab lain yang belum dibahas dalam penelitian ini.Kata kunci : safety behavior, stres, perawat, komitmen rumah sakit
Dalam 2 minggu dari tanggal 6 sampai dengan 19 Juli 2020 terdapat peningkatan pasien 200% yang mengakibatkan kebutuhan alat pelindung diri (APD) serta obat-obatan khusus Covid-19 meningkat, diperlukan ketepatan dan ketersediaan perbekalan farmasi. Dalam menganalisa sistem pengelolaan perbekalan Farmasi, penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis perencanaan, pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, serta distribusi perbekalan farmasi. Menggunakan metode wawancara terstuktur, observasi dan telaah dokumen. Didapatkan hasil perencanaan menggunakan metode konsumsi. Pengadaan melalui Project Manager Office (PMO) BUMN. Penerimaan dan penyimpanan sesuai standar dan daya tampung gudang yang kurang. Distribusi obat dengan sistem kombinasi Individual Prescription (IP) dan Unit Dose Dispensing (UDD) dan ketersediaan obat-obatan di apotek yang kurang. Sehingga disarankan untuk melakukan perhitungan yang akurat dengan Reoder point (ROP) melalui aplikasi sistem informasi manajemen persediaan, menambah jumlah Pallet, menyediakan APAR, serta menempatkan panitia pengadaan BUMN di RSDC Wisma Atlet Kemayoran
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten selaku rumah sakit rujukan di wilayah Provinsi Banten diharapkan berjalan secara optimal karena telah disiapkan tenaga dokter spesialis. Jasa Pelayanan yang didapatkan oleh dokter Spesialis berhubungan dengan Kinerja Dokter tersebut, dipengaruhi oleh factor motivasi dan disiplin kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa dengan Jalur path. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan menggunakan Kuesioner melalui metode survey. Populasi penelitian ini adalah Dokter Spesialisdi RSUD Banten baik sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) atau Non ASN (tenaga Kontrak) yang berjumlah 32 dokter Spesialis. Hasil Penelitian pada Variabel Jasa Pelayanan yang berpengaruh pada responden adalah kesesuaian Gaji dengan Pekerjaannya sebagai dokter spesialis dengan presentasi 84.4%. Pada variabel motivasi kerja adalah adanya Pekerjaan baru sebagai tantangan yang menyenangkan ( 84,4 %), pada variabel disiplin Kerja adalah Hadir Tepat waktu saat bekerja dengan presentase 87,5%. Variabel Kinerja berupa tidak membolos dalam bekerja sebesar 87,5 %, melayani pasien dan mendengarkan keluhan pasein sebesar 65,6 % dan Rapat dengan manajemen 81.2 % , melihat hasil ini maka kinerja dokter speialis sudah sesuai dengan SK Direktur RSUD Banten. Dimana Absensi 40 %, Melayani Pasien 40 % serta Rapat dengan Manajemen 20%, Temuan dalam penelitian ini juga melihat koefisien jalur path, secara langsung motivasi dan disiplin berpengaruh terhadap Jasa Pelayanan dan Kinerja,sedangkan secara tidak langsung , melalui Jalur Disiplin kerja. Kesimpulan dan saran dalam hal pemberian Jasa Pelayanan maka diharapkan Pihak Manajemen atau Rumah sakit tetap konsisten dalam hal Jasa Ini. Manajemen mengajak dokter runtuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan strategi dalam hal Pelayanan terhadap pasien, Kinerja dokter spesialis sudah sesuai dengan SK Direktur RSUD Banten .dimana Absensi 40 %, Melayani Pasien 40 % serta Rapat dengan Manajemen 20%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.