Abstract:Perilaku keselamatan telah menjadi isu global di berbagai bidang dan lintas institusi termasuk rumah sakit. Kecelakaan kerja dan sakit di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan industri lainnya. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dengan safety behavior perawat di ruang rawat inap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan safety behavior perawat, tingkat stres, dan komitmen Rumah Sakit Mitra Keluarga. Metode penelitian kuantitatif yaitu cross sectional. Hasil penelitian jenis kelamin perempua… Show more
“…Kejadian jatuh dapat menimbulkan trauma psikologis, menyebabkan masa perawatan pasien semakin panjang dan akan meningkatkan biaya perawatan (Risha Cahya Timur, Maria, 2016). Menurut (Trigono & Winner, 2018) hanya 14% -21% pasien jatuh yang dapat melakukan kegiatan sehari-hari pasca pulih dari kejadian tersebut.…”
Risiko jatuh merupakan suatu kejadian yang rentan terjadi pada pasien di rumah sakit yang disebabkan karena faktor ekstrinsik seperti lingkungan dan faktor instrinsik seperti kondisi fisiologis pasien. Dampak dari jatuh yaitu cedera yang dialami 30% sampai 51% pada pasien di rumah sakit. Penerapan pencegahan risiko jatuh dalam situasi klinis didasarkan pada faktor personal yaitu pengetahuan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan perawat dengan pencegahan risiko jatuh. Desain penelitian adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling yang dilakukan pada 77 responden perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan p-value = 0,000 dengan batas kemaknaan (α<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan pencegahan risiko jatuh. Perlu adanya sosialisasi maupun pelatihan yang dilakukan untuk perawat di ruang rawat inap terkait dengan keselamatan pasien khususnya risiko jatuh yang sesuai standar prosedur operasional rumah sakit agar perawat dapat mengakses informasi terbaru mengenai keselamatan pasien
“…Kejadian jatuh dapat menimbulkan trauma psikologis, menyebabkan masa perawatan pasien semakin panjang dan akan meningkatkan biaya perawatan (Risha Cahya Timur, Maria, 2016). Menurut (Trigono & Winner, 2018) hanya 14% -21% pasien jatuh yang dapat melakukan kegiatan sehari-hari pasca pulih dari kejadian tersebut.…”
Risiko jatuh merupakan suatu kejadian yang rentan terjadi pada pasien di rumah sakit yang disebabkan karena faktor ekstrinsik seperti lingkungan dan faktor instrinsik seperti kondisi fisiologis pasien. Dampak dari jatuh yaitu cedera yang dialami 30% sampai 51% pada pasien di rumah sakit. Penerapan pencegahan risiko jatuh dalam situasi klinis didasarkan pada faktor personal yaitu pengetahuan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan perawat dengan pencegahan risiko jatuh. Desain penelitian adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling yang dilakukan pada 77 responden perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan p-value = 0,000 dengan batas kemaknaan (α<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan pencegahan risiko jatuh. Perlu adanya sosialisasi maupun pelatihan yang dilakukan untuk perawat di ruang rawat inap terkait dengan keselamatan pasien khususnya risiko jatuh yang sesuai standar prosedur operasional rumah sakit agar perawat dapat mengakses informasi terbaru mengenai keselamatan pasien
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.