Tingkat motivasi peserta didik tidak jarang dipengaruhi oleh bagaimana kompetensi pendidik menyampaikan materi pembelajaran, penelitian ini bertujuan untuk mengukur besaran kontribusi kompetensi profesionalime yang dimiliki guru terhadap peningkatan motivasi peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, teknik pengambilan sampel adalah total sampel, teknik analisis data menggunakan dilakukan melalui berbagai uji dengan bantuan SPSS versi 23. Hasil penelitian adalah kompetensi profesionalisme guru memberikan kontribusi berdasarkan adjusted R square sebesar 0.510 hal ini berarti 51% dari variabel peningkatan motivasi belajar siswa di MIN 2 Pasaman Barat dipengaruhi oleh variabel konstribusi kompetensi profesionalisme guru, adapun 49 % lainnya dipengaruhi oleh aspek lain di luar cakupan penelitian
The purpose of this study is to analyze efforts, supporting, and obstacles factors to develop students' interest in learning Qur'an and hadith subject. This study employed a qualitative descriptive approach. Data obtained through interviews, observations, and documentation. Then, the data was analyzed through three phases including data reduction, data presentation, and conclusions. The research location was at Madrasah Tsanawiyah Aisyiah Belakang Olo, Padang City, West Sumatra, Indonesia. This study found two main points: First, efforts to increase participants' interest in the learning process including giving rewards, using varied learning methods, and explaining the ultimate goal of learning. Second, amid efforts to increase student interest in learning Quran-Hadith, there are supporting and inhibiting factors. Several supporting factors are adequate facilities and infrastructure, and high support from peer educators, as well as students. Moreover, the inhibiting factors including lack of students' enthusiasm for learning, family and social environment factors, and students' socio-economic factors.
Permasalahan utama pada penelitian berkaitan dengan kemampuan guru PAI setelah dilaksanakannya sertifikasi. Sementara tujuan dari penelitian yaitu mendeskripsikan kemampuan paedagogik guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat setelah dilaksanakan sertifikasi guru, kemampuan profesional guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat setelah dilaksanakan sertifikasi guru, kemampuan kepribadian guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat pascsasertifikasi, dan kemampuan sosial guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat pasca dilaksanakan sertifikasi guru. Dalam melakukan kajian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yang berusaha menjelaskan temuan di lapangan sejalan dengan informasi yang didapatkan selama penelitian tentang kompetensi guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri I Pasaman Barat Pascasertifikasi. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik penelitian kualitatif pada umumnya yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Kemampuan paedagogik guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat pascasertifikasi tidak terlihat perbedaan dengan sebelum sertifikasi. 2) Kemampuan profesional guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat pascasertifikasi belum menunjukkan peningkatan, karena guru belum memiliki kreatifitas dalam mengembangkan materi pembelajaran serta kualitas pembelajaran. 3) Kemampuan kepribadian guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat pascasertifikasi sudah seperti yang diharapkan. Kemampuan guru dalam mematuhi undang-undang serta kepatuhan terhadap kode etik menjadi indikator kompetensi tersebut. 4) Kemampuan sosial guru PAI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pasaman Barat pascasertifikasi sudah seperti yang diharapkan. Guru MIN 1 Pasaman Barat yang telah sertifikasi mampu menempatkan diri sesuai dengan kondisi sosial dimana mereka berada.
Kata Kunci : Kompetensi, Guru, Pendidikan Agama Islam, Pascasertifikasi
Pengembangan diri dan kemampuan peserta didik dapat ditempuh melalui berbagai kegiatan, baik yang bersifat intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Penelitian ini berusaha untuk menemukan nilai-nilai karakter yang terdapat pada ekstrakurikuler serta pengembangan diri seperti apa yang dapat ditemukan dalam kegiatan yang bersifat ekstrakurikulum. Untuk ketercapaian tujuan yang dimaksud, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, adapun metode pengumpulan data ialah penulis menggunakan observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data penelitian diketahui bahwa beberapa bentuk iternalisasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam program ekstrakurikuler ialah dapat dilihat dari nnilai karakter yang terdapat pada kegiatan tahfizd, nasyid, rebana, sanggar kaligrafi, dan program babalik ka surau. Selain adanya nilai-nilai karakter, pada kegiatan ekstrakurikuler juga terdapat upaya pengembangan diri yang membina keterampilan siswa untuk kehidupan mereka di masyarakat serta organisasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.