Aplikasi perspektif antropologi dalam komunikasi antar budaya adalah melihat komunikasi antar budaya dari sudut pandang antropologi, karena di dalam komunikasi tersebut sudah terkandung nilai-nilai budaya. Komunikasi antar budaya adalah bagian perkawinan antara disiplin antropologi dan komunikasi yang kemudian menjadi disiplin tersendiri baik dalam ilmu komunikasi maupun dalam antropologi. Antropologi merupakan salah satu bidang ilmu yang menjadi akar atau landasan lahirnya ilmu komunikasi. Pada perkembangan selanjutnya para ahli budaya menyadari akan pentingnya komunikasi dalam bidang budaya. Definisi yang pertama dikemukakan didalam buku "Intercultural Communication: A Reader" dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya (intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain (Samovar & Porter, 1994, p. 19). Alo Liliweri (2003, p. 13) mendefinisikan proses komunikasi antar budaya sebagai
Komunikasi pemasaran memiliki peran penting dimana pemasaran olahraga menjadi salah satu kajian akademik yang menjelma menjadi sebuah bidang kajian yang menarik dan strategis dalam mendukung pembangunan, baik dalam pengertian pembangunan olahraga. Suatu organisasi menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan finansial. Akan tetapi pada penelitian ini, organisasi PB PRSI adalah organisasi non-profit yang tujuan akhirnya tidak menghasilkan finansial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi promosi yang dilakukan oleh organisasi PB PRSI dalam mempromosikan olahraga renang; serta untuk mengetahui alasan organisasi PB PRSI yang mengalami kendala dalam menjalankan strategi promosi olahraga renang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dapat mendeskripsikan, memahami, dan mengembangkan komunikasi pemasaran olahraga bagi organisasi PB PRSI. Data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan enam informan dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Observasi dengan cara mendapatkan video serta foto berupa sponsorship yang bekerjasama dengan PB PRSI; serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melaksanakan strategi promosi organisasi PB PRSI dalam mempromosikan olahraga renang di Indonesia ialah dengan berbagai macam cara mulai dari media sosial, media cetak, media televisi, serta melalui komunikasi pemasaran terpadu: berupa event. Cara mempromosikannya melalui beberapa konsep dari komunikasi pemasaran serta pemasaran olahraga seperti iklan, public relations, dan personal selling. Dalam melaksanakan strategi promosi organisasi PB PRSI terdapat beberapa kendala, diantaranya yakni fasilitas olahraga, prestasi yang sedang menurun, sponsorship, serta anggaran dana.
Tingkat kebutuhan informasi akan meningkat jika informasi memberikan sesuatu yang bermanfaat pada sipencarinya, seperti menyelesaikan masalah atau memecahkan persoalan, memberikan ide-ide baru untuk sebuah program baru, kebutuhan pada pengetahuan, atau melakukan pengawasan pada sesuatu yang sedang berjalan. Kemampuan penyeleggara pemerintahan menyiapkan sediaan informasi dengan berbagai infrastruktur dan konten yang memadai, disertai dengan sikap keterbukaan dan mekanisme serta prosedur yang memadai, akan memudahkan masyarakat memberikan konstribusi atau partisipasi secara positif. Masyarakat tidak akan mudah terpancing isu atau informasi yang simpang siur seandainya mereka mudah mandapatkan iformasi yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bhawa sebagian besar masyarakat Kota Bandung kurang atau belkum memahmai keterbukaan informasi publik, bahkan sebagian besar warga Kota belum atau kurang mehami bentuk informasi yang digunakan oleh Pemkot sebagai upaya implementasi keterbukaan informasi publik. Sebagian warga Kota tahu bahwa setiap ada pekerjaaan pembangunan sarana publik tersedia pengumuman tentang batas waktu pengerjaaan, biaya, dan sebagainya tapi mereka tidak tahu bhawa hal itu sebagai bagian dari kebijakan keterbukaan informasi publik dari pemegang kenbijakan publik kepada warganya. Masih kurangnya sosialiasasi tentang keterbukaan informasi publik yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung merupakan salah satu dampak dari kurangnya pemahaman warga Kota terhadap berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota dalam implementasi keterbukaan publik.
The purpose of this study is to determine and analyze the factors that affect the communication of migrant workers family, the relationship between parents and children in a migrant worker family, and communication styles of parents in the migrant workers family at Sliyeg district in West Java. The method used in this research is a descriptive quantitative method, with the research at Sliyeg district in Indramayu regency using a persuasive selection. The collection of data has been obtained through questionnaires, interviews and observations of respondents numbering 40 family heads of the migrant workers. The results showed that the characteristics of the family heads of migrant workers namely; age, education level, occupation, income level, the number of children and of dependents which have been driving factors making them (husbands) to allow their wives to become migrant workers. The physical and social environments are the important factors affecting the interaction and communication patterns of migrant workers family. The relationship level between parents and children in the communication of migrant worker family works pretty well. The style of parent communication in the migrant workers family has encouraged a mutual communication between parents and children. Key Words: Women Migrant Workers, Family Communication, Communication Patterns AbstrakTujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi keluarga buruh migran, tingkat relasi orang tua dan anak dalam komunikasi keluarga buruh migran, dan gaya komunikasi orang tua dalam komunikasi keluarga buruh migran di Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kuantitatif, dengan wilayah penelitian di Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu yang dipilih secara pesuasif. Pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran angket, wawancara dan observasi dari responden sebanyak 40 orang kepala keluarga buruh migran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kepala keluarga buruh migran yaitu usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, jumlah anak dan jumlah tanggungan keluarga merupakan faktor pendorong yang menyebakan mereka mengizinkan istrinya untuk menjadi buruh migran. Kondisi lingkungan fisik dan kondisi lingkungan sosial merupakan faktor penting yang mempengaruhi pola interaksi dan pola komunikasi keluarga buruh migran. Tingkat relasi orang tua dan anak dalam komunikasi keluarga buruh migran berjalan cukup baik. Gaya komunikasi orang tua dalam komunikasi keluarga buruh migran mendukung adanya komunikasi timbal balik antara orang tua dengan anak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.