Laboratorium merupakan salah satu sarana dalam menunjang pembelajaran berbasis praktikum terutama dari segi pengelolaan yang perlu diperhatikan. Pada masa pandemi Covid-19 ini SMPN 1 Ciamis memiliki alternatif dalam pelaksanan praktikum yang menarik untuk diketahui. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Populasi penelitian adalah Kepala sekolah, Kepala Laboratorium, Guru IPA yang sekaligus pengelola Laboratorium, dan siswa 8 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Snawball sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa perencanaan telah disusun dengan kebutuhan guru dan pengelola laboratorium, pengorganisasian belum sesuai dengan standar pada permendiknas No 26 Tahun 2008 namun dapat mengelola dengan baik, pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan dan kebutuhan tim MGMP IPA, pengawasan dilakukan secara formal dan non formal dengan memperhatikan substansi supervisi kemudian dibahas dalam rapat sekolah. Guru IPA memiliki alternatif praktikum mandiri berupa eksperimen dan demonstrasi dengan menggunakan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemui siswa.Kata kunci: Pengelolaan, Laboratorium IPA, Alternatif Praktikum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian motivasi dan reward dengan kinerja perawat RSUD Kelas C Kabupaten Ciamis. Objek penelitian meliputi pemberian motivasi, reward dan kinerja perawat. Ketiga variabel dianalisis sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitis dengan pendekatan survey. Analisis menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan pemberian motivasi dan reward dengan kinerja perawat sebesar 0,993 dengan nilai F= 247,429 taraf signifikansi 0,003. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut; terdapat hubungan pemberian motivasi dengan kinerja perawat pada perawat rawat inap RSUD Kelas C Kabupaten Ciamis, hal ini berarti pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak RSUD Kelas C Kabupaten Ciamis dapat meningkatkan kinerja perawat namun tidak selamanya faktor pekerjaan yang menarik dapat memuaskan dalam bekerja. Terdapat hubungan pemberian reward dengan kinerja perawat pada perawat rawat inap RSUD Kelas C Kabupaten Ciamis, hal ini berarti reward yang diberikan pihak RSUD Kelas C Kabupaten Ciamis dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja karyawan namun kemampuan menciptakan peluang pekerjaan sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab dalam perusahaan dapat meningkatkan kinerja perawat. Terdapat hubungan antara pemberian motivasi dan pemberian reward dengan kinerja perawat pada perawat RSUD Kelas C Kabupaten Ciamis namun selain pemberian motivasi dan reward kepribadian seseorang yang memiliki semangat untuk lebih baik dari orang lain merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja perawat.
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu usaha untuk mengelola semua perangkat laboratorium yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik ditentukan dari beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Berdasarkan hasil observasi SMP Negeri 1 Banjar memiliki laboratorium IPA yang terpisah yaitu laboratorium biologi dan laboratorium fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan laboratorium IPA dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Populasi target penelitian ini adalah situasi sosial SMP Negeri 1 Banjar yang berkaitan dengan pengelolaan laboratorium IPA serta aktifitas yang ada didalamnya. Pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi yaitu berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi. Dari hasil penelitian secara umum pengelolaan laboratorium IPA meliputi : 1) Perencanaan, 2) Pengorganisasian, 3) Pelaksanaan, 4) pengawasan, sudah terlaksana dengan baik. Namun, masih belum memenuhi semua kriteria yang tercakup dalam perangkat pengelolaan laboratorium.Kata kunci: Banjar , Laboratorium, IPA, Pengelolaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi isi, ketepatan konsep materi, tingkat elaborasi berdasarkan model representasi teks dari buku teks tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Dari hasil analisis relavansi isi materi terhadap silabus pembelajaran kurikulum 2013 pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup ditemukan 10 indikator pembelajaran dengan 8 indikator pembelajaran terakomodasi dan 2 indikator pembelajaran tidak terakomodasi atau 80% materi tergolong baik. Ketepatan konsep materi ditemukan 12 konsep materi dengan 70% materi memadai, 26% materi kurang atribut dan 4% materi tidak diuntut dalam indikator pembelajaran, ini menunjukan konsep materi pada uku teks tersebut relevan baik. Analisis wacana materi subjek buku teks siswa tersebut menghasilkan representasi mengajar dengan kedalaman level materi elaborasi 4 sehingga cakupan materi tergolong baik untuk digunakan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013, dengan memunculkan 3 motif pembelajaran informing, eliciting dan directing.Kata kunci : Relavansi isi, Ketepatan Konsep, Analisis Wacana Buku Teks, Klasifikasi Makhluk Hidup
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.