Village Government Leadership Towards Optimizing Society Participation in Development Planning

Abstract

This research is to find out the leadership of the village government and to find out society participation in development planning in Pattondon Salu Village, Maiwa District, Enrekang Regency. The hypothesis of this study is that village government leadership has a significant effect on optimizing society participation in development planning. The location of this research in Pattondon Salu Village, Maiwa District, Enrekang Regency. The population in this study is 133 Families (KK). The sampling technique uses incidental sampling with the Slovin formula. The sample in this study is 100 Families (KK). The techniques of collecting data use observation, questionnaires, documentation, and interviews. Quantitative data analysis techniques using frequency tabulation analysis methods and simple regression analysis using the SPSS 16.0 for Windows program. This results shows that, 1) Village government leadership is categorized in the good criteria with an average percentage of 63.95%, 2) Society participation in development planning categorized as a fairly good with an average percentage of 58.95%. In addition, there is a strong influence between village government leadership and the optimization of society participation in development planning.

Village Community Empowerment Model in Smart Village Perspective (Study on Village Communities in Jombang Regency)

“…Mayoritas masyarakat pedesanan memiliki pola fikir yang statis dan hanya berfikir untuk menghidupi diri dan keluarganya sendiri (Latif et al, 2019). Hal tersebut tdak berjauh beda dengan karakter masyarakat desa di Kabupaten Jombang.…”

Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik

“…Birokrasi merupakan instrumen penting dalam masyarakat modern, keberadaannya tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis dari tugas utama negara pemerintah untuk menyelenggarakan kesejahteraan umum (social welfare) seperti dalam pelayanan publik. (Mustanir et al, 2020) Suradji dan Martono dalam Sriekaningsih (2017) (Latif, Mustanir, & Irwan, 2019) (Mustanir, Madaling, et al, 2019) (Damis Dadda, Mustanir, Nilwana, & Ahmad, 2019) (Mustanir & Jaya, 2016) (Irwan, Latif, Sofyan, Mustanir, & Fatimah, 2019), mengemukakan kepemimpinan adalah proses dalam mempengaruhi orang agar dapat memahami dan menyetujui dengan hal yang diinginkan serta berupaya untuk memfasilitasi agar dapat tercapai suatu tujuan bersama. Dalam menjalankan kepemimpinannya dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka seorang pemimpin harus memiliki teknik kepemimpinan, karena dengan teknik kepemimpinan itulah yang akan menunjukan bahwa ia mampu untuk memimpin dan merupakan pencerminan jati dirinya sebagai seorang pemimpin.…”

“…Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban seorang pemimpin untuk memberikan penghargaan atau pengakuan atas jabatan apapun kepada bawahannya. (Latif et al, 2019) Anoraga (2003 : 120) mengartikan kepemimpinan sebagai proses memberikan inspirasi kepada semua karyawan untuk bekerja sebaikbaiknya agar dapar mencapai hasil yang diharapkan. Kepemimpinan juga merupakan dimensi utama yang sangat menentukan kinerja organisasi.…”

Metode dan Pendekatan Analisa dalam Ilmu Pemerintahan

“…Untuk Daerah Istimewa dapat diangkat Wakil Kepala Daerah Istimewa dengan tata cara seperti Kepala Daerah Istimewa. Kepala dan Wakil Kepala Daerah Istimewa karena jabatannya adalah berturut-turut menjadi Ketua serta anggota dan Wakil Ketua serta anggota dari Dewan Pemerintah Daerah (Latif, Irwan, et al 2019). Kepala Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Presiden bagi Daerah Tingkat I dan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah bagi Daerah Tingkat II dengan syarat tertentu.…”