Validating and Testing the Teacher Self-Efficacy (TSE) Scale in Drug Education among Secondary School Teachers

Abstract

Teacher self-efficacy (TSE) in drug education is critical because it is linked to teachers’ beliefs and ability to deliver learning material about drug abuse to students. There is scant literature about TSE in drug education. This might be due to the lack of valid instruments measuring TSE in drug education. This study aimed to validate and test the TSE Scale among secondary school teachers in drug education. The TSE Scale was adapted from the instrument of teacher efficacy by Tschannen-Moran and Hoy (2001). One hundred and thirteen public secondary school teachers in Johor, Malaysia were involved in this quantitative study. Cronbach’s alpha was used to examine the internal consistency and factor analysis through factor loading to confirm the items in each construct. The results reveal that the scale has internal consistency, with a Cronbach alpha value greater than .7. Furthermore, the factor loading results confirm the structure of the instrument, where each item had a factor loading greater than .5 and was loaded in each construct. Therefore, the TSE Scale is a valid tool to measure secondary school teacher self-efficacy in drug education. The instrument can be used in studies related to drug prevention activities in secondary schools.

Assessment in Action: Investigating the Practices of Malaysian Physical and Health Education Teachers

“…Among these, teacher-related factors have been identified as the most significant Yaakop et al, 2021;). Central to effective instructional activities in PHE is teacher competency, which is associated with the level of knowledge and skills Mohamed et al (2019), experience , creativity and innovativeness Wee et al (2021), as well as self-efficacy (Handrianto et al, 2024;Yaakop et al, 2021). There is a pressing need for robust and comprehensive investigations into the assessment practices of Malaysian PHE teachers.…”

Differences in the Quality of Friendship in Students in the City of Padang in View of Gender

“…Manusia juga merupakan makhluk individu dan sosial. Di dunia ini tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri karena sejatinya manusia sebagai makhluk sosial ia akan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya (Handrianto et al, 2021;Arwin et al, 2022).…”

“…Manusia juga merupakan makhluk individu dan sosial. Di dunia ini tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri karena sejatinya manusia sebagai makhluk sosial ia akan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya (Handrianto et al, 2021;Arwin et al, 2022).Bagi individu pada umumnya, teman adalah mereka yang dapat menemaninya saat senang atau sedih dan bisa membantu saat membutuhkan pertolongan (Sandjojo, 2017). Diantara temanteman sebayanya, ada beberapa yang dijadikan sahabat yang merupakan teman dekat yang dipilih untuk dipercaya berbagi kisah dan seseorang yang selalu ada ketika dibutuhkan serta memberi perhatian ketika sedang mengalami kesusahan dan juga dapat menjaga kerahasiaan.…”

Gambaran Penyesuaian Diri Pada Pecandu Narkoba Yang Telah Menyelesaikan Rehabilitasi Therapeutic Community Di Yayasan Karinia Insani

“…CAUSALITA: Journal Of Psychology E-ISSN: 2988-2354 https://jurnal.causalita.com/index.php/cs Therapeutic Community (TC) merupakan salah satu metode yang banyak digunakan pada layanan rehabilitasi sosial. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI, 2004), mendefinisikan Therapeutic Community (TC) sebagai suatu metode rehabilitasi yang diberikan kepada penyalahguna narkoba yang kelompokkan menjadi sebuah "keluarga" dengan masalah dan tujuan yang sama, untuk saling membantu dalam menyembuhkan hingga tercapainya perubahan perilaku yang positif (Handrianto et al, 2021;Ibrahim et al, 2021). Therapeutic community bertujuan untuk pengembangan kehidupan individu dengan cara memperbaiki definisi dirinya, dan mempersiapakan individu untuk kembali ke kehidupan masyarakat yang lebih besar, serta merekonstruksi gaya hidup individu (De Leon, 2000).…”