Urgensi Spiritual Di Masa Pandemi Sebagai Upaya Membentuk Perilaku Moderasi Beragama Di Iain Pekalongan

Abstract

Spiritual memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sehingga saat masa pandemi keberadaannya diharapkan bisa tetap meningkatkan kualitas keimanan mahasiswa dan perilaku beragama secara moderat. Bahkan selama masa pandemi spiritual mampu meningkatkan kualitas belajar dan kualitas ibadah mereka. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif melalui pendekatan sosial keagaman melalui pengamatan terhadap pentingnya spiritual pada masa pandemi di IAIN Pekalongan. Penelitian ini juga mendokumentasikan dan mengumpulkan berbagai data yang diperoleh saat terjadinya pembelajaran daring di masa pandemi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring pada masa pandemi mampu meningkatkan kualitas ibadah, semangat belajar dan spiritual mahasiswa. Selain itu, pembelajaran daring pada masa pandemi juga bisa membentuk perilaku religius dan perilaku beragama yang moderat di lingkungan kampus IAIN Pekalongan.

Strengthening Al-Islam and Kemuhammadiyahan (AIK)-Based Character Education (PPK) during the Covid-19 Pandemic at Muhammadiyah Elementary School Nitikan Yogyakarta

“…Many learning strategies are indeed something that must exist in learning, including in universities. The Covid-19 outbreak has forced lecturers to change the learning strategies that have been implemented so far, some of these learning strategies include task-based learning strategies, project-based learning strategies, literacy-based learning strategies, online discussions (Priyanto, 2021), (Azar et al, 2021), (Raza et al, 2021).…”

Pengalaman Keberagamaan Mahasiswa Muslim di Era Pandemi

“…Transendensi hanya dapat dicapai melalui dimensi spiritual (Priyanto, 2021). Agar orang-orang dapat kembali ke kehidupan biasa mereka dan menikmati kekayaan dan kekayaan yang telah Tuhan berikan kepada mereka, mereka berdoa dan berharap agar wabah covid dijauhkan.…”

“…Masih ada peraturan kesehatan yang ketat dan di bawah yurisdiksi pemerintah daerah atau administrasi masjid untuk memastikan bahwa ibadah tertentu dapat dilakukan di masjid atau musala sesuai dengan hukum Islam. Setiap individu beragama secara naluriah harus beribadah, begitulah cara seorang muslim menemukan ketenangan batin (Priyanto, 2021). Heri Imron, seorang informan rahasia, membenarkan hal itu setelah mengamati situasi di wilayahnya sendiri: "Ketika pandemi banyak orang putus asa, mudah depresi akhirnya mereka lari ke agama dan membuat orang lebih religius, mendekatkan diri kepada Allah dan menyerahkan semuanya kepada Allah."…”

“…Dalam wabah ini, ibadah disesuaikan dengan membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan berusaha meringankan beban orang tua. Untuk menumbuhkan rasa pengendalian diri yang lebih besar, mahasiswa menyadari perlunya mengembangkan rasa beragama dan takwa yang lebih besar (Priyanto, 2021). Agar masyarakat tetap damai, keyakinan agama bisa menjadi solusi (Ramadani et al, 2018).…”

The Role of Higher Education Culture in the Professional Development of Lecturers Through Religious Moderation Education (A Case Study of Student Organizations at Bone State Islamic Institute, Indonesia)

“…The second tendency is to investigate online learning during the pandemic can improve the quality of worship, learning spirit, and student spirituality. In addition, online learning during the pandemic can also form religious and moderate religious behavior in higher education (Priyanto and Priyanto, 2021;Rizvi J., 2021;Bhatia, 2020). The third religious moderation teaching is investigated by describing and analyzing Islamic Religious Education courses designed to impart religious moderation ideals and cultivate moderation attitudes among students in public higher education settings.…”