2016
DOI: 10.14238/pi46.4.2006.179-84
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Treatment of childhood acute lymphoblastic leukemia in Jakarta: Result of modified Indonesian National Protocol 94

Abstract: Background Before 1990, the survival rates of childhood acutelymphoblastic leukemia (ALL) patients remained low. In 1994, theHematology Oncology Working Group of the Indonesian PediatricAssociation constructed a national protocol based on standard in-ternational protocol. As the outcome was still not promising, in 1998the protocol was modified by introducing low dose MTX infusion forCNS prophylaxis.Objective To analyze the survival of pediatric ALL patient treated withthe modified protocol in Cipto Mangunkusum… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2016
2016
2019
2019

Publication Types

Select...
5

Relationship

3
2

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 17 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Overall survival untuk pasien obesitas ialah 68±5% dan non obesitas 80±1% sedangkan event-free survival untuk pasien obesitas 63±5% dan non obesitas 74±1%. 12 Tetapi sebaliknya yang ditemukan oleh Hijaya et al 13 pada penelitiannya yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna overall survival, event-free survival, dan cumulative incidence of relaps antara obesitas dan non obesitas.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Overall survival untuk pasien obesitas ialah 68±5% dan non obesitas 80±1% sedangkan event-free survival untuk pasien obesitas 63±5% dan non obesitas 74±1%. 12 Tetapi sebaliknya yang ditemukan oleh Hijaya et al 13 pada penelitiannya yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna overall survival, event-free survival, dan cumulative incidence of relaps antara obesitas dan non obesitas.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…[9][10] Penelitian yang dilakukan Burturini 11 melaporkan bahwa penderita yang memiliki risiko tinggi untuk relaps dan event-free survival yang rendah didapatkan pada anak usia >10 tahun atau lebih dengan obesitas atau BB >60kg. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Gatot dan Windiastuti 12 tahun 2006 dan mendapatkan kelompok risiko tinggi lebih besar untuk mengalami relaps yaitu 18% dibandingkan pasien yang termasuk kelompok risiko biasa yaitu 17,8%, pada pasien obesitas sekitar 30±4% dan pasien non obesitas 20±1%. Overall survival untuk pasien obesitas ialah 68±5% dan non obesitas 80±1% sedangkan event-free survival untuk pasien obesitas 63±5% dan non obesitas 74±1%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Overall survival untuk pasien obesitas ialah 68±5% dan non obesitas 80±1% sedangkan event-free survival untuk pasien obesitas 63±5% dan non obesitas 74±1%. 12 Tetapi sebaliknya yang ditemukan oleh Hijaya et al 13 pada penelitiannya yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna overall survival, event-free survival, dan cumulative incidence of relaps antara obesitas dan non obesitas.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…11 Pasien dikelompokkan sebagai risiko tinggi apabila ditemukan hiperleukositosis (nilai leukosit >50.000/mm 3 ), massa mediastinum, sel blast di likuor serebrospinalis, infiltrasi ke testis, LLA-L3, dan relaps. 14 Obesitas ditegakkan bila didapatkan indeks massa tubuh (IMT) > persentil 95 sesuai dengan usia dan jenis kelamin saat diagnosis. Indeks massa tubuh dihitung dari berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) kuadrat.…”
Section: Metodeunclassified