BackgroundThis study compares the minimally invasive Bilistick and a noninvasive method with standard Total Serum Bilirubin (TSB) measurement in preterm newborns receiving phototherapy. We assess the agreement of Transcutaneous Bilirubinometer (TcB) and Bilistick bilirubin measurements with standard TSB measurement in preterm infants receiving phototherapy.MethodsBilirubin was measured by using TcB and Bilistick in 94 preterm infants in RSCM Jakarta Neonatal Ward from October 2016 to March 2017, with gestational ages of < 35 weeks, before phototherapy and after 24 and 48 h of phototherapy.ResultsThere was significant correlation before, at 24 and 48 h of phototherapy between TSB and either TcB (r = 0.874; r = 0.889; r = 0.878 respectively; p < 0.0001), or Bilistick (r = 0.868; r = 0.877; r = 0.918 respectively; p < 0.0001). The mean difference and limits of agreement before, at 24 and 48 h of phototherapy between TcB and TSB were 0.81 ± 1.51 mg/dL (− 2.14 to 3.77 mg/dL); 0.43 ± 1.57 mg/dL (− 2.66 to 3.51 mg/dL); 0.41 ± 1.58 mg/dL (− 2.69 to 3.50 mg/dL), respectively. For Bilistick they were − 1.50 ± 1.47 mg/dL (− 4.38 to 1.38 mg/dL); − 1.43 ± 1.47 mg/dL (− 4.32 to 1.46 mg/dL); − 1,15 ± 1.31 mg/dL (− 3,72 to 1,42 mg/dL), respectively.ConclusionsBoth methods are reliable for measuring TSB before, during, and after phototherapy in preterm infants. TcB tends to overestimate while Bilistick underestimates TSB.

Latar belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi yang banyak ditemukan pada anak. Beberapapenelitian menunjukkan hubungan obesitas pada peningkatan risiko relatif beberapa keganasan. Keganasanyang paling sering ditemukan pada anak adalah leukemia limfoblastik akut. Bagaimana prognosisleukemia limfoblastik akut pada anak obes?Tujuan. Mengetahui prognosis pasien leukemia limfoblastik akut anak dengan obesitas.Metode. Studi deskriptif menggunakan data registrasi semua pasien baru leukemia limfoblastik akut pada1 Januari 2007 – 31 Desember 2009 di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM.Hasil. Selama penelitian tiga tahun didapatkan 12 pasien leukemia limfoblastik akut dan obesitas denganprevalens 6,1%. Usia berkisar 2-14 tahun dengan rerata 6,4 tahun. Sembilan dari 12 pasien merupakankelompok risiko tinggi dan sebagian besar (6 dari 9 pasien) datang dengan jumlah rerata leukosit adalah101.650/mm3 (66.700-159.000/mm3). Remisi pada fase induksi didapatkan pada 10 dari 12 pasien. Relapsterjadi pada tiga pasien, semuanya terjadi pada fase pemeliharaan dengan tempat relaps adalah sumsumtulang (dua pasien) dan intrakranial (satu pasien). Dua dari tiga subjek penelitian yang relaps, meninggaldunia dengan penyebab kematian perdarahan intrakranial.Kesimpulan. Obesitas mempengaruhi prognosis pada pasien leukemia limfoblastik akut anak.

No abstract