2019
DOI: 10.21274/kontem.2019.7.1.133-150
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tradisi Mipit Pare Di Kasepuhan Ciptagelar

Abstract: Kasepuhan Ciptagelar is an indigenous community living in the Mount Halimun area, Salak, Sukabumi, West Java. The Ciptagelar community still maintains the tradition of Karuhun, the Mipit Pare ritual. Mipit Pare is a unique procession carried out towards the rice harvest season. The Mipit Pare ritual is carried out by the Ciptagelar customary community as a form of communication with Karuhun so that the harvest is abundant. The form of communication that is formed is quite complex, in which there are certain co… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian Sofiah dan Sulistyaningsih (2019) menunjukkan bahwa biji tanaman dari keluarga smilaceae untuk berkecambah memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu 3-5 bulan, sedangkan penelitian Suwena (2006) menunjukkan bahwa perbanyakan anggur bogor menggunakan stek akar ternyata lebih efektif, yaitu pada usia stek 4-5 bulan sudah dapat dipindahtanamkan; (2) Alat-alat penunjang budi daya sesuai yang digunakan oleh masyarakat, seperti, pacul dan alat pemetik buah ata ani-ani. Ata ani-ani merupakan alat yang biasa digunakan masyarakat dalam memanen padi (Aini & Syafi' 2019); (3) pemilihan pupuk organik yang bukan pupuk kimia, dan hal ini menyangkut kebijaksanaan masyarakat dalam ngajaga leuweung (Putra et al 2019).…”
Section: Potensi Pengembangan Anggur Bogor DI Kasepuhan Ciptagelar De...unclassified
“…Hasil penelitian Sofiah dan Sulistyaningsih (2019) menunjukkan bahwa biji tanaman dari keluarga smilaceae untuk berkecambah memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu 3-5 bulan, sedangkan penelitian Suwena (2006) menunjukkan bahwa perbanyakan anggur bogor menggunakan stek akar ternyata lebih efektif, yaitu pada usia stek 4-5 bulan sudah dapat dipindahtanamkan; (2) Alat-alat penunjang budi daya sesuai yang digunakan oleh masyarakat, seperti, pacul dan alat pemetik buah ata ani-ani. Ata ani-ani merupakan alat yang biasa digunakan masyarakat dalam memanen padi (Aini & Syafi' 2019); (3) pemilihan pupuk organik yang bukan pupuk kimia, dan hal ini menyangkut kebijaksanaan masyarakat dalam ngajaga leuweung (Putra et al 2019).…”
Section: Potensi Pengembangan Anggur Bogor DI Kasepuhan Ciptagelar De...unclassified
“…Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Mipit Pare di masyarakat adat Ciptagelar memiliki ciri khas tersendiri, baik berupa komunikasi vertikal (manusia dengan Karuhun dan Tuhan) atau komunikasi horisontal (manusia dengan manusia dan alam sekitar.) (Noor Aini & Syafi', 2019) Karya Karinding Attack yang berjudul "hampura ema" yang berdurasi 05:11 menit, dipublikasikan pada tanggal 26 agustus 2010. Dalam video ini penulis mengadopsi motif karinding.…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…Penelitian kedelapan dilakukan oleh (Aini, 2019) tentang tradisi mipit pari yang dikenal oleh masyarakat kasepuhan Ciptagelar. Dalam hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat perbedaan dalam komunikasi kepada leluhur melalui sesaji yang lengkap untuk keberhasilan panen, yang mana ritual tersebut harus dilakukan saat usia padi 3-4 bulan, sedangkan, masyarakat petani memiliki komunikasi yang baik untuk meyakinkan masyarakat petani lain agar tetap melangsungkan tradisi sebelum panen di lingkungan mereka.…”
Section: Pendahuluanunclassified