2018
DOI: 10.1088/1755-1315/126/1/012125
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The role of waste bank partnership in efforts to decrease waste volume in urban: A case study at a waste bank in Kalibaru, Cilodong, Depok City

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 1 publication
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Another study also found that the sustained success of waste management relies on reliable leadership, good management, incentives and partnership involvement. Moreover, community characteristics such as education and income levels were found to influence community participation in waste management practices in Depok City [25]. Another study also concludes that effective waste-based environmental management involves three key aspects: Institutional Regulations for Waste Management, increasing public awareness in creating a clean environment and the adoption of waste treatment technologies [26].…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 96%
“…Another study also found that the sustained success of waste management relies on reliable leadership, good management, incentives and partnership involvement. Moreover, community characteristics such as education and income levels were found to influence community participation in waste management practices in Depok City [25]. Another study also concludes that effective waste-based environmental management involves three key aspects: Institutional Regulations for Waste Management, increasing public awareness in creating a clean environment and the adoption of waste treatment technologies [26].…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 96%
“…Bicara soal sampah seolah tak pernah ada habisnya. Sampah dapat dikaitkan dengan banyak hal, seperti jenis sampah, volume, penanganan, pembuangan, tempat pembuangan akhir (TPA), individu, kelompok, dan lembaga yang terlibat didalamnya (Suparmini & Junadi, 2018). Hal ini juga sering dikaitkan dengan terciptanya model-model baru dan lembaga pengelolaan sampah yang selalu diupayakan, termasuk dalam hal ini adalah Bank Sampah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal tersebut tercatat dalam laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021 bahwa Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 29.565.740,01 ton/ tahun, dengan jumlah sampah terbanyak berasal dari sampah sisa makanan yang mencapai 40,5%, disusul oleh sampah logam yang mencapai 17,2%, dan diikuti oleh jenis-jenis sampah yang lain seperti kayu, kertas dan lain-lain. Jumlah sampah per tahun yang dihasilkan oleh masyarakat, hingga saat ini masih dikelola secara tradisional seperti sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 60%, dibuang ke sungai dan jalanan (10%), dibakar (5%), didaur ulang (7,5%) dan tidak dikenal 8,5% (Suparmini & Junaidi, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified