2014
DOI: 10.20473/jbe.v2i32014.331-341
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Relationship Between Personal Hygiene with Hepatitis a Incident in Students

Abstract: The prevalence and distribution of Hepatitis A in Indonesia had been increased over past few years. It resulted in the endemic status of Hepatitis A in Indonesia. The purpose of this research is to analyze the relationship between personal hygiene and Hepatitis A incidence in Jember. This study use a case-control design, with quantitative approach using primary data. Population of this study is student that has been randomize using simple random sampling for case group and purposive random sampling for control… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian (Tabel 3) menemukan bahwa kondisi kuku tidak bersih merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya kasus hepatitis A di Ponpes X. Beberapa penelitian telah menjelaskan bahwa personal hygine merupakan faktor risiko Hepatitis A, salah satu yang sejalan dengan hasil penelitian ini adalah penelitian Sasoko et al (2014) yang menemukan bahwa personal hygine yang buruk berhubungan signifikan dengan kejadian hepatitis A pada pelajar/mahasiswa STDI di Jember (OR = 5,7, 95% CI: 1,17-29,88). 19 Menjaga kebersihan diri terutama kebersihan tangan dan kuku merupakan faktor penting untuk memutus penularan hepatitis A. Virus Hepatitis A relatif stabil dan dapat bertahan selama beberapa jam pada ujung jari, sela kuku, dan telapak tangan, bahkan sampai dua bulan pada permukaan kering.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hasil penelitian (Tabel 3) menemukan bahwa kondisi kuku tidak bersih merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya kasus hepatitis A di Ponpes X. Beberapa penelitian telah menjelaskan bahwa personal hygine merupakan faktor risiko Hepatitis A, salah satu yang sejalan dengan hasil penelitian ini adalah penelitian Sasoko et al (2014) yang menemukan bahwa personal hygine yang buruk berhubungan signifikan dengan kejadian hepatitis A pada pelajar/mahasiswa STDI di Jember (OR = 5,7, 95% CI: 1,17-29,88). 19 Menjaga kebersihan diri terutama kebersihan tangan dan kuku merupakan faktor penting untuk memutus penularan hepatitis A. Virus Hepatitis A relatif stabil dan dapat bertahan selama beberapa jam pada ujung jari, sela kuku, dan telapak tangan, bahkan sampai dua bulan pada permukaan kering.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…15 Secara umum pada penelitian Sasoka faktor risiko higiene personal terhadap kejadian Hepatitis A menunjukkan nilai OR 5.71, yang berarti bahwa seseorang dengan higiene personalyang buruk memiliki risiko untuk terkena Hepatitis A sebesar 5,71 lebih besar dibandingkan dengan orang yang memiliki hygiene per seor angan yang baik. 16 Menurut Notoatmodjo tingkat kesehatan seseorang ditentukan oleh cara seseorang menentukan perilaku dari pengetahuan yang dia dapat. Perilaku seseorang merupakan respons terhadap suatu hal (stimulus) yang memiliki kaitan dengan sakit dan penyakit, sistim kesehatan, makanan dan juga lingkungannnya.…”
Section: Ucapan Terima Kasihunclassified
“…Kejadian Luar Biasa hepatitis A sebelumnya pernah menjangkit di beberapa institusi pendidikan lainnya di Indonesia, seperti di Universitas Swasta X Bandung (tahun 2011), Sekolah Dasar Negeri Selulung dan Blantih, Kintamani (tahun 2012-2013), dan beberapa institusi pendidikan di Kabupaten Jember pada tahun 2013 (Aryana, Putra, & Karyana, 2014;Sasoka & Setyabakti, 2014;Sunartyasih & Kartikasari, 2013). Kejadian Luar Biasa hepatitis A di institusi pendidikan tersebut paling banyak menyerang pada kelompok siswa atau mahasiswa, yang disebabkan oleh berbagai faktor.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kejadian Luar Biasa hepatitis A di institusi pendidikan tersebut paling banyak menyerang pada kelompok siswa atau mahasiswa, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Sasoka & Setyabakti (2014) menganalisis KLB hepatitis A di institusi pendidikan dengan faktor risiko yang berhubungan yakni higiene perseorangan yang buruk mencakup kurangnya kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun. Sunartyasih & Kartikasari (2013) juga melakukan analisis KLB hepatitis A di sebuah Universitas X dan membuktikan bahwa faktor host dan lingkungan yang buruk dapat memperberat manifestasi klinis hepatitis A. Faktor lainnya seperti kebiasaan makan bersama dalam satu tempat, tukar-menukar alat makan dengan teman, dan tidak mendapatkan imunisasi juga pernah terbukti menjadi faktor risiko dominan terhadap kejadian hepatitis A pada siswa-siswi di Pondok Pesantren X Kabupaten Ciamis (Sumarni & Susanna, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified