The Effectiveness of Betle Leaf (Piper betle L.) Extract as a Bio-pesticide for Controlled of Houseflies (Musca domestica L.)

Abstract

BACKGROUND: The housefly, Musca domestica L., spreads disease by contaminating food. However, chemical insecticides used to combat houseflies can pollute the environment and can harm non-target insects and humans; this demands safer alternatives and pest control options. AIM: This study aims to evaluate the effectiveness of Piper betle L. leaf extract as a bio-pesticide against houseflies. METHODS: This study using a factorial design with six variations in concentration (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, and 25%), four variations in contact time (15, 30, 60, and 120 minutes), and 5-day-old M. domestica adults that were bred from residential areas. RESULTS: The results show that mortality was affected by concentration (p-value < 0.000), contact time (p-value < 0.000), and the interaction between concentration and contact time (p-value = 0.0007). Of the three, concentration had the greatest effect. CONCLUSION: As such, the use of Piper betle L. extract is a suitable, cheap, and environmentally safe method for controlling M. domestica.

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) SEBAGAI BIOLARVASIDA TERHADAP LARVA Culex Sp.

“…Masyarakat di Indonesia cenderung terbiasa menggunakan obat anti nyamuk berbahan kimia yang beredar di pasaran sebagai salah satu cara untuk mengusir dan mencegah berkembangnya nyamuk. Namun, penggunaan bahan kimia dapat menimbulkan efek toksik bagi manusia, lingkungan maupun serangga non target (Pratama & Yushananta, 2021;Yushananta & Ahyanti, 2021;Yushananta, Ahyanti, & Anggraini, 2020). Salah satu cara yang paling aman adalah dengan menggunakan larvasida alami yang berasal dari tanaman yang mempunyai efek racun terhadap serangga (Benelli & Beier, 2017;Senthil-Nathan, 2020), namun tidak menimbulkan efek samping terhadap manusia dan lingkungan (Pratama & Yushananta, 2021;Tennyson, Ravindran, & Arivoli, 2012;Yushananta & Ahyanti, 2021).…”

“…Daun pandan wangi mengandung senyawa antara lain alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid (Indriyani, Rahmayani, & Wulansari, 2019;Mutiasari & Kala'Tiku, 2017;Wardani, Adiputra, & Suardana, 2020). Senyawa alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid dapat memberikan efek kematian pada larva melalui pencernaan dan pernafasan (Chaieb, 2017;Hidayati & Suprihatini, 2020;Indriyani et al, 2019;Kim & Ahn, 2017;Mutiasari & Kala'Tiku, 2017;Pratama & Yushananta, 2021;Wardani et al, 2020;Yushananta & Ahyanti, 2021). Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dan lama waktu kontak, terhadap kematian larva Culex sp.…”

“…Konsentrasi sejalan dengan jumlah kandungan bahan aktif dalam ekstrak yang berperan sebagai biopestisida (Pratama & Yushananta, 2021;Yushananta & Ahyanti, 2021). Semakin tinggi konsentrasi, maka semakin tinggi pula kandungan bahan aktif.…”

“…Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), maka kematian larva juga akan meningkat (Kasma, Ridjal, & M, 2019;Triwahyuni, Husna, Febriani, & Karim, 2021). Hubungan konsentrasi dengan jumlah kematian larva juga diperoleh pada penelitian yang menggunakan ekstrak buah Pare (Momordica charantia) (Syam & Pawenrusi, 2017), ekstrak daun pepaya (C. papaya) (Ningsi, Yuniar, & Fachlevy, 2016), ekstrak daun Maja (Aegle marmelos) (Pratama & Yushananta, 2021;Puspa Sari & Priastini Susilowati, 2019), dan ekstrak daun sirih (Piper betle) (Yushananta & Ahyanti, 2021).…”

“…Paparan senyawa flavonoid, dan saponin yang terdapat pada ekstrak biopestisida mengakibatkan kerusakan toraks dan abdomen larva. Saponin akan menghambat kemampuan makan larva sehingga mengakibatkan kematian (Chaieb, 2017;Hidayati & Suprihatini, 2020;Pratama & Yushananta, 2021;Yushananta & Ahyanti, 2021). Selain itu, saponin dan alkaloid akan mempengaruhi kerja enzim koliesterase larva.…”