2022
DOI: 10.51135/kambotivol2iss2pp134-143
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Teologi Hospitalitas: Sebuah Diskursus Konstruktif Agama Merevitalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan

Abstract: The sense of humanity has been disrupted by issues that have led to conflict and violence in the name of religion. Religious identity is often used as a barrier that sharply distinguishes adherents of one religion from another so that the identity differences put each as "strangers". Christianity strives to reflect and at the same time answer the challenges of the social and humanities crisis through theological discourses, both in academic and pastoral contexts. This article aims to offer a theological constr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 18 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Agama sejatinya mengajarkan nilai-nilai luhur yang dapat membentuk karakter seseorang. 25 Agama memberi pedoman moral bagi pemeluknya, seperti mengenai baik-buruk, benar-salah, adil, jujur, suka menolong, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Internalisasi nilai-nilai moral ini sejak dini penting untuk membentuk karakter mulia generasi Alfa.…”
Section: Peran Agama Dalam Membentuk Karakter Anak Generasi Alfaunclassified
“…Agama sejatinya mengajarkan nilai-nilai luhur yang dapat membentuk karakter seseorang. 25 Agama memberi pedoman moral bagi pemeluknya, seperti mengenai baik-buruk, benar-salah, adil, jujur, suka menolong, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Internalisasi nilai-nilai moral ini sejak dini penting untuk membentuk karakter mulia generasi Alfa.…”
Section: Peran Agama Dalam Membentuk Karakter Anak Generasi Alfaunclassified
“…Dalam realitas kehidupan sosial beberapa waktu lalu, kita diperlihatkan pada fenomena beragama yang ekstrem hingga menciderai nilai-nilai kemanusiaan, di mana kekerasan atas nama agama menjadi begitu masif. Pendidikan agama sejatinya harus dapat menstimulasi nilai-nilai kemanusiaan 16 , karena untuk itulah agama diadakan, yakni mengeliminir kekacauan. Untuk menghindari kerusakan pranata sosial yang lebih besar akibat pola beragama yang ekstrem dan terlalu fanatik, digagaslah pola beragama yang moderat, yang menjunjung tinggi keberagaman.…”
Section: Manajemen Pendidikan Kristianiunclassified
“…Therefore, this mission is very suitable to be implemented by Pentecostal groups in Indonesia, which takes a theological locus on the Pentecost narratives in Acts 2. Ideally, religion is expected to stimulate human values for its adherents (Siahaan, Kause & Siagian 2022). However, in Indonesia today, a nation also known as a religious state, religion is often used as a political tool that exacerbates interreligious conflicts (Nasrudin 2018;Saputro 2018a).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%