Teacher Leadership in Class on The Formation of School Values and Characters of School-Ages

Abstract

Children are human beings that are born in good condition, can be educated and educated. In the process of interacting with the environment, children learn to form identity through the building of values and character through the role of parents and continued in school. In reality there is a problem of learning and social behavior of elementary school children is quite apprehensive that culminate up to the legal problem. Quantitative research methods and data collection techniques through questionnaires was conducted to analyze the linkage of teacher leadership in the classroom and the pattern of guidance approach to the building of values and character of primary schoolage children . The results showed that the formation of values and character positively and significantly influenced by: (1) Leadership of teachers in the classroom. (2) Pattern approach to guidance, (3) Implementation of simultaneous teacher leadership in the classroom and pattern of guidance approach.

Pengaruh Media Pembelajaran Nearpod Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata pelajaran Matematika

“…(Agustina and Susanto 2017;Kurni and Susanto 2018;Reza R;Widarto R 2020;R. Susanto 2020;Ratnawati Susanto 2018, 2022Ratnawati Susanto, Rachmadtullah, and Rachbini 2020;Agustina 2019, 2020;Ratnawati Susanto, Syofyan, and Rachmadtullah 2019) Motivasi belajar terbentuk karena adanya peran guru sangat penting karena itu perlunya guru memiliki kompetensi pedagodik yaitu menguasai peserta didik, menguasai teori belajar dan pembelajaran yang mendidik, pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidi, komunikasi dengan peserta didik, penilaian dan evaluasi (Ratnawati Susanto and Rozali 2020).…”

Analisis kompetensi dan peran coach akademik terhadap kemampuan guru dalam menerapkan strategi pengembangan kompetensi pedagogik

“…Enam kecirian sebagai faktor kunci keberhasilan guru dalam transformasi pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru dalam: (1) menentukan kejelasan tujuan sebagai fokus bersama dengan peserta didik, (2) kemampuan mengkondisikan pembelajaran kolaboratif, (3) membangun budaya saling percaya sebagai sebuah potensi budaya sosial, (4) kepemimpinan guru sebagai subjek belajar sepanjang hayat, (5) penelitian berbasis tindakan kelas, dan (6) keterkaitan hubungan individu sebagai subjek pembelajar dengan organisasi dan kemampuan strategi pengembangan kompetensi. (Kaser and Halbert 2014;Kumala, Levin, and Schrum 2019;Kurni and Susanto 2018;Lilia Senja Ilyandani 2019;Rahayu and Susanto 2018;Setyono, Muslim, and Pujiastuti 2021;Susanto 2017Susanto, Syofyan, and Rachmadtullah 2019;Tjahjono, Susanto, and Yulhendri 2020).…”

Peningkatan Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Melalui Pemberdayaan Kompetensi Sosial dan Kepribadian Guru

“…Guru dengan pengalaman mengajar diatas 15 tahun, dalam beberapa aspek kompetensi sosial dan kepribadian, dalam penerapannya juga masih dikategorikan cukup, hal ini kemungkinan disebabkan karena kurangnya penyegaran dari kompetensi guru yang dilakukan, sehingga kebiasaan yang harus dijadikan contoh oleh siswa, terkadang bisa kandas karena kesibukan atau hal lain. Hal ini juga didukung oleh penelitian (Susanto et al, 2020), bahwa harus menjadi perhatian kita semua, agar kompetensi guru harus dilatih secara terus menerus baik dalam sekolah sendiri ataupun mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh suku dinas terkait secara berkala. Kemudian dilakukan pengukuran agar dapat diketahi perkembangan dan rencana perbaikan yang harus dilakukan pada kesempatan berikutnya.…”

“…Hal ini dikuatkan oleh penelitian (Supadi et al, 2020), bahwa perlu dilakukan pengukuran dan pemantauan dalam kompetensi guru agar kualitas pengajaran tetap terjaga dengan memberikan pelatihan ataupun pembiasaan. Kemudian dari penelitan (Oviyanti, 2017 ;Susanto et al, 2020) yang megupas tentang hubungan interpersonal yang mengarah kepada kompetensi sosial da kepribadian yang sering terabaikan karena tuntutan kompetensi professional dan pedagogik. Dimana dalam artikelnya juga diungkapkan bahwa kecerdasan interpersonal berupa sikap empati, kesadaran diri, pro sosial, kemampuan berkomunikasi dan beradaptasi sangat dioerlukan dalam menjalankan tugas luhurnya sebagai seorang guru.…”