Kegiatan pra-laboratorium belum difungsikan dengan baik pada pelaksanaan praktikum di perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan mahasiswa terlihat tidak siap dalam melakukan penyelidikan yang berdampak pada rendahnya kemampuan menulis laporan praktikum. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh implementasi metode presentasi pada tahap pra-laboratorium terhadap skor laporan praktikum dan sikap terhadap kimia. Desain penelitian yang digunakan adalah posttest control group design yang terdiri atas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jumlah total responden yang terlibat sebanyak 67 mahasiswa dimana sebanyak 33 mahasiswa berada di kelas kontrol dan 34 mahasiswa di kelas eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah rubrik penilaian laporan praktikum dan kuesioner sikap mahasiswa terhadap kimia. Komponen laporan praktikum yang diukur adalah abstrak, sumber informasi, organisasi, relevansi, konten, dan presentasi. Kategori sikap terhadap kimia yang digunakan adalah sikap terhadap materi kimia, sikap terhadap praktikum kimia, kepercayaan terhadap belajar kimia, dan kecenderungan sikap untuk belajar kimia. Pengaruh implementasi metode presentasi pada tahap pra-laboratorium terhadap skor laporan praktikum dan skor sikap terhadap kimia dianalisis menggunakan MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode presentasi pada tahap pra-laboratorium memberikan pengaruh yang positif terhadap skor laporan praktikum dan sikap terhadap kimia. Semua komponen laporan dan kategori sikap pada kelas eksperimen memberikan skor yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena implementasi metode presentasi pada tahap pra-laboratorium mampu meningkatkan motivasi dan kesiapan mahasiswa dalam melakukan penyelidikan.