2016
DOI: 10.35799/dc.5.2.2016.13843
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Taksiran Distribusi Aggregate Loss Asuransi Mobil Menggunakan Fast Fourier Transform (FFT) dalam Menentukan Premi Murni

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan taksiran distribusi aggregate loss. Dalam hal ini, aggregate loss merupakan total kerugian dalam periode satu tahun yang dialami oleh pemegang polis yang ditanggung suatu perusahaan asuransi. Dalam tesis ini, ditentukan taksiran premi murni dan simpangan baku aggregate loss berdasarkan hasil taksiran fungsi peluang aggregate loss yang diperoleh. Model distribusi aggregate loss yang digunakan adalah distribusi compound frekuensi klaim dan besar klaim. Untuk data yang di… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2017
2017
2019
2019

Publication Types

Select...
2

Relationship

2
0

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya [5], [6], dan [7] penelitian ini akan ditentukan premi murni berdasarkan data klaim dengan memodelkan banyaknya klaim dan besarnya klaim pada asuransi mobil perusahaan X.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya [5], [6], dan [7] penelitian ini akan ditentukan premi murni berdasarkan data klaim dengan memodelkan banyaknya klaim dan besarnya klaim pada asuransi mobil perusahaan X.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pencarian solusi dari sistem persamaan linear ini menggunakan penerapan matriks, pada sistem aljabar linear ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mencari solusi sistem persamaan linear salah satunya adalah dengan menggunakan metode Invers Matriks [9] Jika adalah matriks ukuran n x n dan jika ada matriks ukuran n x n sedemikian rupa sehingga = = , dimana I adalah matriks identitas ukuran n x n, maka matriks A disebut non singular atau invertible dan matriks A merupakan invers dari B atau B merupakan invers dari A. Jika matriks A tidak mempunyai invers, maka A disebut matriks singular atau non invertible [10]. 11…”
Section: Sistem Persamaan Linierunclassified