Sumber Daya Manusia Dalam Pelayanan Gawat Darurat Bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Lampung Selatan

Abstract

<p>Kecelakaan merupakan penyebab kematian kelima di dunia dan kedua di Indonesia. Hasil survei awal pelayanan gawat darurat di sepanjang jalan trans sumatera di Kabupeten Lampung Selatan sebagian besar belum memenuhi standar. Rancangan penelitian adalah penelitain deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek yang dijadikan informan adalah petugas kesehatan, petugas nonkesehatan dan pimpinan puskesmas di daerah rawan kecelakaan Kabupaten Lampung Selatan. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Selanjutnya data dianalisis melalui tiga tahapan meliputi <em>data reduction</em>, <em>data display</em>, dan <em>conclusion or verification</em>. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa jumlah dan kualifikasi pendidikan petugas kesehatan sebagian besar sudah sesuai dengan standar. Sedangkan dari segi kompetensi dalam melakukan pertolongan kegawatdaruratan sebagian masih kurang, dimana masih banyak petugas kesehatan di puskesmas belum mendapatkan pelatihan dasar kegawatdaruratan seperti BTCLS. Hasi penelitian di atas merekomendasikan untuk dilakukan evaluasi terhadap kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan korban trauma khususnya kecelakaan lalu lintas secara berkala sekurang-kurangnya setiap 2 tahun. Selain itu perlunya update pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan melalui pelatihan.</p>

Evaluasi Pelaksanaan Safe Community Penanganan Kegawatdaruratan Sehari-hari di Kota Semarang

“…Penelitian lain yang sejalan dengan kajian tersebut adalah hasil penelitian mengenai pengetahuan tim rekasi cepat di kabupaten Jawa Barat yang masih rendah dalam memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menimbulkan kecacatan maupun kematian terhadap korban tersebut (Wiliastuti et al, 2018). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian tentang sumber daya manusia di Kabupaten Lampung Selatan yang menyebutkan bahwa jumlah dan kualifikasi pendidikan petugas kesehatan pelayanan gawat darurat bagi korban kecelakaan lalu lintas sudah sesuai dengan standar, walaupun masih perlu dilakukan evaluasi kompetensi petugas tersebut (ori Rihiantoro, Ririn Sri Handayani, 2020).…”