2017
DOI: 10.21274/epis.2017.12.1.201-230
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Negosiasi Kultural Yang Mendamaikan Antaretnik Dan Agama Di Kota Tanjungpinang

Abstract: AbstrakIndonesia

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Sangat wajar ada yang berpendapat dengan kasus persekusi yang dialami dokter LF sebagai bentuk kontestasi ketidakberdayaan lokalitas dalam menyelesaikan masalah lokalitas dan sekaligus sebagai bentuk daripada perubahan dinamika keberagamaan lokalitas Minangkabau di Sumatera Barat yang dibingkai oleh adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, persaudaraan harus dibangun dengan bingkai-bungkai keharmonisan bersama, sehingga tepat mufakat itu menjadi jalan penyelesaian ketimbang persekusi yang memblunder yang menyebabkan konflik dan perpecahan (Hanani, 2017).…”
Section: DIunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Sangat wajar ada yang berpendapat dengan kasus persekusi yang dialami dokter LF sebagai bentuk kontestasi ketidakberdayaan lokalitas dalam menyelesaikan masalah lokalitas dan sekaligus sebagai bentuk daripada perubahan dinamika keberagamaan lokalitas Minangkabau di Sumatera Barat yang dibingkai oleh adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, persaudaraan harus dibangun dengan bingkai-bungkai keharmonisan bersama, sehingga tepat mufakat itu menjadi jalan penyelesaian ketimbang persekusi yang memblunder yang menyebabkan konflik dan perpecahan (Hanani, 2017).…”
Section: DIunclassified
“…Setidaknya hal ini telah dibuktikan oleh tokoh Minangkabau yang dikenang dalam sejarah, seperti terlihat dalam sikap Hamka (1908-1981), Agus Salim (1884-1954), Hatta (1902-1980, Syahrir (1909Syahrir ( -1966, Tan Malaka (1897-1949) dan seterusnya. Di samping itu, itu juga dibuktikan dengan berkembangnya media massa atau surat kabar yang mendukung masyarakat Minangkabau itu untuk berbeda pendapat, sehingga antara tahun 1900-1945 di Sumatera Barat sebagai basis lokus Minangkabau terbit sebanyak 2009 Surat Kabar dengan berbagai haluan dan ideologi (Hanani, 2017).…”
Section: DIunclassified
See 3 more Smart Citations