2012
DOI: 10.9744/jmp.4.1.28-38
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Eksploratif Tingkat Kesadaran Penghuni Gedung Bertingkat Terhadap Bahaya Kebakaran: Studi Kasus Di Universitas Kristen Petra Surabaya

Abstract: Abstrak: Bahaya kebakaran merupakan ancaman yang serius bagi penghuni gedung bertingkat. Resiko tersebut akan bertambah ketika penghuni maupun pengelola gedung kurang memiliki kesadaran tentang isu ini. Kesadaran yang baik dari para penghuni akan berguna untuk menghindari kepanikan ketika bahaya kebakaran terjadi. Kepanikan merupakan penyebab orang kolaps dan proses evakuasi sulit dilakukan. Kesadaran tentang bahaya kebakaran yang baik akan berpengaruh kepada sikap individu dan seterusnya akan berpengaruh kepa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2015
2015
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Kebakaran yang terjadi pada gedung bertingkat lebih sulit dan berisiko tinggi dengan angka kematian 50 -80 %. Hal ini disebabkan karena asap yang disebabkan dari kebakaran dengan kecepatan asap pada kebakaran berkisar 1,0 -1,4 m/detik, dimana diketahui korban tewas pada umumnya menghirup asap hasil kebakaran ketika mencari jalan keluar lokasi kebakaran (Setyawan & Kartika, 2008). Kebakaran bisa bermula dari kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran yang dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, dan kurangnya pemahaman tentang penanggulangan kebakaran dan kurangnya sistem proteksi kebakaran yang tersedia pada bangunan gedung khususnya fasilitas umum (Heri Zulfiar & Gunawan, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebakaran yang terjadi pada gedung bertingkat lebih sulit dan berisiko tinggi dengan angka kematian 50 -80 %. Hal ini disebabkan karena asap yang disebabkan dari kebakaran dengan kecepatan asap pada kebakaran berkisar 1,0 -1,4 m/detik, dimana diketahui korban tewas pada umumnya menghirup asap hasil kebakaran ketika mencari jalan keluar lokasi kebakaran (Setyawan & Kartika, 2008). Kebakaran bisa bermula dari kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran yang dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, dan kurangnya pemahaman tentang penanggulangan kebakaran dan kurangnya sistem proteksi kebakaran yang tersedia pada bangunan gedung khususnya fasilitas umum (Heri Zulfiar & Gunawan, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In the perception phase, there are several influential factors related to the occupant-based pre-event, occupant-based event and cue-based (Kuligowski, 2009). The explorative study in an academic environment in Indonesia shows that the risk level is increased if the student awareness is decreased in a fire case emergency (Setyawan and Kartika, 2008). The understanding of students' awareness affects their behavior, the common typical behaviors during evacuation such as following, helping and finding dependent (Cao et al , 2018).…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…Dari rata-rata 350.000 kali bencana kebakaran di daerah perumahan dan perkantoran yang terjadi dalam setahun, 15.300 kali merupakan kejadian kebakaran di gedung-gedung bertingkat di seluruh Amerika Serikat dengan rata-rata 60 meninggal, 930 luka-luka dan 52 juta dollar kerugian hangus terbakar akibat bencana kebakaran di gedunggedung bertingkat tersebut (Setyawan, 2008).…”
Section: Keadaan Darurat Menurut Federal Emergency Managementunclassified
“…Meskipun tidak ada korban jiwa tetapi kejadian kebakaran tersebut telah mengganggu operasionalisasi kampus (Setyawan, 2008).…”
Section: Keadaan Darurat Menurut Federal Emergency Managementunclassified