2017
DOI: 10.1088/1742-6596/895/1/012041
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Student Analogy Reasons When Solving Area Concepts in Pyramids and Prisms

Abstract: Abstract. The purpose of this study is to describe the reasoning of students' analogies in solving the broad concept problem in pyramids and prisms. This research method using descriptive qualitative. Data collection uses analogous reasoning tests and interviews. After that tested to 32 students of Junior High School. Based on the results of the analysis can be concluded that (1) 16% of students solve the problem of source and target problem correctly. (2) 29% of students correctly solve source problems and ta… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 7 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Ilustrasi Translasi antara Kemampuan Representasi Matematika dalam Pemecahan Masalah Menurut Tripathi (2009) pemecahan masalah adalah alat dalam perkembangan kognitif yang menekankan pada metakognitif, berpikir kritis, dan mempraktekkan matematika sebagai aspek kritis dalam berpikir matematis. Pemecahan masalah pada umumnya mempunyai tahapan atau langkah-langkah, misalnya menurut Polya ada 4 langkah sebagai berikut: (1) mengerti masalah yang dihadapi, (2) menyusun langkah untuk mengurai masalah, (3) melakukan langkah yang telah disusun, dan (4) dilihat kembali hasil penguraian masalah (A Mashuri, 2017). Sementara itu, langkahlangkah pemecahan masalah lain yaitu menggunakan langkah-langkah Rusbult yang mempunyai 4 tahapan, sebagai berikut: (1) mengenali, (2) perencanaan, (3) aksi, dan (4) melihat kembali (dalam Nfon, 2013).…”
unclassified
“…Ilustrasi Translasi antara Kemampuan Representasi Matematika dalam Pemecahan Masalah Menurut Tripathi (2009) pemecahan masalah adalah alat dalam perkembangan kognitif yang menekankan pada metakognitif, berpikir kritis, dan mempraktekkan matematika sebagai aspek kritis dalam berpikir matematis. Pemecahan masalah pada umumnya mempunyai tahapan atau langkah-langkah, misalnya menurut Polya ada 4 langkah sebagai berikut: (1) mengerti masalah yang dihadapi, (2) menyusun langkah untuk mengurai masalah, (3) melakukan langkah yang telah disusun, dan (4) dilihat kembali hasil penguraian masalah (A Mashuri, 2017). Sementara itu, langkahlangkah pemecahan masalah lain yaitu menggunakan langkah-langkah Rusbult yang mempunyai 4 tahapan, sebagai berikut: (1) mengenali, (2) perencanaan, (3) aksi, dan (4) melihat kembali (dalam Nfon, 2013).…”
unclassified