2020
DOI: 10.24269/jpk.v5.n2.2020.pp34-43
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Penguatan Nasionalisme Perbatasan Indonesia

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penguatan nasionalisme yang dilakukan oleh guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penguatan nilai nasionalisme generasi muda di daerah perbatasan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah para guru PPKn yang mengikuti program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal di wilayah Indonesia. Pengumpulan data me… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
(5 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Permasalahan nasionalisme di perbatasan muncul karena terdapat temuan bahwa banyak aktivitas di wilayah tersebut yang sangat bergantung kepada negara Malaysia serta lemahnya peran pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesadaran nasional dan ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap negara Malaysia (Elyta et al, 2018). Disebutkan oleh (Murdiono et al, 2020) bahwa salah satu faktor penghambat penguatan nasionalisme di perbatasan adalah kurangnya akses informasi belajar mengenai nasionalime dan letak geografis wilayah. Hasil studi lainnya yang dapat dijadikan pertimbangan adalah adanya kesamaan kultur Melayu antara wilayah perbatasan dengan Malaysia sehingga masyarakatnya mengaku mencintai indonesia namun secara bersamaan juga beririsan dengan pertalian kultur melayu yang sifatnya lintas negara, nasionalisme yang "terbelah" ini disebabkan oleh pertalian dan kedekatan bersama di bawah payung Melayu yang mampu mengalahkan kekuatan ideologi, dan teritori yang memisahkan masyarakat perbatasan baik di Indonesia, Malaysia, maupun Singapura (Dedees, 2016).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Permasalahan nasionalisme di perbatasan muncul karena terdapat temuan bahwa banyak aktivitas di wilayah tersebut yang sangat bergantung kepada negara Malaysia serta lemahnya peran pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesadaran nasional dan ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap negara Malaysia (Elyta et al, 2018). Disebutkan oleh (Murdiono et al, 2020) bahwa salah satu faktor penghambat penguatan nasionalisme di perbatasan adalah kurangnya akses informasi belajar mengenai nasionalime dan letak geografis wilayah. Hasil studi lainnya yang dapat dijadikan pertimbangan adalah adanya kesamaan kultur Melayu antara wilayah perbatasan dengan Malaysia sehingga masyarakatnya mengaku mencintai indonesia namun secara bersamaan juga beririsan dengan pertalian kultur melayu yang sifatnya lintas negara, nasionalisme yang "terbelah" ini disebabkan oleh pertalian dan kedekatan bersama di bawah payung Melayu yang mampu mengalahkan kekuatan ideologi, dan teritori yang memisahkan masyarakat perbatasan baik di Indonesia, Malaysia, maupun Singapura (Dedees, 2016).…”
Section: A Pendahuluanunclassified