2017
DOI: 10.22435/bpk.v45i2.6042.81-88
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebagai Hambatan Pencarian Pengobatan: Studi Kasus pada Pecandu Narkoba Suntik di Jakarta

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

3
17
0
18

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 29 publications
(38 citation statements)
references
References 0 publications
3
17
0
18
Order By: Relevance
“…(Herani et al, 2012). (Ardani & Sri Handayani, RN, 2017). Sebagian besar responden berdasarkan tingkat pekerjaan mempunyai dimensi konsep diri yang tinggi yaitu bekerja sebagai petani.…”
Section: Karakteristikunclassified
“…(Herani et al, 2012). (Ardani & Sri Handayani, RN, 2017). Sebagian besar responden berdasarkan tingkat pekerjaan mempunyai dimensi konsep diri yang tinggi yaitu bekerja sebagai petani.…”
Section: Karakteristikunclassified
“…Stigma dari luar pada ODHA penguna narkoba suntik (penasun) diterima dalam bentuk diskriminasi, intimidasi, serta pembiaran. ODHA penasun yang terstigma kemungkinan membatasi diri untuk mencari bantuan, menunda pengobatan atau bahkan mengakhiri pengobatan penyakit HIV maupun untuk mengatasi adiksi akibat narkoba suntik (Ardani & Handayani, 2017). Menurut Mahajan et al (2008), stigma yang dirasakan berkaitan dengan empat komponen yang mencakup: 1) individu membedakan dan memberi label perbedaan pada manusia, 2) kepercayaan budaya yang dominan yang menghubungkan orang berlabel dengan karakteristik yang tidak diinginkan (atau stereotip negatif), 3) orang berlabel ditempatkan dalam kategori yang berbeda untuk mencapai beberapa derajat pemisahan "kita" dari "mereka", dan 4) orang berlabel mengalami status kehilangan dan diskriminasi yang menghasilkan hasil yang tidak setara.…”
Section: Stigmaunclassified
“…Hingga saat ini sikap dan pandangan masyarakat terhadap ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV dan AIDS sangat buruk sehingga melahirkan permasalahan serta tindakan yang melukai fisik maupun mental bagi orang yang hidup dengan HIV dan AIDS bahkan keluarga dan orang-orang terdekatnya, seperti dalam penelitian (Shaluhiyah, Musthofa, & Widjanarko, 2015) mengutarakan stigma masyarakat terhadap ODHA, lalu pada penelitian Irfan tentang hambatan pencarian obat bagi ODHA (Ardani & Handayani, 2017), juga penelitian mengenai diskriminasi penanganan kesehatan pada ODHA di Pekanbaru (Maharani, 2014), maka itu sangat perlu dukungan orang lain bagi ODHA yang memang sangat perlu dukungan bagi mereka (Siboro, 2013 Komunikasi, hlm. 85-98 ISSN: 1979-2522, ISSN:2549-0168 (online) MK (Kelompok Dukungan Sebaya) juga dapat menyampaikan perasaan peduli, sayang, simpati, prihatin, maupun empatinya kepada pasien HIV/AIDS lewat kata-kata maupun melalui perilaku non verbal.…”
Section: Stigmaunclassified