2014
DOI: 10.25311/jkk.vol2.iss5.79
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Stigma dan Diskriminasi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) pada Pelayanan Kesehatan di Kota Pekanbaru Tahun 2014

Abstract: Stigma dan diskriminasi masih sering terjadi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Wawancara yang dilakukan kepada beberapa orang yang bergerak di lembaga penggagas ODHA di kota Pekanbaru ( sebagian dari mereka adalah ODHA) mengatakan bahwa mereka pernah mengalami adanya stigma dan diskriminasi. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya informasi tentang stigma dan diskrimiasi terhadap ODHA pada palayanan kesehatan di Kota Pekanbaru tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2018
2018
2020
2020

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…It is proven by the fact that even the medical agencies, an actor that should be protecting them, were also the ones discriminating them even though legally medical agencies should treat every patient fairly, such as what happened in Pekanbaru (Maharani 2014).…”
Section: Research Results and Discussion Status Quo And Challenges For Ensuring Rights Of Clwh In Indonesiamentioning
confidence: 99%
See 2 more Smart Citations
“…It is proven by the fact that even the medical agencies, an actor that should be protecting them, were also the ones discriminating them even though legally medical agencies should treat every patient fairly, such as what happened in Pekanbaru (Maharani 2014).…”
Section: Research Results and Discussion Status Quo And Challenges For Ensuring Rights Of Clwh In Indonesiamentioning
confidence: 99%
“…Also if in some cases HIV-infected adults came from a financially sufficient family that could afford a VIP class medical treatment, they were still discriminately treated compared to other non-HIV infected patients. Such cases happened in Pekanbaru where HIVinfected adults were stigmatized as a dangerous patient that required excessive protection to interact with, such as wearing three layers of medical gloves, imposing more expensive bill and giving several treatments without the prior consent of the HIV-infected patients (Maharani 2014). That includes a less active medical treatment, even to the patients with an ailment such as a toothache (Maharani 2014).…”
Section: Research Results and Discussion Status Quo And Challenges For Ensuring Rights Of Clwh In Indonesiamentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Penuturan lainnya diungkapkan oleh ODHA yang berkunjung ke dokter gigi. Berikut penuturannya: "Waktu saya pergi ke dokter gigi, jadi pas saya duduk di kursi pelayanannya,, ibuk itu kan pegang status RM saya,, tanpa sengaja dia liat kode nomornya saya,, langsung berubah ekspresinya terkejut melihat kode itu, (saya liat sendiri ekspresinya berubah), dokter itu tiba-tiba menoleh ke kamar belakang bilang ke perawatnya, "heeehh kok nggak bilang itu pasien HIV (dengan suara agak berisik), kemudian dokter itu balik lagi ,, dia pake sarung tangan , masker, ARTIKEL PENYEGAR kacamata, disuruhnya saya membuka mulut.. kemudian dilihatnya.., Oh ini nggak pa pa.. (padahal waktu itu gigi saya berlubang,, jadi niat mau dicabut biar ga sakit lagi),, tapi nadanya ketus seperti mau marah-marah,, padahal awalnya ramah aja, bilang gini "lihat giginya,, hhmmm nggak pa pa ini,,, Tapi kan buk saya dirujuk tadi disini suruh cabut buk,"siapa bilang,"Nggak pa pa kok", Kan saya yang dokter gigi, bukan mereka… yaa sudah sana keluar" 5 .…”
unclassified
“…Jenazah penderita HIV/AIDS ketika dimakamkan juga dibungkus plastik dan dimasukkan ke dalam peti. Semua peralatan bekas pasien HIV/AIDS dibakar dan masyarakat mengucilkan keluarga mereka (R. Maharani, 2014, Sarikusuma, 2012. Stigma negatif masyarakat muncul karena pengetahuan yang rendah, persepsi negatif, dan tidak pernah berinteraksi dengan ODHA serta kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS.…”
unclassified