2019
DOI: 10.21082/psp.v17n2.2018.101-116
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

STATUS KLON-KLON KARET SERI IRR HASIL KEGIATAN PEMULIAAN INDONESIA DAN ADOPSINYA DI PERKEBUNAN KARET INDONESIA The Status of IRR Series Rubber Clones from Indonesia Breeding Activity and Its Adoption in Indonesia Rubber Plantation

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 9 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Karet dengan klon IRR 118 (Indonesian Research Rubber) berasal dari klon LCB (Landbouw Caoutchuc Bedrijf) 1320 x klon FX 2784 dan merupakan salah satu jenis klon anjuran untuk ditanam di daerah Lampung. Klon ini memiliki kelebihan yaitu dapat tumbuh serta berkembang di kondisi agroklimat kering dan tahan terhadap penyakit tanaman seperti gugur daun jika dibandingkan jenis klon jenis lain (Darojat and Sayurandi, 2018) Lateks dikenal dengan getah putih kental yang dihasilkan dari penyadapan pohon karet (Farida, dkk., 2015). Komposisi lateks segar terdiri dari karet sebesar 25-40%, protein 1-1,5%, karbohidrat 1-2%, lipid 1-1,5%, senyawa anorganik 0,1-1,5%, dan air 60-70% (Purbaya, dkk., 2011).…”
unclassified
“…Karet dengan klon IRR 118 (Indonesian Research Rubber) berasal dari klon LCB (Landbouw Caoutchuc Bedrijf) 1320 x klon FX 2784 dan merupakan salah satu jenis klon anjuran untuk ditanam di daerah Lampung. Klon ini memiliki kelebihan yaitu dapat tumbuh serta berkembang di kondisi agroklimat kering dan tahan terhadap penyakit tanaman seperti gugur daun jika dibandingkan jenis klon jenis lain (Darojat and Sayurandi, 2018) Lateks dikenal dengan getah putih kental yang dihasilkan dari penyadapan pohon karet (Farida, dkk., 2015). Komposisi lateks segar terdiri dari karet sebesar 25-40%, protein 1-1,5%, karbohidrat 1-2%, lipid 1-1,5%, senyawa anorganik 0,1-1,5%, dan air 60-70% (Purbaya, dkk., 2011).…”
unclassified