<p>Ribuan aksesi plasma nutfah karet IRRDB 1981 (PN’81) merupakan material genetik tanaman karet yang diperoleh dari habitat aslinya di hutan hujan tropis Brasil yang dikoleksi oleh International Rubber Research and Development Board pada tahun 1981. Material genetik yang ditanam di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih ini dimanfaatkan dalam program perakitan klon unggul tanaman karet. Pelestarian PN’81 dalam bentuk kebun koleksi ex situ sudah tidak lagi relevan karena cara ini membutuhkan areal yang luas (58,5 ha), biaya pemeliharaan besar, dan rentan terhadap gangguan faktor alam maupun manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan koleksi PN’81 dalam bentuk kebun entres sehingga koleksi tersebut tidak rusak dan hilang. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan seluruh anggota populasi sebagai sampel. Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap jumlah tegakan yang tersisa, jumlah mata entres, keberhasilan okulasi, dan pertumbuhan mata okulasi. Hasil reinventarisasi menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah aksesi yang sangat tinggi, yaitu sebesar 8.322 aksesi selama periode 1990–2018. Penurunan disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah usia tanaman, gangguan hewan dan manusia, serangan penyakit, kebakaran, dan serangan angin. Sebagian besar aksesi PN’81 menghasilkan sedikit cabang autotrof muda dan persentase keberhasilan okulasi rendah. Hasil pengamatan pertumbuhan tunas okulasi bulan kesembilan menunjukkan nilai koefisien keragaman yang cukup besar dan sebanyak 33% tanaman mengalami gangguan pertumbuhan di lapangan (kebun entres). Upaya pelestarian plasma nutfah PN’ 81 dalam bentuk kebun entres hanya dapat menyelamatkan 12,5% aksesi dari total koleksi plasma nutfah PN’81.</p>
AbstrakBeberapa tantangan dalam kegiatan perakitan klon unggul baru tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) melalui metode p e r s i l a n g a n b u a t a n ( k o nve n s i o n a l ) diantaranya adalah membutuhkan waktu yang lama, sifat heterozigositas yang tinggi dan tingkat keberhasilan yang belum optimal. Bioteknologi diharapkan dapat menjadi metode pendukung dalam menjawab t a n t a n g a n y a n g t e r j a d i t e r s e b u t . Perkembangan teknik in vitro dan rekayasa genetika telah memberikan terobosan baru dalam perbanyakan dan perbaikan genetik tanaman karet. Pemanfaatan bioteknologi telah berdampak pada proses perbaikan g e n e t i k t a n a m a n k a r e t d a l a m h a l produktivitas, kesehatan tanaman, dan peningkatan toleransi terhadap cekaman. Selain itu penggunaan marka molekuler sangat bermanfaat untuk percepatan seleksi dalam kegiatan pemuliaan tanaman karet. Teknik tersebut juga berguna dalam identifikasi klon dan tetua, analisis keanekaragaman genetik, pengawasan hasil persilangan buatan, penciri klon dan biologi reproduksi. Tulisan ini menjabarkan tentang pendekatan bioteknologi untuk meningkatkan potensi genetik tanaman karet.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.