Status Gizi, Aktivitas Fisik dan Asupan Serat Berhubungan dengan Kadar Gula Darah Puasa Penderita DM Tipe 2

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship among nutritional status, activity physical and intake fiber with levels sugar blood fasting on type 2 DM patients in Puskesmas Pasar Ikan of Bengkulu city. Cross-sectional design is used in this research . The subject in research is 33 respondents who have diagnosed DM type 2 by health providers that fulfills criteria inclusion. Collecting data was done by using anthropometrical measurements, interviews structured with PAL, SQ-FFQ. Blood sample was taken by using electro based biosensor system and Easy Touch tool. The statistic analysis was done by Correlation test. This research showed that there was no relationship between blood glucose level in fasting with nutritional status (p = 0.748) . There was a relationship activity physical with GDP (p = 0.029) with negative patterned r = -0.379. There was relationship between fiber intake with GDP (p = 0.039) with negative patterned r = -0.362. There was a significant relationship between physical activity, fiber intake with the fasting blood sugar levels on patients with DM type 2

Untitled

“…Assessment kelayakan terhadap 74 jurnal, jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi sejumlah 64 jurnal dilakukan eksklusi, sehingga didapatkan 10 jurnal yang dilakukan review. (Audina et al, 2018). Menurut (Listiana et al, 2015) aktivitas fisik ringan lainnya yaitu mengerjakan pekerjaan rumah dengan bantuan alat dan teknologi, menggunakan jasa tenaga pekerja rumah tangga, melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri dan melakukan pekerjaan rumah tangga yang dibantu oleh lain seperti anak.…”

“…Semakin rendah aktivitas fisik maka semakin tinggi kadar gula darah responden. Orang yangaktivitas fisik berat sehari-harinya akan memiliki risiko lebih rendah untuk menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 daripada dengan orang yang aktifitas fisik ringan dalam sehari-harinya (Audina et al, 2018).…”

“…Dalam program aktivitas fisik 12 bulan dilakukan dua kali/minggu, setiap latihan berlangsung 60 menit dan ditambah dengan latihan mandiri sehingga total waktu latihan per minggu minimal 150 menit/minggu (Halvari et al, 2017). Menurut (Chiang et al, 2019) melakukan olahraga intensitas sedang selama 12 minggu dan di pagi hari dapat menghasilkan penurunan glukosa darah dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan olahraga siang atau malam pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 tanpa mengubah rejimen pengobatan (Audina et al, 2018).…”

“…Saat aktivitas fisik, otot menggunakan glukosa yang disimpannya sehingga glukosa yang tersimpan akan berkurang. Pada saat itu untuk mengisi kekurangan tersebut otot mengambil glukosa di dalam darah sehingga glukosa di dalam darah menurun yang mana hal tersebut dapat meningkatkan kontrol gula darah (Audina et al, 2018).…”

ASUPAN ENERGI BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA PASIEN LANSIA RAWAT JALAN RSUD Dr. SAIFUL ANWAR (ENERGY INTAKE IS RELATED TO DIABETES MELLITUS IN ELDERLY OUTPATIENTS AT RSUD Dr. SAIFUL ANWAR)

“…Hal ini disebabkan oleh banyaknya proporsi responden non DM yang overweight dan obesitas, yaitu sebesar 64%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian pada Lansia di Puskesmas Pasar Ikan Bengkulu yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian DM [28]. Penelitian lain pada lansia di Provinsi Kalimantan Barat juga menunjukkan tidak adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian DM [29].…”