2015
DOI: 10.22435/mpk.v25i4.4592.249-256
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Spesies Mikrofilaria Pada Penderita Kronis Filariasis Secara Mikroskopis dan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
2
0
7

Year Published

2017
2017
2021
2021

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
7
Order By: Relevance
“…Pemeriksaan PCR diawali dengan melakukan ekstraksi DNA menggunakan kit Genomic DNA mini kit (Genetika) yang dilanjutkan dengan amplifikasi dan elektroforesis (PCR konvensional). 17…”
Section: Pemeriksaan Pcrunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pemeriksaan PCR diawali dengan melakukan ekstraksi DNA menggunakan kit Genomic DNA mini kit (Genetika) yang dilanjutkan dengan amplifikasi dan elektroforesis (PCR konvensional). 17…”
Section: Pemeriksaan Pcrunclassified
“…27,28 Penelitian lain yang dilakukan oleh Santoso di Kelurahan Nibung Tanjung Jabung Timur didapatkan hasil Mf rate < 1% menggunakan metode PCR setelah POPM tahap kedua. 17 Sebelum dilakukan POPM tahap kedua angka Mf rate cukup tinggi yaitu 2,08%. Penurunan Mf rate tersebut dikarenakan adanya monitoring dan kegiatan POPM filariasis dilakukan serempak di seluruh kabupaten terbukti dapat menurunkan endemisitas filariasis.…”
Section: Gambaran Sumber Informasi Popmunclassified
“…7 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Bilas, Kabupaten Tabalong, adanya penderita positif yang tidak meminum obat POPM dapat menularkan filariasis ke orang sehat lainnya. 2 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di desa sentinel Kabupaten Tanah Bumbu, pada 9 Berdasarkan hasil penelitian di Desa Satiung ditemukan 2 orang positif mikrofilaria di dalam darahnya setelah pengobatan massal yang dilakukan selama 4 tahun berturut-turut dengan angka mikrofilaria rate sebesar 0,63%. Walaupun angka microfilaria rate < 1% dan persentase responden yang meminum obat cukup tinggi, namun masih terdapat 13,84% responden yang tidak meminum obat pencegah massal yang dibagikan dan sebanyak 31,08% meminum obat tersebut tidak rutin setiap tahun, dengan kata lain responden tersebut tidak patuh meminum obat POPM.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…To achieve filariasis elimination in Indonesia, one of the programs through the provision of medical treatment for the prevention of filariasis (MDP filariasis) in the epidemic regions to break the link (Erlan, 2014). Mass Drug Prevention (MDP) filariasis program is a DEC medicine application combined with albendazol every year once respectively for 5 years (Yanuarni, 2015) (Santoso and Suryaningtyas, 2015).…”
mentioning
confidence: 99%