Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches

Djamba, Yanyi K.; Neuman, W. Lawrence

doi:10.2307/3211488

Cited by 1,496 publications

(1,617 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

1,322

Contrasting

Unclassified

289

Order By: Relevance

“…We elicited the experienced consequences of unhappiness and happiness of software developers using a survey approach and qualitative data analysis techniques. Whether causality can be inferred from research approaches other than controlled experiments, e.g., eliciting experiences from introspection in the context of qualitative research, is a matter of debate (Creswell, 2009;Djamba and Neuman, 2002;Gläser and Laudel, 2013). However, several authors, e.g., Gläser and Laudel (2013), take the stance that qualitative data analysis can be used to infer causality from the experience of human participants, provided that there is a strong methodology for data gathering and analysis.…”

Section: Limitationsmentioning

confidence: 99%

What happens when software developers are (un)happy

Graziotin

Fagerholm

Wang

et al. 2018

Journal of Systems and Software

161

114

View full text Add to dashboard Cite

The growing literature on affect among software developers mostly reports on the linkage between happiness, software quality, and developer productivity. Understanding happiness and unhappiness in all its components -positive and negative emotions and moods -is an attractive and important endeavor. Scholars in industrial and organizational psychology have suggested that understanding happiness and unhappiness could lead to cost-effective ways of enhancing working conditions, job performance, and to limiting the occurrence of psychological disorders. Our comprehension of the consequences of (un)happiness among developers is still too shallow, being mainly expressed in terms of development productivity and software quality. In this paper, we study what happens when developers are happy and unhappy while developing software. Qualitative data analysis of responses given by 317 questionnaire participants identified 42 consequences of unhappiness and 32 of happiness. We found consequences of happiness and unhappiness that are beneficial and detrimental for developers' mental well-being, the software development process, and the produced artifacts. Our classification scheme, available as open data enables new happiness research opportunities of cause-effect type, and it can act as a guideline for practitioners for identifying damaging effects of unhappiness and for fostering happiness on the job.Note:. the present PDF is the accepted version of Graziotin, D., Fagerholm, F., Wang, X., & Abrahamsson, P. (2018). What happens when software developers are (un)happy .

show abstract

Section: Limitationsmentioning

confidence: 99%

What happens when software developers are (un)happy

Graziotin

Fagerholm

Wang

et al. 2018

Journal of Systems and Software

161

114

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Penelitian deskritif mampu menggambarkan detail secara spesifik mengenai sebuah fenomena, hubungan atau kondisi sosial yang terjadi dan tengah menjadi sebuah tren di masyarakat (Neuman, 2003). Tipe penelitian ini berfokus pada pertanyaan 'siapa' dan 'bagaimana' terkait sebuah fenomena.…”

Section: Metodologi Penelitianunclassified

Penggunaan Social Network Site (SNS) Instagram Sebagai Media Pemasaran Geriliya Digital

Mizanie

Irwansyah

2019

Jurnal Komunikasi, Penyiaran, Periklanan

View full text Add to dashboard Cite

Di tengah era globalisasi, penetrasi internet telah perlaham mengubah perilaku manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Namun disaat bersamaan juga menghadirkan potensi dan inovasi yang dapat dilakukan untuk memudahkan manusia mencapai tujuannya. Kehadiran situs jejaring sosial dengan cepat menjadi media yang sangat digemari. Kemampuan situs jejaring sosial untuk menjangkau khalayak yang tidak terbatas kondisi geografi dan ekonomi dapat menjadi sebuah media baru yang dapat digunakan praktisi pemasaran dan periklanan dalam menyebarkan pesan mereka. Situs jejaring sosial yang populer di kalangan pengguna dan pelaku bisnis saat ini adalah Instagram. Dengan memahami karakteristik dan cara kerja Instagram, pemasar dapat membuat strategi yang efektif untuk menarik perhatian calon konsumen. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah pemasaran gerilya digital. Walaupun strategi ini sebelumnya dilakukan secara analog, namun tetap memungkinkan untuk digunakan di dunia digital. Kajian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa dalam melakukan pemasaran geriliya digital, terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan, yaitu fitur Instagram, alat bantu, hingga waktu penerapannya..

show abstract

“…Dari tiga jenis penelitian yang ada berdasarkan tujuannya (Adler & Clark, 2014;Babbie, 2011;Neuman, 2014) yakni eksploratori, deskriptif, dan eksplanatori, penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori didesain untuk menjelaskan mengapa subjek penelitian berada pada kondisi tertentu.…”

Section: Metode Penelitianunclassified

“…Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Reliabilitas mencakup tiga aspek penting, yaitu: alat ukur yang digunakan harus stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability), sehingga alat ukur tersebut mempunyai reliabilitas yang tinggi atau dapat dipercaya (Neuman, 2014).…”

unclassified

Mengembangkan instrumen pengukuran kekerasan komunikasi pada kelompok WhatsApp di lingkungan kerja dosen

et al. 2019

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKBerkembang pesatnya media sosial telah memberikan ruang bagi para penggunanya untuk melakukan sekaligus mendapatkan kekerasan komunikasi. Kekerasan komunikasi melalui media sosial dapat terjadi pada berbagai kalangan, termasuk di lingkungan kerja dosen. Perilaku ini terjadi baik disengaja ataupun tidak, serta hadir dalam beragam bentuk bukan semata-mata pesan yang berisi caci maki, kebencian, atau perendahan. Pengalaman kekerasan komunikasi di tempat kerja, baik sebagai pengirim maupun penerima, dapat memiliki konsekuensi bagi emosi dan perilaku kerja seseorang. Berkaitan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah instrumen pengukuran kekerasan komunikasi yang dialami dosen termasuk emosi yang dirasakan dan perilaku kerja yang dapat dipengaruhinya. Pengembangan instrumen dilakukan dengan mengelaborasi komponen-komponen kekerasan komunikasi, emosi, dan perilaku kerja dengan Affective Events Theory. Pengujian instrumen dilakukan terhadap sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling terhadap dosen perguruan tinggi di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 dimensi yang terdiri dari 22 pertanyaan pada variabel kekerasan komunikasi, 2 dimensi yang terdiri dari 14 pertanyaan pada variabel emosi, dan 8 dimensi yang terdiri dari 25 pertanyaan pada variabel perilaku kerja dosen yang valid untuk diukur. Simpulannya adalah bahwa instrument yang dikembangkan pada penelitian ini dapat digunakan dalam penelitian yang mengukur pengaruh kekerasan komunikasi di lingkungan kerja dosen. Penelitian dengan instrumen ini disarankan menggunakan structural equation modelling dengan confirmatory factor analysis. Kata-kataKunci: Kekerasan komunikasi; dosen; whatsapp group; affective event theory; perilaku kerja Developing instruments to measure communication violence in the WhatsApp groups of lecturers ABSTRACT The rapid development of social media has provided space for its users to have communication as well as receiving violence. The violence of communication through social media can occur in various circles, including in the work environment of lecturers. This behavior occurs intentionally or unintentionally and comes in a variety of forms, not merely messages containing verbal abuse, hatred, or humiliation. The experience of communication violence at work, both as a sender and recipient, can have consequences for one's emotions and work behavior. In this regard, this study aims to develop an instrument for measuring communication violence experienced by lecturers, including perceived emotions and work behaviors. The development of the instrument is carried out by elaborating on the components of communication violence, emotions, and work behavior with the Affective Events Theory. Instrument testing was conducted on research samples taken using stratified random sampling techniques to college lecturers in the city of Bandung. The results show that three dimensions were consisting of 22 questions on the variable of communication violence, two dimensions co...

show abstract

Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches

Cited by 1,496 publications

References 0 publications

What happens when software developers are (un)happy

What happens when software developers are (un)happy

Penggunaan Social Network Site (SNS) Instagram Sebagai Media Pemasaran Geriliya Digital

Mengembangkan instrumen pengukuran kekerasan komunikasi pada kelompok WhatsApp di lingkungan kerja dosen

Contact Info

Product

Resources

About